Persiba berharap dualisme kompetisi diakhiri

Rabu, 29 Agustus 2012 - 14:34 WIB
Persiba berharap dualisme kompetisi diakhiri
Persiba berharap dualisme kompetisi diakhiri
A A A
Sindonews.com - Managemen Persiba sangat berharap musim depan tidak terjadi dualisme kompetisi, versi IPL maupun ISL seperti season 2011-2012. Jika pun dualisme tetap terjadi, klub kebanggaan warga Bantul ini akan tetap memilih di bawah naungan PSSI.

Manager Persiba Briyanto mengatakan, seharusnya dualisme kompetisi tidak perlu terjadi lagi untuk musim depan. "Kita hanya bisa berharap itu (dualisme kompetisi) berakhir, meski sangat sulit untuk saat ini," katanya, Rabu (29/8/2012).

Dualisme kompetisi kemungkinan masih akan berlanjut pada musim depan. Bahkan, PSSI-KPSI pimpinan La Nyalla mewacanakan kompetisi ISL bakal digelar sekitar Oktober atau November mendatang. "Ya, wacananya seperti itu. Tapi kami tidak yakin ISL bisa digelar bulan depan, tidak mungkin secepat itu," kata Briyanto.

Secara tidak langsung, Briyanto menyebutkan untuk saat ini Persiba belum ada niat untuk hijrah ke ISL. Saat ini lebih memilih di bawah naungan PSSI resmi. "Harapan kami sederhana saja, tidak ingin lagi ada IPL atau ISL. P dan S itu dihilangkan saja, digabung menjadi satu Indonesia League," jelasnya.

Dia juga tidak yakin tim-tim yang sebelumnya menjadi kontestan IPL pada 2011-2012 akan bergabung ke ISL untuk musim depan, seperti Semen Padang atau Persijap Jepara. Dia justru mempertanyakan jika tim IPL memilih bergabung ke ISL akan ditempatkan di mana. "Saya sudah berkomunikasi langsung dengan Manager Semen Padang soal keinginan bergabung dengan ISL. Memang benar Semen Padang ingin ke ISL, tapi yang menjadi pertanyaan saya, nantinya Semen Padang akan ditempatkan di mana," ujarnya bernada tanya.

Briyanto beralasan, format kompetisi ISL maupun IPL relatif sama, yakni ada tim promosi dan degradasi. "Nah, kalau Semen Padang langsung masuk ISL, tim-tim ISL yang ada di bawahnya pasti menolak. Bahasa gampangnya, tim yang seharusnya promosi menjadi tidak jadi promosi," jelasnya.

Menurut dia, formalisasi yang tepat untuk musim depan adalah penggabungan kompetisi IPL dan IPL. Formatnya bisa dibahas lebih lanjut tanpa merugikan tim-tim lain. "Misalnya kompetisi dibagi dalam dua zona, setiap zona terdiri 18 klub," imbuhnya.

Format kompetisi musim depan yang masih kabur ini berdampak buruk buruk terhadap tim. Tidak hanya bagi IPL maupun ISL serta Divisi Utamanya masing-masing. Tim tidak bisa mempersiapkan musim depan karena masih menunggu format kompetisi musim depan. Saat ini sebagian besar tim-tim vakum dari aktivitas latihan, termasuk menyusun kerangka tim (transfer pemain) untuk musim depan.

"Masih vakum, apalagi menyusun kerangka tim. Semuanya menunggu format musim depan yang masih ngambang," kata Media Officer PPSM Kartika Nusantara Magelang Solahudin.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.0051 seconds (0.1#10.140)