Tim gabungan Arema-Pelita kehilangan daya gedor
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih tim gabungan Arema FC versi Indonesia Super League (ISL) dan Pelita Jaya Rahmad 'RD' Darmawan mengeluhkan minimnya penyerang berkualitas yang dimiliki kedua tim. Pasalnya kekuatan yang dimiliki RD hanya berjumlah 16 pemain saat ini.
Ditambah RD tidak mempunyai stok pemain asing yang bisa mengimbangi kekuatan kualitas tim nasional (timnas) versi KPSI. Dua penggedor asing, Kayamba Gumbs dan Alberto Goncalves masih belum bergabung tim. Sedangkan Greg Nwokolo justru berada di pihak timnas.
Praktis hanya ada tukang gempur lokal di tim Arema-Pelita, di antaranya Sunarto, Dendi Santoso, Reza Mustofa, Qisqil Gandruminy, serta Joko Sasongko. Harapan satu-satunya adalah memanggil striker Malaysia Safee Sali, walaupun sejatinya penyerang itu mempunyai agenda di Jakarta.
Kondisi ini jelas kurang nyaman bagi RD yang ingin timnya tampil optimal menghadapi timnas KPSI. Kendati ini pertandingan ujicoba perdana dan hanya sekadar pemanasan, pelatih kelahiran Lampung itu tampaknya ingin memperoleh benefit secara maksimal, terlepas dari hasil pertandingan.
“Tim masih belum lengkap sehingga tak mungkin bermain secara optimal. Keith (Kayamba Gumbs) dan Beto (Goncalves) masih di luar negeri, sehingga minim pemain asing. Mungkin Safee Sali ke Malang untuk membanti tim dalam ujicoba nanti,” papar Rahmad Darmawan, Jumat (5/10/2012).
Walau sekadar ujicoba, RD tidak mau timnya menjadi bulan-bulanan timnas KPSI saat melawat ke Stadion Kanjuruhan, Sabtu 6 Oktober 2012 besok sore. Dia berjanji akan meracik strategi sebaik mungkin dari komposisi yang ada, walaupun sejatinya menginginkan kekuatan lebih komplit.
RD menilai timnya sejauh ini mengalami perkembangan memuaskan, baik secara fisik maupun materi teknik. “Pemain yang sudah bergabung dengan tim mengalami progres bagus. Saya ingin kondisi lebih sempurna setelah pemain melakukan beberapa program ujicoba,” tuturnya.
Arema-Pelita tercatat sebagai tim paling dini melakukan persiapan pra musim dibanding kontestan lainnya. Walau kompetisi berlangsung tiga bulan lagi setelah mengalami penundaan, RD tidak mempermasalahkan itu dengan alasan dirinya memerlukan waktu lebih panjang untuk menyatukan Arema-Pelita.
“Saya rasa tiga bulan waktu yang ideal untuk melatih tim gabungan. Apalagi ada pemain yang belum bisa bergabung tim karena urusan pribadi atau mengikuti timnas. Sambil menunggu tim komplit, tidak ada masalah sama sekali dengan persiapan dini ini,” tandasnya.
Ditambah RD tidak mempunyai stok pemain asing yang bisa mengimbangi kekuatan kualitas tim nasional (timnas) versi KPSI. Dua penggedor asing, Kayamba Gumbs dan Alberto Goncalves masih belum bergabung tim. Sedangkan Greg Nwokolo justru berada di pihak timnas.
Praktis hanya ada tukang gempur lokal di tim Arema-Pelita, di antaranya Sunarto, Dendi Santoso, Reza Mustofa, Qisqil Gandruminy, serta Joko Sasongko. Harapan satu-satunya adalah memanggil striker Malaysia Safee Sali, walaupun sejatinya penyerang itu mempunyai agenda di Jakarta.
Kondisi ini jelas kurang nyaman bagi RD yang ingin timnya tampil optimal menghadapi timnas KPSI. Kendati ini pertandingan ujicoba perdana dan hanya sekadar pemanasan, pelatih kelahiran Lampung itu tampaknya ingin memperoleh benefit secara maksimal, terlepas dari hasil pertandingan.
“Tim masih belum lengkap sehingga tak mungkin bermain secara optimal. Keith (Kayamba Gumbs) dan Beto (Goncalves) masih di luar negeri, sehingga minim pemain asing. Mungkin Safee Sali ke Malang untuk membanti tim dalam ujicoba nanti,” papar Rahmad Darmawan, Jumat (5/10/2012).
Walau sekadar ujicoba, RD tidak mau timnya menjadi bulan-bulanan timnas KPSI saat melawat ke Stadion Kanjuruhan, Sabtu 6 Oktober 2012 besok sore. Dia berjanji akan meracik strategi sebaik mungkin dari komposisi yang ada, walaupun sejatinya menginginkan kekuatan lebih komplit.
RD menilai timnya sejauh ini mengalami perkembangan memuaskan, baik secara fisik maupun materi teknik. “Pemain yang sudah bergabung dengan tim mengalami progres bagus. Saya ingin kondisi lebih sempurna setelah pemain melakukan beberapa program ujicoba,” tuturnya.
Arema-Pelita tercatat sebagai tim paling dini melakukan persiapan pra musim dibanding kontestan lainnya. Walau kompetisi berlangsung tiga bulan lagi setelah mengalami penundaan, RD tidak mempermasalahkan itu dengan alasan dirinya memerlukan waktu lebih panjang untuk menyatukan Arema-Pelita.
“Saya rasa tiga bulan waktu yang ideal untuk melatih tim gabungan. Apalagi ada pemain yang belum bisa bergabung tim karena urusan pribadi atau mengikuti timnas. Sambil menunggu tim komplit, tidak ada masalah sama sekali dengan persiapan dini ini,” tandasnya.
(akr)