SFC serius datangkan suksesor Hilton Moreira
Kamis, 30 Agustus 2012 - 06:10 WIB

SFC serius datangkan suksesor Hilton Moreira
A
A
A
Sindonews.com - Manajemen klub Sriwijaya FC semakin serius untuk mendatangkan penyerang baru asal Jepang, Kazuo Homma sebagai suksesor Hilton Moreira. Posisi Hilton terancam didepak lantaran meminta kenaikan gaji tinggi.
Bahkan, saat ini, antara pihak agen dengan tim negosiator SFC yang diwakili oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin tengah melakukan negosiasi masalah harga dengan pemain yang musim lalu memperkuat klub Liga Hungaria F.C. Ferencvaros itu.
’’Iya, saat ini saya sedang berada di Jakarta untuk melakukan negosiasi dengan seorang agen yang menaungi pemain itu. Dia minta Rp 900 Juta, tetapi kita menawar kalau bisa di bawah nominal itu, mudah-mudahan bisa segera mencapai kata sepakat,” ungkap anggota DPRD Banyuasin itu.
Dilihat dari curriculum vitae (CV) yang dikirimkannya, Kazuo Homma memang bukan merupakan striker yang cukup menjanjikan, apalagi jika dilihat dari jumlah gol yang berhasil dicetaknya selama bermain di liga utama Hunggaria.
Dari video yang diterima SFC, pemain kelahiran Tokyo, 17 Maret 1980 itu pandai membuka ruang. Dia juga memiliki skill individu yang cukup baik serta memiliki kemampuan di kedua kakinya. Dengan postur tubuh yang cukup besar, tinggi 175 dan berat 72 Kg, dia memiliki kekuatan dalam melakukan perebutan bola atau body ball. Tinggal bagaimana cara pelatih Kas Hartadi memolesnya untuk memaksimalkan kemampuan Kazuo.
Kazuo diprediksi tidak akan kesulitan untuk beradaptasi dengan pola permainan di Indonesia. Pasalnya liga di Hungaria juga terkenal keras. ’’Kalau dilihat dari catatan kariernya, dia memang tidak terlalu hebat. Mungkin karena dia bukan merupakan seorang penyerang murni dan lebih kepada second striker atau gelandang serang. Tetapi kalau kita bisa memaksimalkan kemampuannya, dia bisa menjadi senjata yang ampuh,” jelasnya.
Apalagi bukan rahasia lagi jika Kas Hartadi dan asisten pelatihnya Hartono Ruslan memiliki tangan dingin dalam memoles pemain. Lihat saja Keith Jerome ’’Kayamba’’ Gumbs, Hilton Moreira, Siswanto, dan M Ridwan yang musim lalu kembali bersinar. Padahal ketiganya dianggap telah habis dan mulai kehilangan sentuhannya.
Tetapi di bawah arahan Kas, Kayamba mencetak 22 gol, Hilton 18 gol, sementara Siswanto 5 gol dan M Ridwan 8 gol. Arsitek asal Solo itu juga mampu menyulap Ponaryo Astaman, Mahyadi Panggabean dan Supardi kembali mengilap dengan sentuhan magisnya.
Termasuk pula Firman Utina yang sebelumnya terus mengalami penurunan performa akibat sakit hepatitis B yang dideritanya di era pelatih Ivan Venkov Kolev lantaran terlalu keras dalam memberikan latihan fisik.
Bahkan, saat ini, antara pihak agen dengan tim negosiator SFC yang diwakili oleh Direktur Teknik dan SDM PT Sriwijaya Optimis Mandiri (SOM) Hendri Zainuddin tengah melakukan negosiasi masalah harga dengan pemain yang musim lalu memperkuat klub Liga Hungaria F.C. Ferencvaros itu.
’’Iya, saat ini saya sedang berada di Jakarta untuk melakukan negosiasi dengan seorang agen yang menaungi pemain itu. Dia minta Rp 900 Juta, tetapi kita menawar kalau bisa di bawah nominal itu, mudah-mudahan bisa segera mencapai kata sepakat,” ungkap anggota DPRD Banyuasin itu.
Dilihat dari curriculum vitae (CV) yang dikirimkannya, Kazuo Homma memang bukan merupakan striker yang cukup menjanjikan, apalagi jika dilihat dari jumlah gol yang berhasil dicetaknya selama bermain di liga utama Hunggaria.
Dari video yang diterima SFC, pemain kelahiran Tokyo, 17 Maret 1980 itu pandai membuka ruang. Dia juga memiliki skill individu yang cukup baik serta memiliki kemampuan di kedua kakinya. Dengan postur tubuh yang cukup besar, tinggi 175 dan berat 72 Kg, dia memiliki kekuatan dalam melakukan perebutan bola atau body ball. Tinggal bagaimana cara pelatih Kas Hartadi memolesnya untuk memaksimalkan kemampuan Kazuo.
Kazuo diprediksi tidak akan kesulitan untuk beradaptasi dengan pola permainan di Indonesia. Pasalnya liga di Hungaria juga terkenal keras. ’’Kalau dilihat dari catatan kariernya, dia memang tidak terlalu hebat. Mungkin karena dia bukan merupakan seorang penyerang murni dan lebih kepada second striker atau gelandang serang. Tetapi kalau kita bisa memaksimalkan kemampuannya, dia bisa menjadi senjata yang ampuh,” jelasnya.
Apalagi bukan rahasia lagi jika Kas Hartadi dan asisten pelatihnya Hartono Ruslan memiliki tangan dingin dalam memoles pemain. Lihat saja Keith Jerome ’’Kayamba’’ Gumbs, Hilton Moreira, Siswanto, dan M Ridwan yang musim lalu kembali bersinar. Padahal ketiganya dianggap telah habis dan mulai kehilangan sentuhannya.
Tetapi di bawah arahan Kas, Kayamba mencetak 22 gol, Hilton 18 gol, sementara Siswanto 5 gol dan M Ridwan 8 gol. Arsitek asal Solo itu juga mampu menyulap Ponaryo Astaman, Mahyadi Panggabean dan Supardi kembali mengilap dengan sentuhan magisnya.
Termasuk pula Firman Utina yang sebelumnya terus mengalami penurunan performa akibat sakit hepatitis B yang dideritanya di era pelatih Ivan Venkov Kolev lantaran terlalu keras dalam memberikan latihan fisik.
(aww)