Disalahkan pemain, CEO PSMS Medan cari alasan

Rabu, 29 Agustus 2012 - 03:32 WIB
Disalahkan pemain, CEO PSMS Medan cari alasan
Disalahkan pemain, CEO PSMS Medan cari alasan
A A A
Sindonews.com - Kabar konsorsium yang hanya akan membayarkan sisa dua bulan gaji bagi pemain PSMS Medan mendapat tentangan keras dari pemain. Namun, kondisi itu juga dinilai terjadi lantaran ketidaksigapan Chief Executive Officer (CEO) PSMS, Freddy Hutabarat, yang lamban menyikapi situasi.
Hal itu diungkapkan beberapa pemain PSMS Medan yang menganggap Freddy seperti tidak peduli dengan kondisi yang dialami pemain. Sebagai CEO, seharusnya Freddy memberikan informasi kepada pemain terkait kejelasan pembayaran gaji.

"Seharusnya Freddy memberikan informasi kepada kami pemain terkait seperti apa rencana konsorsium untuk membayarkan gaji kami. Ini kami tahu dari komisaris PSMS (Arif Bargot Siregar), itu pun informasinya tidak ke pemain, tapi sebagian saja," ujar pemain PSMS yang enggan namanya disebutkan kemarin.

Menurutnya, Freddy selalu beralasan ketiadaan informasi gaji pemain terjadi lantaran Freddy gagal menjalin komunikasi dengan Arif Bargot dan Nuzuliati Madjied sebagai manajer keuangan PSMS IPL. "Seharusnya Freddy itu langsung berkomunikasi dengan konsorsium atau PT LPIS menanyakan kejelasan gaji pemain. Tidak sepatutnya Freddy malah bertanya kepada Arif Bargot atau Nuzul," bebernya.

Pemain lain mengatakan, ketidaktahuan Freddy terkait perkembangan pembayaran gaji terjadi lantaran Freddy tidak mau jemput bola menanyakan kepastian pada konsorsium. "Terus terang dia yang kami andalkan untuk mencari tahu tentang hal tersebut, ini malah dia tidak tahu. Atau dia memang tidak mau tahu?" ungkapnya.

Menurutnya, sebagai CEO, level Freddy harusnya bisa menjalin komunikasi dengan pihak di konsorsium. "Dia harusnya jalin komunikasi langsung kepada pak Widja (Widjajanto CEO PT LPIS), bukan kepada Arif Bargot dan Nuzuliati. Soalnya bisa saja rencana pembayaran dua bulan gaji kami itu bisa saja karena keecerdikan Arif Bargot, bukan merupakan ketetapan konsorsium," ungkapnya.

Dikonfirmasi kemarin, Freddy menampik tudingan dirinya tidak sigap. Menurutnya, komunikasi dengan konsorsium atau PT LPIS selalu mengambang. "Saya sudah telepon Jakarta, tapi dibilang sabar, tidak ada bicara soal dua bulan gaji itu. Saya juga sudah telepon Arif Bargot, tapi tidak dianggap," katanya.

Soal rencana pembayaran dua bulan gaji pemain oleh konsorsium, dirinya juga sudah menanyakan hal tersebut kepada Nuzuliati, namun jawaban yang dia terima menyebutkan masih sebatas wacana.

"Kemudian saya telepon Nuzul, jawabannya juga mengambang, dia bilang itu masih wacana, tapi yang saya heran , kalau masih wacana, kenapa sudah di-soundingkan ke pemain. Kalaupun saya mau jumpai pemain pun kalau saya tidak tahu infonya bagaimana, kan sama saja," beber mantan pemain PSMS era 80-an tersebut.

Menurut Freddy, solusi terbaik, selayaknya konsorsium atau perwakilannya bertemu langsung membicarakan solusi pembayaran gaji dengan pemain. "Saya maunya kalau ada info ya pemain dan konsorsium dijumpakan. Ini main langsung-langsung aja. Berarti jabatan saya tidak dianggap. Saya kecewa. Tapi saya akan terus berusaha untuk pemain agar pemain dapatkan haknya," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7704 seconds (0.1#10.140)