Target Arema Malang meleset
A
A
A
Sindonews.com - Arema FC yang bernafsu mengamankan posisi runner up klasemen akhir Indonesian Premier League (IPL) terpaksa harus gigit jari. Kekalahan tipis 1-0 di kandang Bontang FC melenyapkan mimpi Singo Edan menggenggam jatah ke AFC Cup musim depan.
Dengan sisa dua pertandingan, Arema tidak akan mampu mengejar poin Persebaya Surabaya. Walau bisa memenangkan dua laga sisa kontra Bontang FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Gajayana, Arema maksimal hanya akan mengoleksi 37 angka di akhir musim.
Sedangkan saat ini Persebaya sendiri sudah menabung 38 poin setelah dinyatakan menang walk over (WO) di laga menjamu PSMS Medan yang batal digelar. Persebaya hanya menyisakan satu laga tandang menghadapi Arema FC akhir pekan ini. Kini Arema sendiri maksimal hanya bisa mengincar posisi ketiga.
Jika mampu meraup enam poin lawan Bontang FC dan Persebaya, maka Arema bisa mengangkangi posisi Persiba Bantul, PSM Makassar, Persibo Bojonegoro dan Persiraja Banda Aceh. Praktis, posisi ketiga ibarat pelengkap derita Singo Edan yang dihampiri nestapa musim ini.
“Kami tidak beruntung karena kondisi tim kurang bagus di pertandingan penting. Untuk dua pertandingan terakhir kami akan maksimalkan segala kekuatan untuk mendapatkan poin maksimal. Tidak mudah, tapi minimal bertanding di kandang akan memberikan kami semangat,” ucap pelatih Arema FC Dejan Antonic.
Masih diwarnai cedera pemain kunci macam Andrew Barisic, Roman Chmelo dan Ahmad Amiruddin, tim berlogo rasa rimba bakal melakoni laga berat kontra Persebaya pada Sabtu (14/7). Dejan belum mengonfirmasi akankah timnya bisa tampil lebih komplit dibanding saat dikalahkan Bontang FC.
Dirinya masih akan melihat sejauh mana kondisi pemain intinya pada pertandingan akhir pekan ini. Apalagi laga versus Persebaya tidak hanya persoalan posisi di papan klasemen, tapi lebih jauh lagi adalah untuk mempertahankan gengsi antara dua kota yang menjadi rival abadi.
“Melawan Persebaya tentu bukan pertandingan biasa. Saya tahu bagaimana rivalitas Persebaya dan Arema di sepakbola Indonesia. Kami sebisa mungkin mendapatkan kemenangan sambil berharap wasit bisa bertindak objektif, tidak seperti di Bontang,” cetus pelatih asal Serbia ini.
Ya, Arema masih trauma dengan kepemimpinan wasit di Bontang yang dianggap banyak merugikan hingga akhirnya kalah tipis 1-0. Dejan masih berkeyakinan timnya bisa mendapakan angka sempurna jika saja sang pengadil tidak terlalu banyak menguntungkan tuan ruman.
Hingga kini ada dua pemain yang dipastikan bisa kembali bertanding lawan Persebaya, yakni Marko Krasic dan Herman Romansyah yang telah terbebas dari sanksi akumulasi kartu kuning. Sepulang dari Bontang juga tidak ada pemain yang menambah daftar absen.
Harapan Arema FC untuk menggapai runner up sempat muncul ketika mengalahkan PSMS Medan 3-1 di Stadion Baharuddin Siregar, Lubukpakam. Sayang di pertandingan itu sejumlah pemain cedera secara berombongan, plus akumulasi kartu kuning yang memaksa Singo Edan hanya memiliki 14 pemain di Bontang.
“Kami akui musim ini luar biasa berat bagi Arema. Tim ini mengalami masa-masa sulit dan lebih banyak dinaungi ketidakberuntungan. Kami rasa ini bukan karena kualitas tim, tapi di luar faktor itu,” demikian statemen manajemen Arema FC melalui Media Officer Noor Ramadhan.
Dengan sisa dua pertandingan, Arema tidak akan mampu mengejar poin Persebaya Surabaya. Walau bisa memenangkan dua laga sisa kontra Bontang FC dan Persebaya Surabaya di Stadion Gajayana, Arema maksimal hanya akan mengoleksi 37 angka di akhir musim.
Sedangkan saat ini Persebaya sendiri sudah menabung 38 poin setelah dinyatakan menang walk over (WO) di laga menjamu PSMS Medan yang batal digelar. Persebaya hanya menyisakan satu laga tandang menghadapi Arema FC akhir pekan ini. Kini Arema sendiri maksimal hanya bisa mengincar posisi ketiga.
Jika mampu meraup enam poin lawan Bontang FC dan Persebaya, maka Arema bisa mengangkangi posisi Persiba Bantul, PSM Makassar, Persibo Bojonegoro dan Persiraja Banda Aceh. Praktis, posisi ketiga ibarat pelengkap derita Singo Edan yang dihampiri nestapa musim ini.
“Kami tidak beruntung karena kondisi tim kurang bagus di pertandingan penting. Untuk dua pertandingan terakhir kami akan maksimalkan segala kekuatan untuk mendapatkan poin maksimal. Tidak mudah, tapi minimal bertanding di kandang akan memberikan kami semangat,” ucap pelatih Arema FC Dejan Antonic.
Masih diwarnai cedera pemain kunci macam Andrew Barisic, Roman Chmelo dan Ahmad Amiruddin, tim berlogo rasa rimba bakal melakoni laga berat kontra Persebaya pada Sabtu (14/7). Dejan belum mengonfirmasi akankah timnya bisa tampil lebih komplit dibanding saat dikalahkan Bontang FC.
Dirinya masih akan melihat sejauh mana kondisi pemain intinya pada pertandingan akhir pekan ini. Apalagi laga versus Persebaya tidak hanya persoalan posisi di papan klasemen, tapi lebih jauh lagi adalah untuk mempertahankan gengsi antara dua kota yang menjadi rival abadi.
“Melawan Persebaya tentu bukan pertandingan biasa. Saya tahu bagaimana rivalitas Persebaya dan Arema di sepakbola Indonesia. Kami sebisa mungkin mendapatkan kemenangan sambil berharap wasit bisa bertindak objektif, tidak seperti di Bontang,” cetus pelatih asal Serbia ini.
Ya, Arema masih trauma dengan kepemimpinan wasit di Bontang yang dianggap banyak merugikan hingga akhirnya kalah tipis 1-0. Dejan masih berkeyakinan timnya bisa mendapakan angka sempurna jika saja sang pengadil tidak terlalu banyak menguntungkan tuan ruman.
Hingga kini ada dua pemain yang dipastikan bisa kembali bertanding lawan Persebaya, yakni Marko Krasic dan Herman Romansyah yang telah terbebas dari sanksi akumulasi kartu kuning. Sepulang dari Bontang juga tidak ada pemain yang menambah daftar absen.
Harapan Arema FC untuk menggapai runner up sempat muncul ketika mengalahkan PSMS Medan 3-1 di Stadion Baharuddin Siregar, Lubukpakam. Sayang di pertandingan itu sejumlah pemain cedera secara berombongan, plus akumulasi kartu kuning yang memaksa Singo Edan hanya memiliki 14 pemain di Bontang.
“Kami akui musim ini luar biasa berat bagi Arema. Tim ini mengalami masa-masa sulit dan lebih banyak dinaungi ketidakberuntungan. Kami rasa ini bukan karena kualitas tim, tapi di luar faktor itu,” demikian statemen manajemen Arema FC melalui Media Officer Noor Ramadhan.
(wbs)