Lapangan tembak jadi primadona di Kiev
Minggu, 01 Juli 2012 - 22:54 WIB

Lapangan tembak jadi primadona di Kiev
A
A
A
Sindonews.com - Wisata ke Chernobyl, menjadi kian populer dengan turis yang mengunjungi Ukraina. Daya tarik penggemar senjata disana memilih lapangan tembak sebagai ajang untuk mengisi kegiatan sebelum digelarnya pertandingan Piala Eropa 2012.
Sejak runtuhnya komunisme di Eropa sekitar 20 tahun lalu, lapangan tembak menjamur di pinggiran kota Kiev. Kalangan pengusaha dari anggota partai muncul untuk mengisi kegiatan menembak seperti halnya apa yang terlihat dalam film action.
“Ada lapangan tembak di Perancis tapi tidak seperti disini. Dan tentu bukan AK-47,” kata Phillippe, seorang konsultan keamanan dari Paris, seperti dikutip Reuters. Diketahui, setiap anggota kelompok wisatawan Prancis di klub Olahraga Menembak Falcon dekat Kiev sempat menembakkan AK-47 dalam mode otomatis dan semi-otomatis, sebelum beralih ke senapan Dragunov buatan Soviet.
“Sebelumnya bisnis kami sebagian besar didatangi kelompok Inggris. Tapi selama Piala Eropa 2012, sudah ratusan orang Swedia di sini, Perancis dan Italia. Saya mengatakan kegiatan kami yang paling populer sejauh ini,” ujar manajer operasional wisata Kiev Vika Dobrovolska.
Dobrovolska mengakui, latihan menambak adalah aktivitas jantan dan bahwa sebagian besar penggemar sepak bola dari kalangan laki-laki menyempatkan datang untuk menembak. “99,999 persen adalah laki-laki - dan 0,001 persen lainnya terdiri dari saya dan kolega saya Sasha,” tambahnya.
Kedua wanita tersebut merupakan adalah para ahli dalam menangani pistol dan senjata yang mematuhi undang-undang senjata, Di masa kini, lapangan tembak memberikan kesempatan hanya bagi orang yang mengikuti aturan main.
Untuk para pecinta pistol ada kesempatan senjata api buatan Soviet, Kalashnikov dan sniper Dragunov. Dobrovolska mengatakan, banyak orang terlibat dalam industri pariwisata Ukraina kecewa bahwa negara itu dicap berbahaya oleh media asing sebelum turnamen digelar.
“Aku senang begitu banyak orang datang dan melihat bahwa Kiev bukan kota berbahaya, dan saya pikir itu akan meningkatkan pariwisata di Ukraina bahkan setelah turnamen ini selesai,” jelasnya.
Seorang juru bicara kepolisian Kiev menambahkan, tingkat kejahatan di kota itu turun selama Piala Eropa 2012 berlangsung, meskipun masuknya penggemar asing dan kekhawatiran serentetan perampokan, pencopetan dan insiden rasis.
Sejak runtuhnya komunisme di Eropa sekitar 20 tahun lalu, lapangan tembak menjamur di pinggiran kota Kiev. Kalangan pengusaha dari anggota partai muncul untuk mengisi kegiatan menembak seperti halnya apa yang terlihat dalam film action.
“Ada lapangan tembak di Perancis tapi tidak seperti disini. Dan tentu bukan AK-47,” kata Phillippe, seorang konsultan keamanan dari Paris, seperti dikutip Reuters. Diketahui, setiap anggota kelompok wisatawan Prancis di klub Olahraga Menembak Falcon dekat Kiev sempat menembakkan AK-47 dalam mode otomatis dan semi-otomatis, sebelum beralih ke senapan Dragunov buatan Soviet.
“Sebelumnya bisnis kami sebagian besar didatangi kelompok Inggris. Tapi selama Piala Eropa 2012, sudah ratusan orang Swedia di sini, Perancis dan Italia. Saya mengatakan kegiatan kami yang paling populer sejauh ini,” ujar manajer operasional wisata Kiev Vika Dobrovolska.
Dobrovolska mengakui, latihan menambak adalah aktivitas jantan dan bahwa sebagian besar penggemar sepak bola dari kalangan laki-laki menyempatkan datang untuk menembak. “99,999 persen adalah laki-laki - dan 0,001 persen lainnya terdiri dari saya dan kolega saya Sasha,” tambahnya.
Kedua wanita tersebut merupakan adalah para ahli dalam menangani pistol dan senjata yang mematuhi undang-undang senjata, Di masa kini, lapangan tembak memberikan kesempatan hanya bagi orang yang mengikuti aturan main.
Untuk para pecinta pistol ada kesempatan senjata api buatan Soviet, Kalashnikov dan sniper Dragunov. Dobrovolska mengatakan, banyak orang terlibat dalam industri pariwisata Ukraina kecewa bahwa negara itu dicap berbahaya oleh media asing sebelum turnamen digelar.
“Aku senang begitu banyak orang datang dan melihat bahwa Kiev bukan kota berbahaya, dan saya pikir itu akan meningkatkan pariwisata di Ukraina bahkan setelah turnamen ini selesai,” jelasnya.
Seorang juru bicara kepolisian Kiev menambahkan, tingkat kejahatan di kota itu turun selama Piala Eropa 2012 berlangsung, meskipun masuknya penggemar asing dan kekhawatiran serentetan perampokan, pencopetan dan insiden rasis.
(wbs)