Tuan rumah jamin keselamatan suporter
A
A
A
Sindonews.com - Tuan rumah bersama Piala Eropa 2012, Polandia dan Ukraina, jelang laga perdana 8 Juni mendatang, menepis kerisauan mengenai potensi aksi rasisme. Hal tersebut terlontar pasca munculnya peringatan dari mantan pemain timnas Inggris, Sol Campbell seperti yang disiarkan BBC. Bahkan pemerintah Polandia menjamin keselamatan para fans-fans sepakbola yang berkunjung dinegaranya.
Anggota parlemen Polandia, Godson mengatakan Polandia telah berubah menjadi lebih baik dan dia pun mengeluh beberapa laporan media menjelang Piala Eropa 2012, yang meyebabkan mengunjungi penggemar menjadi takut karena media menyebutkan rasisme di Polandia merajalela.
Bahkan dia media di Inggris yang mendokumentasikan pelecehan rasis dan kekerasan di stadion tuan rumah Polandia dan Ukraina yang mendapat liputan mereka, sebagian besar bercerita tentang permusuhan
"Saya sangat sedih, karena itu tidak mencerminkan negara kami, dan kami pastikan negara kami aman untuk disinggahi, dan kami menjamin keamana dan keselamatam para turis selama Piala Eropa 2012" seperi yang dikutip Reuters Kamis (7/6/2012)
Sementara itu, Presiden UEFA Michel Platini menjanjikan akan bertindak tegas terhadap aksi rasisme di Piala Eropa 2012. Laga langsung dihentikan jika terjadi kasus rasisme, sementara tim yang terlibat bisa saja dikeluarkan dari turnamen.
Platini mengaku kalau potensi munculnya isu rasisme pada edisi tahun ini jauh lebih besar dari turnamen sebelumnya. Kekhawatiran terhadap rasisme semakin menjadi ketika minggu lalu sebuah acara televisi di Inggris menayangkan insiden diskriminasi dan kekerasan di salah satu pertandingan sepakbola di Ukraina.
Beberapa pemain bahkan sudah bereaksi dengan kekhawatiran munculnya aksi rasisme, dengan Mario Balotelli mengancam akan langsung meninggalkan lapangan jika dirinya jadi korban. Sementara keluarga Theo Walcott dan Alex-Oxlade Chamberlain juga sudah diwanti-wanti untuk tidak datang ke negara tersebut.
"Tidak ada pertanyaan lain yang lebih mengkhawatirkan selain masalah (rasisme) ini, dan kami akan menghentikan pertandingan jika ada masalah karena kami pikir rasisme adalah yang terburuk," kata direktur program Footbal Against racism in Europe (FARE), Piara Powar, di sela-sela rapat bersama Platini.
Anggota parlemen Polandia, Godson mengatakan Polandia telah berubah menjadi lebih baik dan dia pun mengeluh beberapa laporan media menjelang Piala Eropa 2012, yang meyebabkan mengunjungi penggemar menjadi takut karena media menyebutkan rasisme di Polandia merajalela.
Bahkan dia media di Inggris yang mendokumentasikan pelecehan rasis dan kekerasan di stadion tuan rumah Polandia dan Ukraina yang mendapat liputan mereka, sebagian besar bercerita tentang permusuhan
"Saya sangat sedih, karena itu tidak mencerminkan negara kami, dan kami pastikan negara kami aman untuk disinggahi, dan kami menjamin keamana dan keselamatam para turis selama Piala Eropa 2012" seperi yang dikutip Reuters Kamis (7/6/2012)
Sementara itu, Presiden UEFA Michel Platini menjanjikan akan bertindak tegas terhadap aksi rasisme di Piala Eropa 2012. Laga langsung dihentikan jika terjadi kasus rasisme, sementara tim yang terlibat bisa saja dikeluarkan dari turnamen.
Platini mengaku kalau potensi munculnya isu rasisme pada edisi tahun ini jauh lebih besar dari turnamen sebelumnya. Kekhawatiran terhadap rasisme semakin menjadi ketika minggu lalu sebuah acara televisi di Inggris menayangkan insiden diskriminasi dan kekerasan di salah satu pertandingan sepakbola di Ukraina.
Beberapa pemain bahkan sudah bereaksi dengan kekhawatiran munculnya aksi rasisme, dengan Mario Balotelli mengancam akan langsung meninggalkan lapangan jika dirinya jadi korban. Sementara keluarga Theo Walcott dan Alex-Oxlade Chamberlain juga sudah diwanti-wanti untuk tidak datang ke negara tersebut.
"Tidak ada pertanyaan lain yang lebih mengkhawatirkan selain masalah (rasisme) ini, dan kami akan menghentikan pertandingan jika ada masalah karena kami pikir rasisme adalah yang terburuk," kata direktur program Footbal Against racism in Europe (FARE), Piara Powar, di sela-sela rapat bersama Platini.
(wbs)