Polandia dijagokan Citta si gajah
Polandia dijagokan Citta si gajah
A
A
A
Sindonews.com - Sepanjang Piala Dunia 2010 nama Paul si gurita sangat terkenal. Binatang laut bertentakel itu jago memprediksi tim mana yang bakal menang dalam sebuah pertandingan.
Sayang, kini Paul sudah tiada. Namun, kenangan akan kehebatannya menebak pemenang laga tak pernah dilupakan orang karena ketepatannya nyaris sempurna. Setelah kematian Paul, banyak binatang lain yang bermunculan menjadi penerus. Salah satunya gajah asal Kebun Binatang Polandia bernama Citta.
Gajah berusia 33 tahun itu memprediksi laga pembuka antara Polandia dan Yunani bakal dimenangkan tuan rumah Polandia. Di sebuah padang rumput besar di Krakow sudah disiapkan tiga spanduk kecil. Spanduk tersebut adalah bendera Polandia, hasil imbang, serta bendera Yunani.
Citta dipancing memilih salah satunya dengan buah melon. Dia pun memilih melon pertama. Itu artinya, dia memilih spanduk bendera Polandia. Citta mungkin belum seterkenal Paul. Prediksinya jelas masih menjadi pertanyaan.Tidak seperti Paul yang sukses dengan 12 prediksinya dari 14 kesempatan.
Namun, menurut penjaga kebun binatang Jerzy Pirog, prediksi Citta sebelumnya sangat akurat. Sebelumnya Citta sukses memprediksi hasil dari final Liga Champions musim 2011/2012 akhir bulan lalu. Saat itu Citta memprediksi Chelsea yang bakal menjadi juara Liga Champions musim 2011/2012.
Saat itu, Citta berhasil menyingkirkan pesaing-pesaingnya, yaitu Kuba si burung beo dan Maria si keledai. Ketika itu, keduanya memilih Bayern Muenchen menjadi juara. ”Semuanya terjadi sebelum final Liga Champions antara Chelsea dan Bayern,”ujar Pirog, ahli burung dan monyet kebun binatang Krakow, dilansir Herald Sun. ”Ketika itu, kami melakukan tes ini dengan dua binatang lainnya, burung dan keledai. Prediksi Citta yang paling benar,” sambungnya.
Namun, untuk hasilnya semua masih harus menunggu. Ini juga sebagai ujian baru untuk Citta. Jika memang prediksinya benar, jasanya pasti selalu dibutuhkan pada setiap pertandingan.”Semuanya akan melihat apa yang akan terjadi dengan prediksi Citta. Apakah ramalannya tepat atau tidak, ini menjadi salah satu perjalanan panjang untuknya semakin dikenal banyak orang,” ujar Pirog. (si)
Sayang, kini Paul sudah tiada. Namun, kenangan akan kehebatannya menebak pemenang laga tak pernah dilupakan orang karena ketepatannya nyaris sempurna. Setelah kematian Paul, banyak binatang lain yang bermunculan menjadi penerus. Salah satunya gajah asal Kebun Binatang Polandia bernama Citta.
Gajah berusia 33 tahun itu memprediksi laga pembuka antara Polandia dan Yunani bakal dimenangkan tuan rumah Polandia. Di sebuah padang rumput besar di Krakow sudah disiapkan tiga spanduk kecil. Spanduk tersebut adalah bendera Polandia, hasil imbang, serta bendera Yunani.
Citta dipancing memilih salah satunya dengan buah melon. Dia pun memilih melon pertama. Itu artinya, dia memilih spanduk bendera Polandia. Citta mungkin belum seterkenal Paul. Prediksinya jelas masih menjadi pertanyaan.Tidak seperti Paul yang sukses dengan 12 prediksinya dari 14 kesempatan.
Namun, menurut penjaga kebun binatang Jerzy Pirog, prediksi Citta sebelumnya sangat akurat. Sebelumnya Citta sukses memprediksi hasil dari final Liga Champions musim 2011/2012 akhir bulan lalu. Saat itu Citta memprediksi Chelsea yang bakal menjadi juara Liga Champions musim 2011/2012.
Saat itu, Citta berhasil menyingkirkan pesaing-pesaingnya, yaitu Kuba si burung beo dan Maria si keledai. Ketika itu, keduanya memilih Bayern Muenchen menjadi juara. ”Semuanya terjadi sebelum final Liga Champions antara Chelsea dan Bayern,”ujar Pirog, ahli burung dan monyet kebun binatang Krakow, dilansir Herald Sun. ”Ketika itu, kami melakukan tes ini dengan dua binatang lainnya, burung dan keledai. Prediksi Citta yang paling benar,” sambungnya.
Namun, untuk hasilnya semua masih harus menunggu. Ini juga sebagai ujian baru untuk Citta. Jika memang prediksinya benar, jasanya pasti selalu dibutuhkan pada setiap pertandingan.”Semuanya akan melihat apa yang akan terjadi dengan prediksi Citta. Apakah ramalannya tepat atau tidak, ini menjadi salah satu perjalanan panjang untuknya semakin dikenal banyak orang,” ujar Pirog. (si)
(wbs)
Explore More