Persik tak mau beli striker dalam karung
A
A
A
Sindonews.com -Persik Kediri masih terus berburu pemain asing berposisi striker untuk menggenapi komposisi tim. Sebelum kompetisi Divisi Utama berlanjut ke putaran kedua, Pelatih Persik Djoko Malis ingin mendapatkan seorang striker yang sesuai dengan kebutuhan tim.
Djoko terlihat selektif dalam menyeleksi beberapa pemain asing yang sempat mampir ke timnya. Benar saja, untuk paro musim ini Djoko tidak ingin 'membeli kucing dalam karung' alias merekrut pemain tanpa tahu kualitas sebenarnya. Ia hanya ingin penyerang yang direkrutnya sesuai kebutuhan tim.
''Ada beberapa striker yang sudah mengikuti selesai dan sampai saat ini saya belum memutuskan siapa yang layak. Ada yang sudah saya pulangkan karena kualitasnya tidak bagus. Persik membutuhkan striker bertipikal goal getter, karena saya ingin lebih tajam lagi di lini depan,” ungkap Djoko Malis.
Apa yang dikemukakan Djoko memang sangat masuk akal. Sepanjang putaran pertama Divisi Utama, tim berjuluk Macan Putih justru lebih solid di lapangan tengah. Sekilas antara lini depan dan tengah belum ada keseimbangan. Sebagian gol yang dihasilkan Persik justru dari lapangan tengah.
Gelandang seperti Faris Aditama dan Oliver Makor sangat rutin membobol gawang lawan dibanding Komang Mariawan atau Elvis Coric yang sudah diputus kontraknya. Djoko pun ingin menaikkan produktifitas lini depanya. Itulah alasan dia mencari penyerang yang benar-benar bisa menambah tabungan gol untuk Persik.
Dua penyerang yang mampir ke klub kebanggaan Persikmania adalah Worgu (Kamerun) dan Simon Quentierri. Worgu sudah dipulangkan karena tipikalnya tak disukai Djoko Malis, sedangkan Simon masih serius mengikuti seleksi. Walau begitu, tampaknya Simon juga bakal dibuang.
Ia lebih berkarakter sebagai striker kedua atau pencari bola dibanding spesialis pencetak gol. Namun, mantan pelatih Persmin Minahasa itu masih memberikan kesmepatan kepada Simon beberapa hari lagi. “Masih ada yang seleksi (Simon) dan saya masih terus lihat bagaimana kualitasnya,” tambah Djoko.
Sementara, selain sibuk menyeleksi pemain asing maupun lokal, Persik juga tengah sibuk dengan program ujicoba. Setelah gagal menjajal kekuatan Persenga Nganjuk, kemarin Oliver Makor dkk mencicipi kekuatan PSID Jombang. Lawan yang satu ini memang tergolong rutin berujicoba dengan Persik.
Sebelum bergulirnya putaran kedua, staf pelatih menginginkan ada sejumlah uji coba yang dijalani tim ungu. Selain menjadi ajng seleksi pemain, uji coba tersebut juga untuk mempertahankan stabilitas permainan tim. Walau lawan uji coba berada di bawah level kekuatan Persik, menurut Djoko sama sekali bukan masalah.
Persik yang berada di papan tengah Grup 2 Divisi Utama, masih berpeluang untuk membuktikan dirinya sebagai tim yang mempunyai tradisi di kompetisi level tertinggi. Hingga pertengahan kompetisi Djoko Malis masih belum menyerah dan tetap menargetkan timnya bisa promosi musim depan.
Djoko terlihat selektif dalam menyeleksi beberapa pemain asing yang sempat mampir ke timnya. Benar saja, untuk paro musim ini Djoko tidak ingin 'membeli kucing dalam karung' alias merekrut pemain tanpa tahu kualitas sebenarnya. Ia hanya ingin penyerang yang direkrutnya sesuai kebutuhan tim.
''Ada beberapa striker yang sudah mengikuti selesai dan sampai saat ini saya belum memutuskan siapa yang layak. Ada yang sudah saya pulangkan karena kualitasnya tidak bagus. Persik membutuhkan striker bertipikal goal getter, karena saya ingin lebih tajam lagi di lini depan,” ungkap Djoko Malis.
Apa yang dikemukakan Djoko memang sangat masuk akal. Sepanjang putaran pertama Divisi Utama, tim berjuluk Macan Putih justru lebih solid di lapangan tengah. Sekilas antara lini depan dan tengah belum ada keseimbangan. Sebagian gol yang dihasilkan Persik justru dari lapangan tengah.
Gelandang seperti Faris Aditama dan Oliver Makor sangat rutin membobol gawang lawan dibanding Komang Mariawan atau Elvis Coric yang sudah diputus kontraknya. Djoko pun ingin menaikkan produktifitas lini depanya. Itulah alasan dia mencari penyerang yang benar-benar bisa menambah tabungan gol untuk Persik.
Dua penyerang yang mampir ke klub kebanggaan Persikmania adalah Worgu (Kamerun) dan Simon Quentierri. Worgu sudah dipulangkan karena tipikalnya tak disukai Djoko Malis, sedangkan Simon masih serius mengikuti seleksi. Walau begitu, tampaknya Simon juga bakal dibuang.
Ia lebih berkarakter sebagai striker kedua atau pencari bola dibanding spesialis pencetak gol. Namun, mantan pelatih Persmin Minahasa itu masih memberikan kesmepatan kepada Simon beberapa hari lagi. “Masih ada yang seleksi (Simon) dan saya masih terus lihat bagaimana kualitasnya,” tambah Djoko.
Sementara, selain sibuk menyeleksi pemain asing maupun lokal, Persik juga tengah sibuk dengan program ujicoba. Setelah gagal menjajal kekuatan Persenga Nganjuk, kemarin Oliver Makor dkk mencicipi kekuatan PSID Jombang. Lawan yang satu ini memang tergolong rutin berujicoba dengan Persik.
Sebelum bergulirnya putaran kedua, staf pelatih menginginkan ada sejumlah uji coba yang dijalani tim ungu. Selain menjadi ajng seleksi pemain, uji coba tersebut juga untuk mempertahankan stabilitas permainan tim. Walau lawan uji coba berada di bawah level kekuatan Persik, menurut Djoko sama sekali bukan masalah.
Persik yang berada di papan tengah Grup 2 Divisi Utama, masih berpeluang untuk membuktikan dirinya sebagai tim yang mempunyai tradisi di kompetisi level tertinggi. Hingga pertengahan kompetisi Djoko Malis masih belum menyerah dan tetap menargetkan timnya bisa promosi musim depan.
()