Peluang klub Jatim juara IPL
A
A
A
Sindonews.com - Semen Padang dan Persijap Jepara resmi menyeberang ke kompetisi Indonesia Super League (ISL) musim depan. Kepindahan dua mantan klub Indonesian Premier League (IPL) itu memberi celah lebar kepada tim-tim IPL asal Jawa Timur (Jatim) untuk unjuk kekuatan. Sebab, peta kekuatan IPL nyaris menjadi milik klub-klub Jatim.
Membuka kembali klasemen akhir IPL musim 2011-2012, Semen Padang yang berstatus juara dikuntit tiga klub asal Jatim, yakni Persebaya Surabaya, Arema IPL, serta Persiba Bantul. Jika Semen Padang, hilang, praktis klub di bawahnya pantas diprediksi sebagai suksesor berikutnya.
Itu berdasar hitungan sederhana. Lebih detailnya, kekuatan Arema IPL dan Persebaya memang sangat mencolok dibanding kontestan lain musim depan. Walau anggota IPL rencananya bertambah menjadi 16 klub, itu diperkirakan tak memengaruhi dominasi Arema dan Persebaya.
Lihat saja Persebaya yang sudah menjalankan program seleksi pemain di bawah pimpinan langsung Danurwindo. Klub kebanggaan Bonek ini tergolong paling dini dalam mempersiapkan pasukan di antara klub-klub IPL lainnya.
Begitu juga Arema IPL yang resmi mempertahankan pelatih Dejan Antonic serta berupaya mempertahankan 75% kekuatan musim lalu. Dari situ sudah terbaca kekuatan IPL nantinya bakal riuh di seputaran Malang-Surabaya. Sedangkan klub lain nyaris kurang begitu kompetitif.
''Sebenarnya sayang kalau Semen Padang dan Persijap Jepara ke ISL. Sebab, mereka adalah klub berpengalaman di IPL. Terlepas dari persaingan musim depan, dengan atau tanpa Semen Padang, idealnya Persebaya tetap berupaya meraih prestasi tertinggi yakni juara,” tutur Manajer Persebaya Saleh Hanifah.
Musim lalu Semen Padang menjadi lawan yang memusingkan Persebaya. Dua kali bertemu di pentas IPL, Andik Vermansyah dkk tidak pernah menang. Pada putaran pertama kalah di Gelora 10 November 0-1, sedangkan di putaran kedua kembali takluk 2-1 di Stadion Agus Salim, Padang.
Klub berjuluk Kabau Sirah itu menjadi satu-satunya klub yang tidak mampu dikalahkan Persebaya musim lalu. ''Untuk saat ini kami belum bisa mengukur bagaimana peta kekuatan IPL nanti, karena semua tim kelihatannya masih santai dan belum mempersiapkan diri,” tambah Saleh.
Sedangkan Arema IPL diprediksi masih stabil jika bisa mempertahankan mayoritas skuad musim lalu. Satu aspek positif yang mungkin membedakan dengan musim lalu adalah Singo Edan bisa lebih konsentrasi ke kompetisi tanpa gangguan konflik internal manajemen.
Selain itu sejumlah pemain juga tidak lagi digoda klub lain. Sebelumnya nama seperti Roman Chmelo dan sejumlah pemain diincar Arema FC versi Indonesian Super League (ISL). Rencana itu berubah total karena Arema ISL merger dengan Pelita Jaya.
Apalagi Dejan telah mengatakan tim Arema berpotensi bakal jauh lebih bagus dibanding musim sebelumnya. ''Saya rasa jika Arema bisa meningkatkan performa, peluang menjadi juara semakin terbuka. Kita lihat saja,” ungkap Dejan di Malang.
Jika ada klub yang harus dipandang sangat serius adalah PSM Makassar. Walau musim lalu hanya menempati peringkat lima klasemen akhir IPL, PSM adalah tim lawas yang relatif stabil dan selalu menjadi salah satu kekuatan tangguh.
Membuka kembali klasemen akhir IPL musim 2011-2012, Semen Padang yang berstatus juara dikuntit tiga klub asal Jatim, yakni Persebaya Surabaya, Arema IPL, serta Persiba Bantul. Jika Semen Padang, hilang, praktis klub di bawahnya pantas diprediksi sebagai suksesor berikutnya.
Itu berdasar hitungan sederhana. Lebih detailnya, kekuatan Arema IPL dan Persebaya memang sangat mencolok dibanding kontestan lain musim depan. Walau anggota IPL rencananya bertambah menjadi 16 klub, itu diperkirakan tak memengaruhi dominasi Arema dan Persebaya.
Lihat saja Persebaya yang sudah menjalankan program seleksi pemain di bawah pimpinan langsung Danurwindo. Klub kebanggaan Bonek ini tergolong paling dini dalam mempersiapkan pasukan di antara klub-klub IPL lainnya.
Begitu juga Arema IPL yang resmi mempertahankan pelatih Dejan Antonic serta berupaya mempertahankan 75% kekuatan musim lalu. Dari situ sudah terbaca kekuatan IPL nantinya bakal riuh di seputaran Malang-Surabaya. Sedangkan klub lain nyaris kurang begitu kompetitif.
''Sebenarnya sayang kalau Semen Padang dan Persijap Jepara ke ISL. Sebab, mereka adalah klub berpengalaman di IPL. Terlepas dari persaingan musim depan, dengan atau tanpa Semen Padang, idealnya Persebaya tetap berupaya meraih prestasi tertinggi yakni juara,” tutur Manajer Persebaya Saleh Hanifah.
Musim lalu Semen Padang menjadi lawan yang memusingkan Persebaya. Dua kali bertemu di pentas IPL, Andik Vermansyah dkk tidak pernah menang. Pada putaran pertama kalah di Gelora 10 November 0-1, sedangkan di putaran kedua kembali takluk 2-1 di Stadion Agus Salim, Padang.
Klub berjuluk Kabau Sirah itu menjadi satu-satunya klub yang tidak mampu dikalahkan Persebaya musim lalu. ''Untuk saat ini kami belum bisa mengukur bagaimana peta kekuatan IPL nanti, karena semua tim kelihatannya masih santai dan belum mempersiapkan diri,” tambah Saleh.
Sedangkan Arema IPL diprediksi masih stabil jika bisa mempertahankan mayoritas skuad musim lalu. Satu aspek positif yang mungkin membedakan dengan musim lalu adalah Singo Edan bisa lebih konsentrasi ke kompetisi tanpa gangguan konflik internal manajemen.
Selain itu sejumlah pemain juga tidak lagi digoda klub lain. Sebelumnya nama seperti Roman Chmelo dan sejumlah pemain diincar Arema FC versi Indonesian Super League (ISL). Rencana itu berubah total karena Arema ISL merger dengan Pelita Jaya.
Apalagi Dejan telah mengatakan tim Arema berpotensi bakal jauh lebih bagus dibanding musim sebelumnya. ''Saya rasa jika Arema bisa meningkatkan performa, peluang menjadi juara semakin terbuka. Kita lihat saja,” ungkap Dejan di Malang.
Jika ada klub yang harus dipandang sangat serius adalah PSM Makassar. Walau musim lalu hanya menempati peringkat lima klasemen akhir IPL, PSM adalah tim lawas yang relatif stabil dan selalu menjadi salah satu kekuatan tangguh.
(aww)