Warsawa siap sambut Piala Eropa 2012
A
A
A
Sindonews.com - Beberapa jam lagi Piala Eropa 2012 di Ukaraina - Polandia akan di gelar. Hingar bingar suasana kemeriahan Piala Eropa 2012 sudah dapat dirasakan di jantung Kota Warsawa.
Di sini,mulai Stadion Nasional hingga seputaran Warsawa Central atau stasiun pusat Warsawa, denyut nadi Piala Eropa terasa sekali. Keberadaan fanzone yang berada persis berhadapan dengan stasiun pusat menjadi magnet keramaian.
Di sini, orang-orang yang sebagian besar adalah fans bola dari negara-negara peserta, khususnya yang akan bertanding di Warsawa, terlihat berlalu lalang. Tak hanya fans, pergerakan media peliput juga tampak. Sebagian besar wartawan yang baru saja mengambil akreditasi langsung menyempatkan diri menyambangi fanzone yang letaknya memang tak jauh dari Stadion Nasional. Pola pengaturan fanzone yang terpadu dengan Stadion Nasional dan pusat keramaian kota makin menjadikan lokasi ini favorit penggila bola.
Nuansa penyambutan Piala Eropa juga terlihat di sekitarnya. Di Palace of Culture and Science atau dalam bahasa Polandianya, Palac Kultury i Nauki ini juga terpasang banner besar bertuliskan selamat datang dengan logo Piala Eropa. Denyut nadi Piala Eropa di wilayah ini semakin kencang karena toko-toko yang berada di stasiun pusat juga mulai berlomba menawarkan hal-hal berbau Eropa. Salah satu produsen olahraga ternama juga mendirikan stan yang menjual baju-baju tim nasional (timnas) Polandia, dilengkapi beberapa aktivitas lain, seperti games dan sebagianya.
Martin, salah seorang warga Polandia yang dimintai keterangannya mengenai penyelenggaraan Piala Eropa, mengaku cukup terkesan. “Ya, sebagai warga negara Polandia saya tentu saja mendukung kegiatan ini. Saya sangat mengapresiasinya,” katanya. Warga Polandia lain yang berhasil diwawancarai, Joanna, juga menyampaikan dukungannya kepada negara yang menjadi tuan rumah. “Kami tentu mendukung upaya pemerintah dalam upaya menyelenggarakan Piala Eropa,” ungkapnya.
Apalagi, menurut Joanna, Piala Eropa turut mengubah wajah kota. Hanya, tak ada gading yang tak retak. Di balik kemeriahan tentang penyambutan, sejumlah cerita negatif di balik persiapan ajang ini menyeruak. Masih ada sebagian proyek infrastruktur yang belum rampung. Moda transportasi juga tak banyak yang berubah. “Saya merasakan ada sebagian tempat yang memang dibenahi. Tapi di sisi lain, pemerintah sepertinya membiarkan,” tandas Joanna. (si)
Di sini,mulai Stadion Nasional hingga seputaran Warsawa Central atau stasiun pusat Warsawa, denyut nadi Piala Eropa terasa sekali. Keberadaan fanzone yang berada persis berhadapan dengan stasiun pusat menjadi magnet keramaian.
Di sini, orang-orang yang sebagian besar adalah fans bola dari negara-negara peserta, khususnya yang akan bertanding di Warsawa, terlihat berlalu lalang. Tak hanya fans, pergerakan media peliput juga tampak. Sebagian besar wartawan yang baru saja mengambil akreditasi langsung menyempatkan diri menyambangi fanzone yang letaknya memang tak jauh dari Stadion Nasional. Pola pengaturan fanzone yang terpadu dengan Stadion Nasional dan pusat keramaian kota makin menjadikan lokasi ini favorit penggila bola.
Nuansa penyambutan Piala Eropa juga terlihat di sekitarnya. Di Palace of Culture and Science atau dalam bahasa Polandianya, Palac Kultury i Nauki ini juga terpasang banner besar bertuliskan selamat datang dengan logo Piala Eropa. Denyut nadi Piala Eropa di wilayah ini semakin kencang karena toko-toko yang berada di stasiun pusat juga mulai berlomba menawarkan hal-hal berbau Eropa. Salah satu produsen olahraga ternama juga mendirikan stan yang menjual baju-baju tim nasional (timnas) Polandia, dilengkapi beberapa aktivitas lain, seperti games dan sebagianya.
Martin, salah seorang warga Polandia yang dimintai keterangannya mengenai penyelenggaraan Piala Eropa, mengaku cukup terkesan. “Ya, sebagai warga negara Polandia saya tentu saja mendukung kegiatan ini. Saya sangat mengapresiasinya,” katanya. Warga Polandia lain yang berhasil diwawancarai, Joanna, juga menyampaikan dukungannya kepada negara yang menjadi tuan rumah. “Kami tentu mendukung upaya pemerintah dalam upaya menyelenggarakan Piala Eropa,” ungkapnya.
Apalagi, menurut Joanna, Piala Eropa turut mengubah wajah kota. Hanya, tak ada gading yang tak retak. Di balik kemeriahan tentang penyambutan, sejumlah cerita negatif di balik persiapan ajang ini menyeruak. Masih ada sebagian proyek infrastruktur yang belum rampung. Moda transportasi juga tak banyak yang berubah. “Saya merasakan ada sebagian tempat yang memang dibenahi. Tapi di sisi lain, pemerintah sepertinya membiarkan,” tandas Joanna. (si)
(wbs)