Dilirik klub Yunani, Fabio Lopez tanggapi santai
A
A
A
Sindonews.com - Kiprah pelatih PSMS Medan, Fabio Lopez di ranah sepak bola internasional tidak bisa dianggap sebelah mata. Buktinya, namanya menjadi incaran klub-klub di Eropa, salah satunya klub liga super Yunani, Panionios.
Seperti dikutip di salah satu media sepak bola online Yunani, www.sentragoal.qr, Fabio Lopez diincar klub Panionios menggantikan posisi pelatih sebelumnya yang mengakhiri kerjasama sejak 28 April lalu, Apostolos (Akis) Mantzios.
Fabio Lopez memang bukan calon tunggal. Bersama dengan pelatih asal Inggris, Glenn Rointer, nama keduanya tengah masuk ranah pelatih untuk mengarungi musim mendatang. Pada berita berbahasa Yunani tersebut, memang, penulisan nama Fabio Lopez keliru. Disebutkan, Mario Lopez, mantan pemandu bakat liga Italia serie A, Fiorentina FC dan Atalanta FC.
Menanggapi hal tersebut, Fabio Lopez cukup santai. Kendati tersenyum mengetahui klub Yunani memasukkan namanya sebagai incaran, dia mengatakan, belum ada tawaran konkret yang diterimanya. "Belum ada yang konkret. Masih sebatas rumor pergantian pelatih Panionios. Ya, nama saya disebutkan di klub itu, senang mendengarnya," ujar Fabio ketika diwawancara kemarin.
Panionios adalah klub yang berlaga di liga super Yunani bersama klub-klub elit seperti Olympiakos Piraeus dan panathinaikos. Diakuinya, beberapa agen pelatih dan pemain di Yunani memang telah mengontaknya. Namun, belum memasuki tahap yang lebih lanjut. "Ada rekan-rekan agen di Yunani yang menghubungi saya, memang tidak secara langsung menanyakan tentang klub mana yang mau saya," beber pelatih 38 tahun itu.
Jika ditilik, kehadiran Fabio Lopez di PSMS Medan bisa dibilang perjudian. Betapa tidak, resmi melatih akhir Desember 2011 yang lalu, sebelum kedatangannya ke Medan, tim Ayam Kinantan telah melalui dua kali kekalahan di dua partai perdana di kandang. Selain itu, Fabio juga tidak satupun memilih pemain, lantaran ketika dia bergabung, tim sudah terbentuk, termasuk empat pemain asing.
Belum lagi, pembentukan tim PSMS Medan yang terburu-buru setelah skuad yang dipersipkan berkompetisi di Indonesian Premier League (IPL), membelot ke ISL, membuat pemain yang bergabung didominasi pemain-pemain kelas dua. Hasilnya, PSMS Medan saat ini masih terpuruk di posisi juru kunci klasemen sementara IPL.
Kondisi tersebut tak ayal menjadi tantangan mantan pelatih liga utama Lithuania FK Banga dan FC Siaulia itu hingga akhir musim. Itu pula yang menjadi dasar dirinya lebih berharap bisa bertahan di PSMS untuk memperbaiki kondisi yang ada, dan masih belum memikirkan tawaran-tawaran yang datang.
"Hingga saat ini, saya tetap di Medan sampai Juli (berkahirnya kontrak). Memang, semuanya tergantung kepada saya. Tentunya saya berharap, sebelum Juli, sudah ada klub yang menginginkan saya. Kalau klub yang sama (PSMS), kenapa harus menggantinya?" beber mantan penjaga gawang klub Raffadali Calcio itu.
Namun, jika tidak, dia mengaku, keluar dari Indonesia adalah pilihan yang saat ini menjadi prioritasnya. "Tentunya, melatih di klub eropa itu jadi satu prestise bagi saya. Dan sekarang ini, jika ada klub lain di Indonesia yang menginginkan saya, mungkin saya akan pikir-pikir dulu," ungkap mantan pengajar taktik sepakbola di federasi sepakbola Lithuania itu.
Namun, jika PSMS tetap memercayainya di musim mendatang, dirinya berharap bisa memulai semuanya dari awal. "Tentunya kondisi klub secara umum harus baik. Sebagai saran untuk manajemen, saya bisa bertukar pikiran untuk mengorganisir semuanya dengan manajemen," pungkas Fabio.
Seperti dikutip di salah satu media sepak bola online Yunani, www.sentragoal.qr, Fabio Lopez diincar klub Panionios menggantikan posisi pelatih sebelumnya yang mengakhiri kerjasama sejak 28 April lalu, Apostolos (Akis) Mantzios.
Fabio Lopez memang bukan calon tunggal. Bersama dengan pelatih asal Inggris, Glenn Rointer, nama keduanya tengah masuk ranah pelatih untuk mengarungi musim mendatang. Pada berita berbahasa Yunani tersebut, memang, penulisan nama Fabio Lopez keliru. Disebutkan, Mario Lopez, mantan pemandu bakat liga Italia serie A, Fiorentina FC dan Atalanta FC.
Menanggapi hal tersebut, Fabio Lopez cukup santai. Kendati tersenyum mengetahui klub Yunani memasukkan namanya sebagai incaran, dia mengatakan, belum ada tawaran konkret yang diterimanya. "Belum ada yang konkret. Masih sebatas rumor pergantian pelatih Panionios. Ya, nama saya disebutkan di klub itu, senang mendengarnya," ujar Fabio ketika diwawancara kemarin.
Panionios adalah klub yang berlaga di liga super Yunani bersama klub-klub elit seperti Olympiakos Piraeus dan panathinaikos. Diakuinya, beberapa agen pelatih dan pemain di Yunani memang telah mengontaknya. Namun, belum memasuki tahap yang lebih lanjut. "Ada rekan-rekan agen di Yunani yang menghubungi saya, memang tidak secara langsung menanyakan tentang klub mana yang mau saya," beber pelatih 38 tahun itu.
Jika ditilik, kehadiran Fabio Lopez di PSMS Medan bisa dibilang perjudian. Betapa tidak, resmi melatih akhir Desember 2011 yang lalu, sebelum kedatangannya ke Medan, tim Ayam Kinantan telah melalui dua kali kekalahan di dua partai perdana di kandang. Selain itu, Fabio juga tidak satupun memilih pemain, lantaran ketika dia bergabung, tim sudah terbentuk, termasuk empat pemain asing.
Belum lagi, pembentukan tim PSMS Medan yang terburu-buru setelah skuad yang dipersipkan berkompetisi di Indonesian Premier League (IPL), membelot ke ISL, membuat pemain yang bergabung didominasi pemain-pemain kelas dua. Hasilnya, PSMS Medan saat ini masih terpuruk di posisi juru kunci klasemen sementara IPL.
Kondisi tersebut tak ayal menjadi tantangan mantan pelatih liga utama Lithuania FK Banga dan FC Siaulia itu hingga akhir musim. Itu pula yang menjadi dasar dirinya lebih berharap bisa bertahan di PSMS untuk memperbaiki kondisi yang ada, dan masih belum memikirkan tawaran-tawaran yang datang.
"Hingga saat ini, saya tetap di Medan sampai Juli (berkahirnya kontrak). Memang, semuanya tergantung kepada saya. Tentunya saya berharap, sebelum Juli, sudah ada klub yang menginginkan saya. Kalau klub yang sama (PSMS), kenapa harus menggantinya?" beber mantan penjaga gawang klub Raffadali Calcio itu.
Namun, jika tidak, dia mengaku, keluar dari Indonesia adalah pilihan yang saat ini menjadi prioritasnya. "Tentunya, melatih di klub eropa itu jadi satu prestise bagi saya. Dan sekarang ini, jika ada klub lain di Indonesia yang menginginkan saya, mungkin saya akan pikir-pikir dulu," ungkap mantan pengajar taktik sepakbola di federasi sepakbola Lithuania itu.
Namun, jika PSMS tetap memercayainya di musim mendatang, dirinya berharap bisa memulai semuanya dari awal. "Tentunya kondisi klub secara umum harus baik. Sebagai saran untuk manajemen, saya bisa bertukar pikiran untuk mengorganisir semuanya dengan manajemen," pungkas Fabio.
()