Turnamen Perancis Terbuka Ditunda, FFT Umumkan Tiket Bisa Direfund

Jum'at, 20 Maret 2020 - 11:15 WIB
Turnamen Perancis Terbuka Ditunda, FFT Umumkan Tiket Bisa Direfund
Turnamen Perancis Terbuka Ditunda, FFT Umumkan Tiket Bisa Direfund
A A A
PARIS - Keputusan ATP maupun WTA memperpanjang waktu penangguhan turnamen hingga 7 Juni berimbas pada agenda musim lapangan tanah liat. Penundaan itu berpotensi berlanjut jika persebaran wabah corona tidak kunjung mengalami penurunan.

ATP dan WTA setuju untuk menunda sejumlah turnamen hingga enam pekan ke depan. Artinya, seluruh jadwal pertandingan tanah liat sementara ditiadakan, termasuk Grand Slam Prancis Terbuka yang rencananya berlangsung pada 24 Mei hingga 7 Juni nanti. Sebagai pengganti, turnamen digeser menjadi 20 September hingga 4 Oktober.

“Musim turnamen tenis profesional saat ini akan ditangguhkan sampai 7 Juni 2020, termasuk ajang Challenger dan ITF (International Tennis Federation). Saat ini, turnamen yang akan digelar dari 8 Juni 2020 sampai selanjutnya masih direncanakan untuk terus berjalan sesuai jadwal yang telah dipublikasikan,” tulis pernyataan ATP dan WTA, dilansir essentiallysports.

Penundaan ini berdampak pada turnamen perdana ATP yang awalnya akan dimulai 27 April, sementara Turnamen WTA ditunda sampai 2 Mei.

Bahkan, kondisi ini membuat turnamen lapangan liat yang memiliki level tinggi juga terpaksa dibatalkan seperti Monte Carlo Masters (ATP), Barcelona Terbuka (ATP), Charleston Terbuka (WTA), Stuttgart Terbuka (WTA), Madrid Terbuka (ATP, WTA), dan Italia Terbuka (ATP, WTA).

Presiden ITF David Haggerty menyatakan penundaan merupakan keputusan yang tepat agar semua stakeholder yang terlibat dalam kondisi aman dan sehat. Dia menilai situasi saat belum menunjukkan hal yang positif sehingga memperpanjang masa penangguhan turnamen menjadi pilihan paling bijaksana.

“Di masa-masa yang sangat menantang ini akan lebih penting daripada sebelumnya bagi tenis untuk bersatu dan memberikan sebanyak mungkin kepastian bagi semua pihak yang terkena dampak dari penangguhan ini,” ucap Haggerty.

Meski begitu, penundaan Prancis Terbuka ternyata menjadi polemik bagi sejumlah petenis dunia. Pasalnya, penetapan jadwal baru Grand Slam tanah liat itu akan berimbas pada pembatalan ajang Piala Laver yang awalnya dijadwalkan pada 25–27 September di Boston, Amerika Serikat.

Namun, Presiden Federasi Tenis Prancis (FFT) Bernard Giudicelli mengakui penundaan ini merupakan keputusan yang sulit dilakukan. Menurutnya, ini dilakukan karena situasi masih memungkinkan menggelar Prancis Terbuka pada Mei mendatang. Apalagi, sudah ada 9.134 kasus yang terdeteksi positif virus corona, termasuk 264 meninggal dunia.

“Kami mengambil keputusan sulit. Tapi, berani dalam situasi tidak terduga, yang telah berevolusi dengan begitu hebat sejak akhir pekan lalu. Kami mengambil sikap dengan penuh tangguh jawab dan harus bekerja sama untuk memastikan kesehatan dan keamanan semua orang,” ujar Giudicelli.

FFT juga mengumumkan bahwa para penggemar yang telah membeli tiket bisa melakukan refund atau tiket mereka bisa disesuaikan dengan jadwal baru dari Prancis Terbuka. Itu artinya, Prancis Terbuka akan menjadi Grand Slam penutup untuk pertama kalinya dalam sejarah. (Raikhul Amar)
(ysw)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7221 seconds (0.1#10.140)