Ketum PSSI Bersyukur Liga 1 Lancar, Apresiasi Suporter Damai
A
A
A
JAKARTA - Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan mengapresiasi pelaksanaan Liga 1 yang berjalan lancar dan damai hingga pekan pertandingan kedua pada pekan lalu. Apalagi secara jumlah kehadiran penonton sudah melebihi target bila dibandingkan dengan rentang waktu yang sama pada musim sebelumnya.
Hal ini disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan usai rapat koordinasi rutin persiapan Piala Dunia U-20 2021 di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selasa, 10 Maret 2020. Selain Ketua Umum PSSI, juga hadir dalam rakor ini Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Sumantri dan Iwan Budianto serta Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.
Secara khusus, Iriawan menyatakan, suasana suporter yang hangat dan penuh persahabatan dalam pertandingan antara Arema Malang menjamu Persib Bandung layak menjadi contoh bagi para pendukung klub-klub lain di Indonesia.
"Kami senang, sudah ada upaya para suporter untuk bersama-sama, seperti saat Aremania menyambut kedatangan bobotoh Persib. Bahkan di Malang kita tahu, tuan rumah kalah tapi pertandingan tetap lancar dan suasana penonton tetap damai," kata pria yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ ini.
Iriawan menekankan, salah satu visinya menjadi Ketua Umum PSSI yakni memberdayakan kelompok suporter. Karena itu, ia pun membentuk Divisi Pembinaan Suporter dan Fans Klub di bawah pimpinan Budiman Dalimunthe yang pekan kemarin juga hadir di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Terkait dampak virus Korona, Iriawan menegaskan, hingga saat ini belum ada arahan liga berjalan tanpa penonton.
"Kita belum ada imbauan ke sana. Untuk Persija menjamu Persebaya kemarin pun sebenarnya kita berharap ada perwakilan suporter Persebaya hadir, berapapun yang mungkin hadir," katanya.
Untuk pekan ketiga Liga 1 akhir pekan ini, Iriawan menggarisbawahi, selama pemerintah belum mengeluarkan imbauan, maka liga tetap berjalan seperti biasa.
"Kami berharap Bhayangkara FC melawan Persija Sabtu nanti di Stadion PTIK tetap berjalan normal. Tapi seandainya tidak, kita akan komunikasikan dengan Direktur LIB apakah misalnya harus berjalan tanpa penonton seperti PSM melawan Kaya FC Filipina di Stadion Madya sore ini," ungkapnya.
Prinsipnya, Iriawan menyatakan, sebaiknya jadwal pertandingan tidak berubah, karena sekali sebuah jadwal liga bergeser, imbasnya akan panjang berdampak pada banyak hal.
"Sangat disayangkan jika Liga 1 yang sudah berjalan tepat waktu, disiapkan secara sistematis, koordinasi dengan keamanan berjalan dengan baik kemudian harus mengalami penundaan," paparnya.
Iriawan menekankan, Liga 1 musim ini sudah dirancang selesai pada 31 Oktober 2020, sehingga timnas memiliki waktu cukup untuk menjalankan pemusatan latihan menjelang pelaksanaan Piala AFF pada November-Desember mendatang.
"Kami ingin mencari jalan yang terbaik untuk jalannya liga ini dapat berlangsung tepat waktu,” katanya.
Sementara itu, Menpora Zainudin Amali menyatakan, patokan keputusan menggelar aktivitas olahraga diambil berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan. (Baca juga: Akhir Maret FIFA Berencana Kunjungi Indonesia )
"Selanjutnya, keputusan diserahkan kepada cabang olahraga masing-masing. Tentu caborlah yang tahu kondisi di lapangan. Kita tak bisa melarang-larang. Apalagi liga sepakbola ini kan antusiasme dari masyarakat sangat luar biasa. Sejauh ini belum ada kebijakan untuk menggelar pertandingan tanpa penonton,” kata Zainudin Amali.
Selain Liga 1 yang sudah menggelar 17 pertandingan, Liga 2 rencananya dibuka pada Sabtu 14 Maret 2020 dengan pertandingan pembuka dihelat di Stadion Batakan, Balikpapan mempertemukan tuan rumah Persiba menjamu Kalteng Putra Palangkaraya.
Hal ini disampaikan Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan usai rapat koordinasi rutin persiapan Piala Dunia U-20 2021 di kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Selasa, 10 Maret 2020. Selain Ketua Umum PSSI, juga hadir dalam rakor ini Wakil Ketua Umum PSSI Cucu Sumantri dan Iwan Budianto serta Sekjen PSSI Ratu Tisha Destria.
Secara khusus, Iriawan menyatakan, suasana suporter yang hangat dan penuh persahabatan dalam pertandingan antara Arema Malang menjamu Persib Bandung layak menjadi contoh bagi para pendukung klub-klub lain di Indonesia.
"Kami senang, sudah ada upaya para suporter untuk bersama-sama, seperti saat Aremania menyambut kedatangan bobotoh Persib. Bahkan di Malang kita tahu, tuan rumah kalah tapi pertandingan tetap lancar dan suasana penonton tetap damai," kata pria yang akrab disapa ‘Iwan Bule’ ini.
Iriawan menekankan, salah satu visinya menjadi Ketua Umum PSSI yakni memberdayakan kelompok suporter. Karena itu, ia pun membentuk Divisi Pembinaan Suporter dan Fans Klub di bawah pimpinan Budiman Dalimunthe yang pekan kemarin juga hadir di Stadion Kanjuruhan, Malang.
Terkait dampak virus Korona, Iriawan menegaskan, hingga saat ini belum ada arahan liga berjalan tanpa penonton.
"Kita belum ada imbauan ke sana. Untuk Persija menjamu Persebaya kemarin pun sebenarnya kita berharap ada perwakilan suporter Persebaya hadir, berapapun yang mungkin hadir," katanya.
Untuk pekan ketiga Liga 1 akhir pekan ini, Iriawan menggarisbawahi, selama pemerintah belum mengeluarkan imbauan, maka liga tetap berjalan seperti biasa.
"Kami berharap Bhayangkara FC melawan Persija Sabtu nanti di Stadion PTIK tetap berjalan normal. Tapi seandainya tidak, kita akan komunikasikan dengan Direktur LIB apakah misalnya harus berjalan tanpa penonton seperti PSM melawan Kaya FC Filipina di Stadion Madya sore ini," ungkapnya.
Prinsipnya, Iriawan menyatakan, sebaiknya jadwal pertandingan tidak berubah, karena sekali sebuah jadwal liga bergeser, imbasnya akan panjang berdampak pada banyak hal.
"Sangat disayangkan jika Liga 1 yang sudah berjalan tepat waktu, disiapkan secara sistematis, koordinasi dengan keamanan berjalan dengan baik kemudian harus mengalami penundaan," paparnya.
Iriawan menekankan, Liga 1 musim ini sudah dirancang selesai pada 31 Oktober 2020, sehingga timnas memiliki waktu cukup untuk menjalankan pemusatan latihan menjelang pelaksanaan Piala AFF pada November-Desember mendatang.
"Kami ingin mencari jalan yang terbaik untuk jalannya liga ini dapat berlangsung tepat waktu,” katanya.
Sementara itu, Menpora Zainudin Amali menyatakan, patokan keputusan menggelar aktivitas olahraga diambil berdasarkan rekomendasi dari Kementerian Kesehatan. (Baca juga: Akhir Maret FIFA Berencana Kunjungi Indonesia )
"Selanjutnya, keputusan diserahkan kepada cabang olahraga masing-masing. Tentu caborlah yang tahu kondisi di lapangan. Kita tak bisa melarang-larang. Apalagi liga sepakbola ini kan antusiasme dari masyarakat sangat luar biasa. Sejauh ini belum ada kebijakan untuk menggelar pertandingan tanpa penonton,” kata Zainudin Amali.
Selain Liga 1 yang sudah menggelar 17 pertandingan, Liga 2 rencananya dibuka pada Sabtu 14 Maret 2020 dengan pertandingan pembuka dihelat di Stadion Batakan, Balikpapan mempertemukan tuan rumah Persiba menjamu Kalteng Putra Palangkaraya.
(bbk)