Pemerintah Polandia akui, bentrok suporter bermotif dendam

Sabtu, 16 Juni 2012 - 13:21 WIB
Pemerintah Polandia akui, bentrok suporter bermotif dendam
Pemerintah Polandia akui, bentrok suporter bermotif dendam
A A A
Sindonews.com - Menteri olahraga Polandia Joanna Mucha menyesalkan terjadinya bentrokan usai pertandingan Rusia dan Polandia. Menurutnya, dua negara itu memang memiliki sejarah kelam di masa lalu.

Mucha mengakui, potensi kerusuhan dengan latar belakang sejarah dan politik masa lalu di mana Uni Soviet (kini Rusia) dalam era komunis mengintimidasi masyarakat Polandia.

"Insiden yang terjadi Selasa kemarin merupakan ulah dari hooligan biasa. Mereka datang hanya untuk cari sensasi saja," ujar Mucha seperti dilansir Sport360 Sabtu (16/6/2012).

Pada Selasa 12 Juni lalu juga merupakan hari nasional Rusia dan sekitar 10.000 pendukung Rusia yang memiliki tiket untuk pertandingan tersebut, berjalan bersama menuju arah stadion. Jumlah tersebut merupakan jumlah warga Rusia terbesar di jalan-jalan Warsawa sejak akhir Perang Dunia II.

Namun, bentrokan tak terhindarkan akhirnya meletus sehingga polisi menahan 157 warga Polandia dan 24 orang Rusia, serta satu orang Spanyol, satu orang Hungaria, dan seorang warga Aljazair. Sedangkan sepuluh polisi harus mendapat perawatan akibat cedera, demikian juga sepuluh pendukung.

Menurut Mucha, selama perhelatan Piala Eropa 2012, Polandia telah kedatangan sekitar 346 ribu pelancong. Mereka tersebar di beberapa tempat seperti Warsawa, Wroclaw, Poznan, Gdansk dan Krakow.

“Saya malu melihat orang-orang yang datang ke sini untuk membuat masalah. Mereka itu hooligan yang muncul secara tiba-tiba. Jangan sampai merusak liburan kita,” tegas Mucha.

Sejarah Rusia dan Polandia merupakan konflik 400 tahun. Polandia sempat menjadi kerajaan seperti Rusia sebelum sempat diambil alih Rusia. Konflik kedua negara juga diperparah dengan komunisme dan Perang Dunia II

Perang Polandia-Rusia 1792 adalah perang yang terjadi tahun 1792 antara Persemakmuran Polandia-Lithuania melawan Konfederasi Targowica dan kekaisaran Rusia. Pada tanggal 18 Mei 1792, angkatan bersenjata sebagai 97.000 tentara veteran Rusia menyebrangi perbatasan Polandia. Raja Polandia Stanisław August Poniatowski mengirim 70.000 tentara, banyak dari mereka adalah hasil rekruit yang belum diuji.

Pasukan Persemakmuran Polandia-Lithuania, setia pada Raja dan Sejm Besar (Sejm Wielki), melindungi Konstitusi 3 Mei Polandia melawan konfederasi Targowica yang merupakan musuh alami konstitusi dan menyerang Persemakmuran bersama Rusia.

Sekutu Polandia, Kerajaan Prusia, memutuskan persekutuannya dengan Polandia dan komandan Prusia mengkhianati Polandia. Polandia, dipimpin oleh keponakan Raja, Pangeran Józef Poniatowski bertempur melawan pasukan musuh yang lebih besar dan menang pada pertempuran Zieleńce tanggal 18 Juni.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4815 seconds (0.1#10.140)