LPIS tunggu kucuran dana sponsor
Senin, 03 September 2012 - 09:21 WIB

LPIS tunggu kucuran dana sponsor
A
A
A
Sindonews.com – PT Liga Prima Indonesia Sportindo (PT LPIS) menempatkan sponsor sebagai tameng pelunasan utang.Sampai saat ini,mereka mengaku masih menunggu kucuran dana.Rencananya, dana dari sponsor itu akan digunakan guna melunasi tunggakan kepada klub-klub yang berstatus juara.
Semen Padang yang keluar sebagai juara IPL musim kompetisi 2011/2012 sampai saat ini baru mendapat cicilan hadiah juara senilai Rp600 juta. Manajemen Kabau Sirah––julukan Semen Padang––masih harus menunggu sisa keseluruhan utang yang harus dibayarkan LPIS sebesar Rp3,7 miliar. Awalnya,Semen Padang mengklaim LPIS harus melunasi semua sangkutan sebesar Rp4,3 miliar.
Total tersebut setelah dihitung dari total hadiah sebagai juara IPL dan runner-upPI. Jumlah tunggakan LPIS kepada SP pun diambil dari hadiah yang harus dibayarkan kepada Kabau Sirah selama melewati babak per babak di PI. Dari jumlah tunggakan yang begitu besar,CEO PT LPIS Widjajanto menyatakan,pihaknya sampai saat ini masih menunggu pembayaran pihak sponsor.
Jika dana-dana tersebut sudah dibayarkan,LPIS akan langsung melunasi semua tunggakan.“Kami masih menunggu pembayaran dari pihak sponsor.Agar pembayaran itu bisa cepat didistribusikan, kami juga meminta bantuan PSSI berkomunikasi dengan sponsor-sponsor tersebut, ”ungkapWidjajanto. Dalam kesempatan kali ini, Widja––sapaan akrab Widjajanto––juga mempertanyakan penetapan batas waktu pelunasan sangkutan yang disampaikan manajemen Semen Padang,yakni paling lambat akhir September ini.
“Soal ada deadline,saya hanya dengar dari media. Bagi kami,silakan saja mereka mau berbicara apa pun di media,”papar Widja. Tidak hanya masalah LPIS dengan klub. Sampai saat ini,operator IPL itu pun belum juga membayarkan hak yang semestinya diterima Ferdinand Sinaga sebagai top skor IPL.Bomber yang musim lalu berhasil menyarangkan 16 gol tersebut seharusnya mendapatkan hadiah uang Rp10 juta.
Menyangkut masalah LPIS dengan Ferdinand, Widjajanto menyatakan bahwa masalah ini juga masih tersendat di pihak Sponsor. Widja menegaskan,Nike sebagai pihak yang bertanggung jawab membayarkan hak sang pemain menerapkan proses bertahap dalam penyerahan hadiah.
Semen Padang yang keluar sebagai juara IPL musim kompetisi 2011/2012 sampai saat ini baru mendapat cicilan hadiah juara senilai Rp600 juta. Manajemen Kabau Sirah––julukan Semen Padang––masih harus menunggu sisa keseluruhan utang yang harus dibayarkan LPIS sebesar Rp3,7 miliar. Awalnya,Semen Padang mengklaim LPIS harus melunasi semua sangkutan sebesar Rp4,3 miliar.
Total tersebut setelah dihitung dari total hadiah sebagai juara IPL dan runner-upPI. Jumlah tunggakan LPIS kepada SP pun diambil dari hadiah yang harus dibayarkan kepada Kabau Sirah selama melewati babak per babak di PI. Dari jumlah tunggakan yang begitu besar,CEO PT LPIS Widjajanto menyatakan,pihaknya sampai saat ini masih menunggu pembayaran pihak sponsor.
Jika dana-dana tersebut sudah dibayarkan,LPIS akan langsung melunasi semua tunggakan.“Kami masih menunggu pembayaran dari pihak sponsor.Agar pembayaran itu bisa cepat didistribusikan, kami juga meminta bantuan PSSI berkomunikasi dengan sponsor-sponsor tersebut, ”ungkapWidjajanto. Dalam kesempatan kali ini, Widja––sapaan akrab Widjajanto––juga mempertanyakan penetapan batas waktu pelunasan sangkutan yang disampaikan manajemen Semen Padang,yakni paling lambat akhir September ini.
“Soal ada deadline,saya hanya dengar dari media. Bagi kami,silakan saja mereka mau berbicara apa pun di media,”papar Widja. Tidak hanya masalah LPIS dengan klub. Sampai saat ini,operator IPL itu pun belum juga membayarkan hak yang semestinya diterima Ferdinand Sinaga sebagai top skor IPL.Bomber yang musim lalu berhasil menyarangkan 16 gol tersebut seharusnya mendapatkan hadiah uang Rp10 juta.
Menyangkut masalah LPIS dengan Ferdinand, Widjajanto menyatakan bahwa masalah ini juga masih tersendat di pihak Sponsor. Widja menegaskan,Nike sebagai pihak yang bertanggung jawab membayarkan hak sang pemain menerapkan proses bertahap dalam penyerahan hadiah.
(wbs)