Di Ambang Bangkrut, Klub Ligue 1 Butuh Dukungan Pemerintah
A
A
A
PARIS - Bernard Caiazzo selaku Presiden serikat pekerja yang mewakili klub-klub Ligue 1 mendesak kepada operator Liga Sepak Bola Prancis (LFP) untuk segera menggulirkan sisa pertandingan musim ini di tengah kekhawatiran atas dampak keuangan yang dialami tim. Menurutnya, tidak mungkin klub menanggung beban selama penangguhan kompetisi ini.
Pandemi virus corona yang menginfeksi negara-negara di seluruh dunia membuat aktivitas olahraga terhenti. Kompetisi pun terpaksa ditangguhkan, seperti yang dirasakan klub dari Ligue 1.
Pekan lalu, LFP mengumumkan bahwa kompetisi Ligue 1 terpaksa ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Saat ini Liga Prancis masih menyisakan 10 pertandingan lagi untuk dijalani, kecuali Paris Saint-Germain dan Strasbourg yang punya satu laga simpanan lain.
Sedangkan partai final Piala Prancis dan Piala Liga Prancis juga belum dimainkan. Akibat penangguhan ini, klub terkena dampaknya lantaran tidak ada uang yang masuk dari tayangan televisi yang menyiarkan laga.
"Adalah penting untuk menyelesaikan kejuaraan dengan segala cara, bahkan jika itu berarti mengakhirinya pada Juli-Agustus dan kembali dengan tenang. Saat ini, semua klub kehilangan sekitar € 250 juta sebulan dan kami tidak bisa bermain sampai kurva terbalik. Artinya, pada Juli-Agustus, paling baik pada 15 Juni," kata Caiazzo dikutip dari Besoccer, Senin (23/3/2020).
Sebagian besar tim telah memainkan 28 pertandingan ketika musim Ligue 1 dihentikan, dengan PSG 12 poin di atas. Caiazzo mengatakan beberapa klub profesional menghadapi kebangkrutan kecuali mereka mendapat dukungan.
"Saya sangat khawatir tentang semua klub. Tanpa bantuan negara, dalam waktu enam bulan setengah dari klub pro akan mengajukan kebangkrutan. Lima kejuaraan besar Eropa telah kehilangan € 4 miliar, kejuaraan Perancis antara € 500-600 juta," pungkas Caiazzo.
Pandemi virus corona yang menginfeksi negara-negara di seluruh dunia membuat aktivitas olahraga terhenti. Kompetisi pun terpaksa ditangguhkan, seperti yang dirasakan klub dari Ligue 1.
Pekan lalu, LFP mengumumkan bahwa kompetisi Ligue 1 terpaksa ditunda hingga batas waktu yang tidak ditentukan. Saat ini Liga Prancis masih menyisakan 10 pertandingan lagi untuk dijalani, kecuali Paris Saint-Germain dan Strasbourg yang punya satu laga simpanan lain.
Sedangkan partai final Piala Prancis dan Piala Liga Prancis juga belum dimainkan. Akibat penangguhan ini, klub terkena dampaknya lantaran tidak ada uang yang masuk dari tayangan televisi yang menyiarkan laga.
"Adalah penting untuk menyelesaikan kejuaraan dengan segala cara, bahkan jika itu berarti mengakhirinya pada Juli-Agustus dan kembali dengan tenang. Saat ini, semua klub kehilangan sekitar € 250 juta sebulan dan kami tidak bisa bermain sampai kurva terbalik. Artinya, pada Juli-Agustus, paling baik pada 15 Juni," kata Caiazzo dikutip dari Besoccer, Senin (23/3/2020).
Sebagian besar tim telah memainkan 28 pertandingan ketika musim Ligue 1 dihentikan, dengan PSG 12 poin di atas. Caiazzo mengatakan beberapa klub profesional menghadapi kebangkrutan kecuali mereka mendapat dukungan.
"Saya sangat khawatir tentang semua klub. Tanpa bantuan negara, dalam waktu enam bulan setengah dari klub pro akan mengajukan kebangkrutan. Lima kejuaraan besar Eropa telah kehilangan € 4 miliar, kejuaraan Perancis antara € 500-600 juta," pungkas Caiazzo.
(mir)