RD: Butuh proses lahirkan tim super
A
A
A
Sindonews.com - Merger antara Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) dengan Pelita Jaya disebut-sebut bakal menghasilkan kekuatan menakutkan di ISL musim depan. Maklum, komposisi tim hasil penggabungan nanti bakal dihuni pemain-pemain papan atas kompetisi Indonesia.
Pemain yang kini mengikuti latihan di Stadion Kanjuruhan adalah hasil penyaringan tim Arema ISL dan Pelita Jaya. Di tambah kemampuan seorang pelatih sekelas Rahmad Darmawan, pantas jika para kontestan ISL lainnya keder dengan skenario merger ini. Unsur yang tak kalah menarik adalah supporter Aremania.
Jika Aremania yang saat ini masih sulit menerima merger kemudian ikhlas dan mendukung penuh timnya, maka lengkap sudah pamor di Stadion Kanjuruhan. Namun perjalan menuju tim superior di ISL masih membutuhkan proses panjang dan tergantung persiapan yang dilakukan tim.
Apalagi hingga kini belum ada kejelasan atau kesepakatan resmi terkait merger. Manajemen Pelita Jaya dan Arema ISL baru menyebut ikatan kedua tim hanya kerjasama. Bagaimana visi Arema ke depan menurut pelatih Rahmad Darmawan? Akankah tim ini bakal superior di ISL? Berikut wawancara dengan Rahmad Darmawan (RD):
Bagaimana perasaan anda melatih dua tim sekaligus?
Jujur saya ini pengalaman baru bagi saya, karena sebelumnya tidak pernah melatih dua tim sekaligus dalam satu latihan. Saya mendapat tugas ke Malang melakukan joint training Arema-Pelita dari manajemen dan akan saya lakukan sebaik mungkin. Ini pengalaman yang menarik dan pengalaman tersendiri.
Terkait konsep tim ke depan, apa yang anda lakukan?
Saya menjalankan pekerjaan di Stadion Kanjuruhan sesuai tugas manajemen, yakni mengambil pemain dari Pelita Jaya dan digabung dengan pemain Arema. Saya belum tahu nanti konsepnya bagaimana, yang pasti saya diminta membangun sebuah tim untuk bertanding di kompetisi musim depan. Saya akan coba melakukannya sebaik yang saya bisa.
Apakah itu berarti nantinya benar-benar ada merger antara Pelita Jaya dan Arema?
Saya tidak bisa menjawab karena itu kewenangan manajemen. Sejauh ini saya bertugas di lapangan, melatih pemain yang sebagian dari Pelita dan lainnya Arema. Kalau urusan kebijakan klub, itu ranah manajemen.
Banyak pihak memprediksi penggabungan tim Arema dan Pelita bakal menjadi kekuatan superior karena bakal melahirkan skuad hebat. Benar demikian?
Semuanya membutuhkan proses. Sebuah tim tidak bisa dipandang dari komposisi pemain semata, karena banyak faktor yang menentukan. Termasuk tergantung hasil persiapan. Sebagai pelatih saya jelas ingin mempunyai tim superior dan kalau bisa tidak terkalahkan, kemudian menjadi juara. Namun itu butuh kerja keras karena kompetisi tak hanya dua-tiga pertandingan.
Kompetisi ISL bakal mundur hingga Januari 2013. Menurut anda?
Bagi saya justru menguntungkan. Persiapan tim bisa lebih panjang, apalagi nanti sekitar November-Desember bakal ada Piala AFF di Malaysia dan banyak pemain yang terlibat. Jika kompetisi diawali sekitar November, tentu kekuatan kami banyak tersita karena ada beberapa pemain yang mengikuti timnas.
Anda sudah puas dengan komposisi gabungan pemain Arema dan Pelita sekarang ini?
Saya lihat dulu perkembangannya. Gambaran saya, nantinya tiap posisi mempunyai minimal dua pemain dengan kualitas tak jauh berbeda. Itu sebagai antisipasi jika ada yang cedera, absen atau mungkin ikut tim nasional. Soal kualitas, pemain yang ada sejauh ini sangat bagus.
Apa kendala dari penggabungan dua tim sejauh ini?
Mungkin hanya menyamakan karakter permainan saja. Sebelumnya Pelita dan Arema mempunyai karakter permainan yang berbeda, itu coba saya kombinasikan. Di lapangan kelihatannya tidak ada persoalan dan pemain mulai bisa mengenal tipikal pemain lainnya.
Pemain yang kini mengikuti latihan di Stadion Kanjuruhan adalah hasil penyaringan tim Arema ISL dan Pelita Jaya. Di tambah kemampuan seorang pelatih sekelas Rahmad Darmawan, pantas jika para kontestan ISL lainnya keder dengan skenario merger ini. Unsur yang tak kalah menarik adalah supporter Aremania.
Jika Aremania yang saat ini masih sulit menerima merger kemudian ikhlas dan mendukung penuh timnya, maka lengkap sudah pamor di Stadion Kanjuruhan. Namun perjalan menuju tim superior di ISL masih membutuhkan proses panjang dan tergantung persiapan yang dilakukan tim.
Apalagi hingga kini belum ada kejelasan atau kesepakatan resmi terkait merger. Manajemen Pelita Jaya dan Arema ISL baru menyebut ikatan kedua tim hanya kerjasama. Bagaimana visi Arema ke depan menurut pelatih Rahmad Darmawan? Akankah tim ini bakal superior di ISL? Berikut wawancara dengan Rahmad Darmawan (RD):
Bagaimana perasaan anda melatih dua tim sekaligus?
Jujur saya ini pengalaman baru bagi saya, karena sebelumnya tidak pernah melatih dua tim sekaligus dalam satu latihan. Saya mendapat tugas ke Malang melakukan joint training Arema-Pelita dari manajemen dan akan saya lakukan sebaik mungkin. Ini pengalaman yang menarik dan pengalaman tersendiri.
Terkait konsep tim ke depan, apa yang anda lakukan?
Saya menjalankan pekerjaan di Stadion Kanjuruhan sesuai tugas manajemen, yakni mengambil pemain dari Pelita Jaya dan digabung dengan pemain Arema. Saya belum tahu nanti konsepnya bagaimana, yang pasti saya diminta membangun sebuah tim untuk bertanding di kompetisi musim depan. Saya akan coba melakukannya sebaik yang saya bisa.
Apakah itu berarti nantinya benar-benar ada merger antara Pelita Jaya dan Arema?
Saya tidak bisa menjawab karena itu kewenangan manajemen. Sejauh ini saya bertugas di lapangan, melatih pemain yang sebagian dari Pelita dan lainnya Arema. Kalau urusan kebijakan klub, itu ranah manajemen.
Banyak pihak memprediksi penggabungan tim Arema dan Pelita bakal menjadi kekuatan superior karena bakal melahirkan skuad hebat. Benar demikian?
Semuanya membutuhkan proses. Sebuah tim tidak bisa dipandang dari komposisi pemain semata, karena banyak faktor yang menentukan. Termasuk tergantung hasil persiapan. Sebagai pelatih saya jelas ingin mempunyai tim superior dan kalau bisa tidak terkalahkan, kemudian menjadi juara. Namun itu butuh kerja keras karena kompetisi tak hanya dua-tiga pertandingan.
Kompetisi ISL bakal mundur hingga Januari 2013. Menurut anda?
Bagi saya justru menguntungkan. Persiapan tim bisa lebih panjang, apalagi nanti sekitar November-Desember bakal ada Piala AFF di Malaysia dan banyak pemain yang terlibat. Jika kompetisi diawali sekitar November, tentu kekuatan kami banyak tersita karena ada beberapa pemain yang mengikuti timnas.
Anda sudah puas dengan komposisi gabungan pemain Arema dan Pelita sekarang ini?
Saya lihat dulu perkembangannya. Gambaran saya, nantinya tiap posisi mempunyai minimal dua pemain dengan kualitas tak jauh berbeda. Itu sebagai antisipasi jika ada yang cedera, absen atau mungkin ikut tim nasional. Soal kualitas, pemain yang ada sejauh ini sangat bagus.
Apa kendala dari penggabungan dua tim sejauh ini?
Mungkin hanya menyamakan karakter permainan saja. Sebelumnya Pelita dan Arema mempunyai karakter permainan yang berbeda, itu coba saya kombinasikan. Di lapangan kelihatannya tidak ada persoalan dan pemain mulai bisa mengenal tipikal pemain lainnya.
(aww)