Arema perlu lawan berkelas
A
A
A
Sindonews.com - Pertandingan babak perempatfinal AFC Cup kontra Al Ettifaq masih sekitar dua bulan lagi. Arema FC kini masih terus merancang persiapan demi mendapatkan hasil optimal di laga itu. Selain menambah pemain baru, sejumlah program khusus juga bakal dijalankan.
Program tersebit diantaranya ujicoba menghadapi tim luar negeri, serta rencana pemusatan latihan. Dejan Antonic menganjurkan manajemen mendapatkan ujian yang berbobot pada program ujicoba. Tak hanya dai kualitas tim, namun juga suasana pertandingan.
Karena itulah Dejan menginginkan timnya bisa mendapatkan sparring partner dari negara lain. Tujuannya jelas, untuk melatih teknik sekaligus mental pemain kala bertanding di kandang lawan. Padahal sebenarnya mental Arema sudah cukup memadai ketika bertanding di markas lawan.
“Ya, Dejan menginginkan ada lawan yang berkelas saat ujicoba, terutama tim luar negeri. Kami hingga kini mencari lawan dari negara tetangga, mungkin Singapura atau Malaysia. Tentunya ujicoba di negara lain sangat bagus untuk melatih mental pemain,” terang Manajer Arema FC Brillyanes Sanawiri.
Sebenarnya, menurut Brilly, sempat ada tawaran laga ujicoba dari sejumlah klub di Australia. Sayang pertandingan di Negeri Kanguru dipandang kurang efektif dan efisien, karena bakal menghabiskan lebih banyak biaya. Singapura atau Malaysia dianggap paling ideal dan tidak terlalu jauh.
Dpelatih Dejan Antonic belum merinci arahan terkait berapa kali ujicoba di luar negeri bakal digelar. Namun, kata Brillyanes, idealnya minimal ada dua pertandingan agar perjalanan ke negara lain lebih efektif. “Kalau cuma satu pertandingan tampaknya kami rugi,” imbuhnya.
Selama berjibaku di AFC Cup, mental anak-anak Singo Edan pantas diperhitungkan karena mampu mengatasi tekana di kandang maupun luar kandang. Paling impresif adalah ketika menghancurkan Ayeyawady United 3-0 di Myanmar, serta membantai Kitchee FC di Hongkong 2-0.
Namun Dejan belum cukup puas dengan statistik tersebut, karena nyatanya tetap ingin membangun kekuatan yang lebih baik. Seperti yang pernah dia tuturkan, Al Ettifaq bukan lawan sembarangan dan merupakan kekuatan baru di jagat sepakbola Arab Saudi yang patut diperhitungkan.
Laga menghadapi Al Ettifaq menjadi sebuah perhatian khusus bagi Dejan Antonic. Bahkan pelatih asal Serbia ini kelihatan lebih serius menghadapi laga pada 18 September dan 24 September 2012 itu dibanding laga sebelumnya menghadapi Kitchee FC di fase knock out.
Kala mengalahkan Kitchee FC 2-0 di Hongkong, Dejan terlihat lebih santai dan tanpa beban. Itu berbeda dengan laga di perempatfinal nanti, di mana Singo Edan kini berupaya sangat keras agar bisa lebih tangguh, terutama melakukan peminjaman sekitar lima pemain.
“Kami ingin mendapatkan hasil sebaik-baiknya, jadi harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperbaiki tim. Arema FC sudah mencatat sejarah karena bisa bermain di perempatfinal AFC Cup. Kami ingin mencetak sejarah yang lebih baik,” ucap CEO Arema FC Fanda Susilo.
Program tersebit diantaranya ujicoba menghadapi tim luar negeri, serta rencana pemusatan latihan. Dejan Antonic menganjurkan manajemen mendapatkan ujian yang berbobot pada program ujicoba. Tak hanya dai kualitas tim, namun juga suasana pertandingan.
Karena itulah Dejan menginginkan timnya bisa mendapatkan sparring partner dari negara lain. Tujuannya jelas, untuk melatih teknik sekaligus mental pemain kala bertanding di kandang lawan. Padahal sebenarnya mental Arema sudah cukup memadai ketika bertanding di markas lawan.
“Ya, Dejan menginginkan ada lawan yang berkelas saat ujicoba, terutama tim luar negeri. Kami hingga kini mencari lawan dari negara tetangga, mungkin Singapura atau Malaysia. Tentunya ujicoba di negara lain sangat bagus untuk melatih mental pemain,” terang Manajer Arema FC Brillyanes Sanawiri.
Sebenarnya, menurut Brilly, sempat ada tawaran laga ujicoba dari sejumlah klub di Australia. Sayang pertandingan di Negeri Kanguru dipandang kurang efektif dan efisien, karena bakal menghabiskan lebih banyak biaya. Singapura atau Malaysia dianggap paling ideal dan tidak terlalu jauh.
Dpelatih Dejan Antonic belum merinci arahan terkait berapa kali ujicoba di luar negeri bakal digelar. Namun, kata Brillyanes, idealnya minimal ada dua pertandingan agar perjalanan ke negara lain lebih efektif. “Kalau cuma satu pertandingan tampaknya kami rugi,” imbuhnya.
Selama berjibaku di AFC Cup, mental anak-anak Singo Edan pantas diperhitungkan karena mampu mengatasi tekana di kandang maupun luar kandang. Paling impresif adalah ketika menghancurkan Ayeyawady United 3-0 di Myanmar, serta membantai Kitchee FC di Hongkong 2-0.
Namun Dejan belum cukup puas dengan statistik tersebut, karena nyatanya tetap ingin membangun kekuatan yang lebih baik. Seperti yang pernah dia tuturkan, Al Ettifaq bukan lawan sembarangan dan merupakan kekuatan baru di jagat sepakbola Arab Saudi yang patut diperhitungkan.
Laga menghadapi Al Ettifaq menjadi sebuah perhatian khusus bagi Dejan Antonic. Bahkan pelatih asal Serbia ini kelihatan lebih serius menghadapi laga pada 18 September dan 24 September 2012 itu dibanding laga sebelumnya menghadapi Kitchee FC di fase knock out.
Kala mengalahkan Kitchee FC 2-0 di Hongkong, Dejan terlihat lebih santai dan tanpa beban. Itu berbeda dengan laga di perempatfinal nanti, di mana Singo Edan kini berupaya sangat keras agar bisa lebih tangguh, terutama melakukan peminjaman sekitar lima pemain.
“Kami ingin mendapatkan hasil sebaik-baiknya, jadi harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk memperbaiki tim. Arema FC sudah mencatat sejarah karena bisa bermain di perempatfinal AFC Cup. Kami ingin mencetak sejarah yang lebih baik,” ucap CEO Arema FC Fanda Susilo.
(wbs)