Charles Oliveira Catat Rekor Kemenangan Submission di Kesunyian Ginasio da Portuguesa

BRASILIA - Petarung asal Brasil Charles Oliveira memperpanjang rekor kemenangan submission setelah mengalahkan Kevin Lee pada ronde ketiga dalam duel utama Ultimate Fighting Championship (UFC) Fight Night 170 di Ginasio da Portuguesa, Brasilia, Brasil, Sabtu (14/3/2020) waktu setempat dalam arena yang sunyi tanpa penonton.

Oliveira dari Sao Paolo yang tidak diunggulkan dalam pertarungan itu mencetak kemenangan mengejutkan dengan submission (guillotine choke). Itu kemenangan ke-14 Oliveira dengan cara submission, atau kemenangan ketujuh beruntun sejak Juni 2018. Hasil itu juga mengangkat peringkat petarung berusia 30 tahun itu di kelas ringan.

Petarungan Oliveira vs Kevin Lee berlangsung seru dengan keduanya saling jual beli pukulan di ronde pertama. Memasuki ronde kedua, Do Bronx -julukan Oliveira- mulai mengambil alih pertarungan. Petarung asal Brasil itu menghujani The Motown Phenom -julukan Kevin Lee- dengan kombinasi pukulan dan membalikkan keadaan.

Pada ronde ketiga, serangan menjadi lebih bergelombang ketika Do Bronx mengunci dengan guillotine choke yang memaksa Lee menyerah.

Pemerintah Brasil melarang event besar dalam upaya menahan penyebaran virus corona. Atmosfer gladiator yang biasanya riuh, pada malam pertarungan tersebut menjadi sunyi karena ribuan kursi Ginasio da Portuguesa tidak terisi.

Pertarungan hanya ditonton para pelatih, para ofisial, dan staf produksi. Bea Malecki dan Veronica Macedo dari Venezuela dan Swedia merupakan petarung yang pertama naik ke oktagon (arena duel berbentuk segi delapan). Musik intro yang biasa bergemuruh untuk setiap petarung dipangkas. Tanpa penggemar yang hadir, tidak ada suasana pertarungan yang bisa bisa bangun.

"Agak aneh tidak ada penggemar di arena, tapi saya bisa mendengar semua yang dikatakan pelatih saya, jadi itu bagus," kata Bea Malecki kepada wartawan setelah mencetak menang dalam pertarungan pertama malam itu.

Penyiar oktagon Joe Martinez melakukan yang terbaik untuk menyuntikkan kehidupan ke dalam proses pertandingan, saat dia memperkenalkan para petarung. Namun, gaya bicaranya yang khas saat menyebutkan setiap petarung disambut dengan ketidakpedulian dari orang-orang yang ada di arena, yang semuanya memiliki pekerjaan lain yang harus dilakukan.