Pendukung Inggris putihkan Donetsk
A
A
A
Sindonews.com - Fanatisme pendukung Tim Nasional Inggris sepertinya tidak perlu diragukan lagi. Pada perhelatan Piala Eropa 2012 kali ini ditengah isu miring yang menerpa Ukraina, para pendukung tim berjuluk The Three Lions tetap “menguasai” dan memutihkan Donetsk.
Keberadaan suporter berkostum putih tampak dominan sebelum maupun saat pertandingan di Donbass Arena Donetsk, Senin (10 Juni 2012). Sejak siang hingga selepas pertandingan, orang-orang Inggris dengan mudah ditemukan di jalanan Donetsk. Baik seorang diri maupun berkelompok, mereka mampu mengubah Donetsk tak ubahnya London, Manchester, atau Liverpool.
Beberapa jam sebelum pertandingan, para pendukung Inggris berkumpul di sudut Taman Leninsky. Mereka seperti menaklukkan Leninsky. Taman di jantung Kota Donetsk itu menjadi semarak karena para pendukung Inggris tidak henti-hentinya bernyanyi mengelu-elukan Wayne Rooney dkk.
Di bawah pengaruh alkohol, ulah mereka pun semakin aneh. Terbukti, beberapa orang bahkan bernyanyi tanpa mengenakan pakaian. “Inggris. Inggris. Inggris,” teriak para pendukung fanatik Inggris tersebut. Dampaknya, lalu-lintas di sekitar Taman Leninsky yang biasanya lancar menjadi agak terhambat. Hal ini akibat para pengemudi maupun orang yang lalu lalang di jalanan menyempatkan diri menonton tingkah unik suporter militan The Three Lions itu.
Dominasi Inggris mampu menenggelamkan fans Prancis. Tidak banyak pendukung berkostum biru tua yang berkeliaran di jalanan maupun tempat-tempat umum di Donetsk. Bahkan, ketika pertandingan dimulai, jumlah pendukung Inggris jauh lebih banyak dari Prancis. Mereka tampak terlihat di setiap sudut stadion kandang klub Liga Ukraina Shakhtar Donetsk itu.
Hasil imbang 1-1 dengan Prancis plus penampilan kurang menggembirakan skuad arahan Roy Hogdson ternyata tidak mampu melunturkan kemeriahan para pendukung Inggris. Mereka terus bernyanyi di sepanjang jalan keluar stadion menuju pusat kota hingga hotel tempat menginap. Beberapa bahkan menyempatkan diri berkumpul di sejumlah kafe atau pub.
Dengan hasil imbang tersebut, Inggris juga masih memiliki kesempatan melaju ke fase knockout. Artinya, kemeriahan yang ditunjukkan suporter tetap dapat dinikmati penduduk Donetsk maupun rakyat Ukraina. Bahkan, bukan tidak mungkin jumlah mereka akan semakin banyak.
Keberadaan suporter berkostum putih tampak dominan sebelum maupun saat pertandingan di Donbass Arena Donetsk, Senin (10 Juni 2012). Sejak siang hingga selepas pertandingan, orang-orang Inggris dengan mudah ditemukan di jalanan Donetsk. Baik seorang diri maupun berkelompok, mereka mampu mengubah Donetsk tak ubahnya London, Manchester, atau Liverpool.
Beberapa jam sebelum pertandingan, para pendukung Inggris berkumpul di sudut Taman Leninsky. Mereka seperti menaklukkan Leninsky. Taman di jantung Kota Donetsk itu menjadi semarak karena para pendukung Inggris tidak henti-hentinya bernyanyi mengelu-elukan Wayne Rooney dkk.
Di bawah pengaruh alkohol, ulah mereka pun semakin aneh. Terbukti, beberapa orang bahkan bernyanyi tanpa mengenakan pakaian. “Inggris. Inggris. Inggris,” teriak para pendukung fanatik Inggris tersebut. Dampaknya, lalu-lintas di sekitar Taman Leninsky yang biasanya lancar menjadi agak terhambat. Hal ini akibat para pengemudi maupun orang yang lalu lalang di jalanan menyempatkan diri menonton tingkah unik suporter militan The Three Lions itu.
Dominasi Inggris mampu menenggelamkan fans Prancis. Tidak banyak pendukung berkostum biru tua yang berkeliaran di jalanan maupun tempat-tempat umum di Donetsk. Bahkan, ketika pertandingan dimulai, jumlah pendukung Inggris jauh lebih banyak dari Prancis. Mereka tampak terlihat di setiap sudut stadion kandang klub Liga Ukraina Shakhtar Donetsk itu.
Hasil imbang 1-1 dengan Prancis plus penampilan kurang menggembirakan skuad arahan Roy Hogdson ternyata tidak mampu melunturkan kemeriahan para pendukung Inggris. Mereka terus bernyanyi di sepanjang jalan keluar stadion menuju pusat kota hingga hotel tempat menginap. Beberapa bahkan menyempatkan diri berkumpul di sejumlah kafe atau pub.
Dengan hasil imbang tersebut, Inggris juga masih memiliki kesempatan melaju ke fase knockout. Artinya, kemeriahan yang ditunjukkan suporter tetap dapat dinikmati penduduk Donetsk maupun rakyat Ukraina. Bahkan, bukan tidak mungkin jumlah mereka akan semakin banyak.
(akr)