Frustasi Memuncak, Jose Mourinho Mulai Cari Kambing Hitam

Senin, 09 Maret 2020 - 11:44 WIB
Frustasi Memuncak, Jose Mourinho Mulai Cari Kambing Hitam
Frustasi Memuncak, Jose Mourinho Mulai Cari Kambing Hitam
A A A
BURNLEY - Periode sulit di Tottenham Hotspur membuat kepala Jose Mourinho pening. Frustrasi yang memuncak, The Special One mulai mencari kambing hitam atas hasil-hasil buruk timnya. Hal itu terlihat jelas saat Tottenham ditahan 1-1 Burnley di Turf Moor pada lanjutan Liga Primer, Minggu (8/3/2020).

Secara terbuka, Mou mengaku kecewa dengan kinerja lini tengah, khususnya Tanguy Ndombele. Dia mengatakan, Ndombele tidak mampu mengimplementasikan instruksi yang diberikannya. Menerapkan 3-4-3, Ndombele yang ditempatkan di tengah dianggap gagal dalam membantu tim menekan, merebut bola, dan memenangkan duel satu lawan satu.

Mou bahkan menuding sang pemain telah merusak strateginya jelang pertandingan leg kedua 16 besar Liga Champions kontra RB Leipzig, Rabu dini hari (11/3). Terbukti, gawang Hugo Lloris kebobolan pada menit ke-13 oleh gol Chris Wood. Mou kemudian menarik keluar Ndombele (46). Tottenham baru menyamakan kedudukan di babak kedua melalui eksekusi penalti Dele Alli (50).

“Saya harus mengatakan bahwa Ndombele punya cukup waktu untuk naik ke level yang berbeda. Saya tahu, Liga Primer sangat sulit, saya tahu bahwa beberapa pemain membutuhkan waktu lama. Tetapi, dengan potensinya, tanggung jawabnya, dia harus memberi kami lebih banyak hal,” kata Mou dilansir dailymail.

Kritikan Mou terhadap Ndombele semakin mempertanyakan kualitasnya. Sejak diboyong dari Olympique Lyon senilai 65 juta poundsterling di era Mouricio Pochettino, Juli 2019, penampilannya memang belum konsisten. Tercatat dari 27 penampilan di semua kompetisi bersama The Lilywhites, Ndombele baru mencetak satu gol. Itu sekaligus menambah daftar panjang perselisihan Mou dengan para pemainnya. Di klub-klub sebelumnya, pelatih asal Portugal tersebut sempat bersitegang dengan para bintang, seperti Cristiano Ronaldo, Eden Hazard, hingga Paul Pogba.

Di sisi lain, rasa frustrasi Mou sejatinya bisa dipahami lantaran tekanan terhadapnya semakin besar. Tottenham gagal meraih kemenangan di lima pertandingan terakhir semua kompetisi (empat kalah dan satu imbang). Akibatnya, The Lilywhites tertinggal empat poin dari Chelsea yang berada di posisi keempat klasemen sementara Liga Primer (45 poin).

Meski dilanda inkonsistensi penampilan dan banyaknya pemain cedera, Mou enggan mencari-cari alasan. Dia menegaskan, Tottenham akan berjuang sekuat tenaga menyelesaikan musim dengan kekuatan yang ada, terutama saat melawan Leipizig dan Manchester United (MU), Minggu (15/3).

“Saya hanya ingin dua opsi untuk Leipzig. Kami menang atau kalah. Tetapi, kami akan pergi dan melakukan segalanya. Kami memang kelelahan dan terluka. Namun, kami memberikan segalanya,” kata Mou.

Berbanding terbalik dengan Tottenham, Liverpool justru kembali on the track seusai mengalahkan AFC Bournemouth 2-1. Tertinggal gol Callum Wilson (22), The Reds membalikkan kedudukan melalui Mohamed Salah (25) dan Sadio Mane (33). Itu merupakan kemenangan Liga Primer ke-22 beruntun Liverpool yang diraih di Anfield Stadium.

Memecahkan rekor mereka sendiri kala di era Bill Shanky, 21 pertandingan beruntun pada 1972. James Milner dkk semakin kokoh di puncak klasemen sementara Liga Primer dengan 82 poin. Liverpool unggul 25 poin dari Manchester City (Man City) yang baru akan bertandingan melawan Arsenal, Rabu dini hari (11/3).

Meskipun senang dengan rekor yang terpecahkan, pelatih Juergen Klopp menilai kembali meraih kemenangan adalah hal terpenting bagi Liverpool. Maklum, di dua pertandingan sebelumnya, The Reds mengalami dua kekalahan beruntun, yakni 0-3 dari Watford di Liga Primer (1/3) dan 0-2 dari Chelsea di babak 16 besar Piala FA (4/3).

Klopp berharap The Reds semakin percaya diri melanjutkan konsistensi penampilan. Sesuatu yang dibutuhkan Liverpool jelang leg kedua 16 besar melawan Atletico Madrid di Anfield Stadium, Kamis dini hari (12/3). “Kami tidak memikirkan angka itu (rekor) sebelum pertandingan, tetapi setelah kami melakukannya, itu sangat bagus dan istimewa. Melawan Bournemouth adalah contoh yang sangat bagus bahwa kami harus berjuang,” katanya.

Bournemouth semakin tenggelam. Mereka menelan tiga kekalahan dan satu imbang di empat pertandingan terakhir Liga Primer. Akibatnya, The Cherries terperosok ke posisi ke-18 klasemen sementara (27 poin). (Alimansyah)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9283 seconds (0.1#10.140)