Lahirkan 8 Kartu Merah, Copa Libertadores Kembali Catat Sejarah Kelam
A
A
A
GREMIO - Sejarah kelam terjadi di Copa Libertadores hari ini. Pertandingan derbi antara Gremio dan Internacional melahirkan delapan kartu merah -terburuk dalam 49 tahun terakhir.
Pertandingan yang berlangsung di Arena do Gremio, Sabtu (14/3/2020) akan dikenang sebagai laga terburuk Copa Libertadores selama nyaris setengah abad terakhir. Tidak ada gol dalam laga tersebut, tetapi wasit mengusir delapan pemain akibat keributan pecah di lapangan.
Laga sebetulnya berjalan panas sejak awal laga, tetapi masih bisa dikendalikan sampai menit ke-88. Ketika ketegangan meluap, dan wasit Fernando Rapallini terpaksa mengeluarkan delapan kartu merah: empat kartu untuk masing-masing kubu.
Keributan dimulai ketika wasit melerai perkelahian dua pemain yang terlibat pelanggaran di lapangan. Sebelum Rapallini bisa mengendalikan situasi, pemain lain dari bench justru masuk ke dalam lapangan, saling mencekik, menendang, serta memukul satu sama lain.
Empat kartu merah dihadiahi untuk pemain Gremio, yakni Pepe (88'), Luciano da Rocha Neves (88'), Caio Henrique Oliviera Silva (90'), Paulo Miranda (90+6). Sedangkan di kubu Internacional, empat pemain yang diusir wasit adalah Edenilson (89'), Moises Roberto Barbosa (89'), Victor Cuesta (90+5') dan Bruno Conceicao Praxedes (90+7).
Menurut catatan, ini merupakan pertandingan terburuk di Libertadores dalam 49 tahun terakhir. Rekor kartu merah terbanyak sebelumnya terjadi ketika Boca Juniors menjamu Sporting Cristal pada tahun 1971, pada laga itu wasit mengeluarkan 19 kartu merah.
Pertandingan yang berlangsung di Arena do Gremio, Sabtu (14/3/2020) akan dikenang sebagai laga terburuk Copa Libertadores selama nyaris setengah abad terakhir. Tidak ada gol dalam laga tersebut, tetapi wasit mengusir delapan pemain akibat keributan pecah di lapangan.
Laga sebetulnya berjalan panas sejak awal laga, tetapi masih bisa dikendalikan sampai menit ke-88. Ketika ketegangan meluap, dan wasit Fernando Rapallini terpaksa mengeluarkan delapan kartu merah: empat kartu untuk masing-masing kubu.
Keributan dimulai ketika wasit melerai perkelahian dua pemain yang terlibat pelanggaran di lapangan. Sebelum Rapallini bisa mengendalikan situasi, pemain lain dari bench justru masuk ke dalam lapangan, saling mencekik, menendang, serta memukul satu sama lain.
Empat kartu merah dihadiahi untuk pemain Gremio, yakni Pepe (88'), Luciano da Rocha Neves (88'), Caio Henrique Oliviera Silva (90'), Paulo Miranda (90+6). Sedangkan di kubu Internacional, empat pemain yang diusir wasit adalah Edenilson (89'), Moises Roberto Barbosa (89'), Victor Cuesta (90+5') dan Bruno Conceicao Praxedes (90+7).
Menurut catatan, ini merupakan pertandingan terburuk di Libertadores dalam 49 tahun terakhir. Rekor kartu merah terbanyak sebelumnya terjadi ketika Boca Juniors menjamu Sporting Cristal pada tahun 1971, pada laga itu wasit mengeluarkan 19 kartu merah.
(sha)