Klub asal Jatim setia bermain di IPL
A
A
A
Sindonews.com - Klub asal Jawa Timur seperti Persibo Bojonegoro, Arema FC dan Persema Malang mengatakan tetap setia bermain di Indonesian Premier League (IPL) meski mereka mengaku kecewa dengan pengelolaan liga yang jauh dari harapan.
Seperti diketahui Operator Indonesian Premier League (IPL), yakni PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) menuai banyak kritik dalam pelaksanaan kompetisi musim kemarin. Persoalan wasit, keuangan klub, hingga sistem dalam kompetisi, sering menuai kritikan dari kontestan IPL.
Bahkan ketiga klub IPL dari Jawa Timur itu pernah mempunyai pengalaman kurang bagus terkait sistem kompetisi IPL 2011-2012. Paling parah adalah itikad kurang baik Konsorsium LPI yang hingga kini tak membayar tanggungjawabnya sebagai pemegang saham klub, kecuali Arema FC yang mempunyai investor tersendiri.
Persema Malang dan Persibo Bojonegoro adalah klub yang bergantung sepenuhnya kepada pendanaan dari konsorsium. Walau selama lima bulan hanya mendapatkan sedikit dari total tunggakan, kedua klub ini cenderung sangat sabar dan hanya menunggu kemurahan hati konsorsium.
“Kami tetap bertanding di IPL musim depan. Mungkin banyak keluhan terkait kompetisi sebelumnya, tapi kami berharap itu akan menjadi pelajaran dan bisa diperbaiki musim depan. Persibo tetap akan bertanding di kompetisi resmi di bawah PSSI,” ungkap Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya, Minggu (26/8/2012).
Ia menambahkan pihaknya tidak sepenuhnya melihat kelemahan kompetisi kemarin atau pengelolaan keuangan klub sebagai alasan untuk tidak antipasti terhadap IPL. Yahya mempunyai pandangan bahwa kompetisi resmi tetap harus didukung, sekaligus berupaya memperbaiki kualitas pada musim berikutnya.
“Kalau dibilang pernah kecewa, kami pernah kecewa kepada PT LPIS atau konsorsium. Tapi bagaimana pun kami tidak mempunyai alasan untuk berpindah ke kompetisi lain, karena yang resmi milik PSSI ya IPL. Kami justru salah kalau mengikuti kompetisi lain,” tambahnya.
Persibo sendiri hingga kini belum mampu menggaji pemain, sekaligus mempersiapkan tim untuk musim depan. Walau begitu, Laskar Angling Dharma itu tetap memegang komitmen mengikuti kompetisi IPL 2012-2013 yang belum ditetapkan kapan bakal dimulai.
Persema Malang juga demikian. Kondisi tim yang kurang menguntungkan dan konsep yang belum jelas musim depan, tak membuat Persema pindah ke lain kompetisi. Kapan pun kompetisi digelar, Laskar Ken Arok siap untuk bersaing lagi di kompetisi yang belakangan sering memantik sinisme publik ini.
“Kapok? Jelas tidak. Bagaimana pun kami berjalan di kompertisi yang benar walau harus banyak dibenahi. Persema masih memaklumi kompetisi belum berjalan dengan sempurna karena PSSI di era Johar Arifin sendiri baru semusim menyelenggaraan kompetisi,” kata CEO Persema, Didied Poernawan.
Disebutkannya, Persema sama sekali tidak pernah terbersit untuk menyeberang ke kompetisi lain walau kondisi di IPL tak menguntungkan. Didied optimistis kualitas IPL bisa menjadi lebih baik jika PT LPIS benar-benar berkomitmen memperbaiki sistem maupun pelaksanaan musim depan.
Persema dan Persibo sangat loyal kepada IPL bukan tanpa alasan. Selain saham klub sudah dikuasai konsorsium, kedua klub ini dalam sejarahnya juga 'diselamatkan' PSSI pimpinan Johar Arifin Husin. Persema dan Persibo yang harusnya dicoret dari keanggotaan PSSI, masih tetap berkibar berkat rezim yang baru.
Arema IPL, melalui CEO Fanda Soesilo, menegaskan klubnya bakal tetap berjalan di jalur resmi. “Arema sangat tahu aturan. Kami tetap akan bertanding di kompetisi yang dinyatakan resmi,” tegasnya.
Seperti diketahui Operator Indonesian Premier League (IPL), yakni PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) menuai banyak kritik dalam pelaksanaan kompetisi musim kemarin. Persoalan wasit, keuangan klub, hingga sistem dalam kompetisi, sering menuai kritikan dari kontestan IPL.
Bahkan ketiga klub IPL dari Jawa Timur itu pernah mempunyai pengalaman kurang bagus terkait sistem kompetisi IPL 2011-2012. Paling parah adalah itikad kurang baik Konsorsium LPI yang hingga kini tak membayar tanggungjawabnya sebagai pemegang saham klub, kecuali Arema FC yang mempunyai investor tersendiri.
Persema Malang dan Persibo Bojonegoro adalah klub yang bergantung sepenuhnya kepada pendanaan dari konsorsium. Walau selama lima bulan hanya mendapatkan sedikit dari total tunggakan, kedua klub ini cenderung sangat sabar dan hanya menunggu kemurahan hati konsorsium.
“Kami tetap bertanding di IPL musim depan. Mungkin banyak keluhan terkait kompetisi sebelumnya, tapi kami berharap itu akan menjadi pelajaran dan bisa diperbaiki musim depan. Persibo tetap akan bertanding di kompetisi resmi di bawah PSSI,” ungkap Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya, Minggu (26/8/2012).
Ia menambahkan pihaknya tidak sepenuhnya melihat kelemahan kompetisi kemarin atau pengelolaan keuangan klub sebagai alasan untuk tidak antipasti terhadap IPL. Yahya mempunyai pandangan bahwa kompetisi resmi tetap harus didukung, sekaligus berupaya memperbaiki kualitas pada musim berikutnya.
“Kalau dibilang pernah kecewa, kami pernah kecewa kepada PT LPIS atau konsorsium. Tapi bagaimana pun kami tidak mempunyai alasan untuk berpindah ke kompetisi lain, karena yang resmi milik PSSI ya IPL. Kami justru salah kalau mengikuti kompetisi lain,” tambahnya.
Persibo sendiri hingga kini belum mampu menggaji pemain, sekaligus mempersiapkan tim untuk musim depan. Walau begitu, Laskar Angling Dharma itu tetap memegang komitmen mengikuti kompetisi IPL 2012-2013 yang belum ditetapkan kapan bakal dimulai.
Persema Malang juga demikian. Kondisi tim yang kurang menguntungkan dan konsep yang belum jelas musim depan, tak membuat Persema pindah ke lain kompetisi. Kapan pun kompetisi digelar, Laskar Ken Arok siap untuk bersaing lagi di kompetisi yang belakangan sering memantik sinisme publik ini.
“Kapok? Jelas tidak. Bagaimana pun kami berjalan di kompertisi yang benar walau harus banyak dibenahi. Persema masih memaklumi kompetisi belum berjalan dengan sempurna karena PSSI di era Johar Arifin sendiri baru semusim menyelenggaraan kompetisi,” kata CEO Persema, Didied Poernawan.
Disebutkannya, Persema sama sekali tidak pernah terbersit untuk menyeberang ke kompetisi lain walau kondisi di IPL tak menguntungkan. Didied optimistis kualitas IPL bisa menjadi lebih baik jika PT LPIS benar-benar berkomitmen memperbaiki sistem maupun pelaksanaan musim depan.
Persema dan Persibo sangat loyal kepada IPL bukan tanpa alasan. Selain saham klub sudah dikuasai konsorsium, kedua klub ini dalam sejarahnya juga 'diselamatkan' PSSI pimpinan Johar Arifin Husin. Persema dan Persibo yang harusnya dicoret dari keanggotaan PSSI, masih tetap berkibar berkat rezim yang baru.
Arema IPL, melalui CEO Fanda Soesilo, menegaskan klubnya bakal tetap berjalan di jalur resmi. “Arema sangat tahu aturan. Kami tetap akan bertanding di kompetisi yang dinyatakan resmi,” tegasnya.
(akr)