Suporter gay diminta ekstra hati-hati

Rabu, 13 Juni 2012 - 22:42 WIB
Suporter gay diminta ekstra hati-hati
Suporter gay diminta ekstra hati-hati
A A A
Sindonews.com - Belum lama ini muncul sebuah pernyataan dari situs buzzfeed.com terkait para pendukung tim peserta turnamen Kejuaraan Sepak Bola Eropa atau Piala Eropa 2012 di Polandia dan Ukraina. Menurut situs tersebut, penggemar sepak bola dari kalangan gay harus ekstra hati-hati jika mereka berencana untuk menghadiri acara di Ukraina.

“Tidak saja mereka akan harus berurusan dengan hooligan sepak bola keras yang sengaja menargetkan orang gay dan orang-orang dari etnis minoritas, mereka juga akan menghadapi polisi yang memiliki track record memukul dan menganiaya orang karena orientasi seksual mereka,” tulis situs tersebut Rabu (13/6/2012).

Barangkali imbauan tersebut merupakan nasihat yang baik mengingat semua parade perayaan gay yang pertama di Kiev, Ukraina, baru-baru ini dibatalkan karena ancaman kekerasan dari anggota sayap kanan hooligan yang datang bersama-sama untuk melawan aksi tersebut.

Ketimbang menyebabkan risiko besar baik gay dan minoritas, situs tersebut menuliskan bagaiamana suporter sepak bola dapat menonton pertandingan Piala Eropa tanpa rasa takut. “Saya akan menyarankan setiap pendukung sepak bola gay pergi ke Ukraina pergi ke sana dengan sangat hati-hati dan waspada untuk kedua polisi dan hooligan dan mencoba untuk tidak berpenampilan mencolok,” pesannya.

Rupanya, timnas Belanda lebih memilih solusi agar tidak mengunjungi pekerja seks, menggunakan alkohol dan narkoba. Hal lainnya yang jauh-jauh hari diperingatkan kepada Arjen Robben dkk adalah mempertimbangkan bahwa homoseksualitas merupakan isu peka di Ukraina.

Demikian nasihat terpenting dalam buku panduan Piala Eropa Oranje Boekje EK 2012, sebuah buku yang disusun Kementerian Luar Negeri di Den Haag bersama Organisasi Sepak Bola Belanda KNVB dan Klub Suporter Oranje.

Buku setebal 60 halaman itu berisi berbagai tips bagi suporter untuk melewati Piala Eropa di Polandia dan Ukraina tanpa masalah. Buku juga berisi anjuran soal prostitusi. “Pemakaian jasa seorang pekerja seks dilarang di Ukraina. Di negeri ini pekerja seks tidak menjalani pemeriksaan medis dan banyak dari mereka tertular virus HIV dan penyakit menular seksual lainnya,” seperti ditulis Radio Nederland Wereldomroep.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.9467 seconds (0.1#10.140)