Brajamusti tolak PSIM ke LPIS
Kamis, 18 Oktober 2012 - 21:54 WIB

Brajamusti tolak PSIM ke LPIS
A
A
A
Sindonews.com – Ancaman PSIM Yogyakarta bakal hengkang ke PT LPIS, jika PT Liga Indonesia (LI) menerima Semen Padang dan Persijap, berbuntut. Suporter setia mereka, Brajamusti menolak keras ancaman itu. Mereka ingin manajemen konsisten berada di bawah PT LI.
Presiden Brajamusti, Eko Satrio Peringgodani mengatakan, keputusan bahwa PSIM berada di bawah bendera PT LI merupakan keputusan bersama untuk melawan rezim yang tengah berkuasa. ''Ini keputusan bersama tahun lalu, jadi harus komit dengan keputusan itu,” kata Eko, Kamis (18/10/2012).
Menurut Eko, dirinya yakin kongres PSSI versi KLB Ancol 10 November akan benar-benar melihat ke belakang, melihat perjuangan, serta kepentingan tim-tim lain yang sejak awal berkomitmen dengan PT LI. Sehingga tidak akan mudah memutuskan menerima Semen Padang maupun Persijap.
Terkait peluang ke ISL, Eko mengatakan, secara pribadi dirinya tidak mempersoalkan di level mana pun Laskar Mataram, julukan PSIM bermain. Dengan catatan, tim kebanggaannya tetap bernaung di bawah PT LI. “ Di mana saja tidak masalah, disesuaikan dengan kemampuan finansial,” kata dia.
Dia menambahkan, sebelum kongres nantinya memutuskan menerima atau menolak SP dan Persijap, semestinya kedua kontestan IPL musim lalu itu mendapatkan semacam punishment. Dengan begitu, akan tercipta rasa keadilan di antara tim yang sejak awal di bawah bendera LI. ''Ya biar fair lah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Teknik PSIM, Dwi Irianto mengatakan, bakal meminta ketua umum untuk berpindah haluan ke PT LPIS jika kongres menerima SP dan Persijap.
''Itu akan melukai tim Divisi Utama, terutama yang sudah menembus babak delapan besar. Jika ada penambahan seharusnya diambil tim Divisi Utama dengan peringkat tertinggi diluar zona promosi,” kata dia.
Presiden Brajamusti, Eko Satrio Peringgodani mengatakan, keputusan bahwa PSIM berada di bawah bendera PT LI merupakan keputusan bersama untuk melawan rezim yang tengah berkuasa. ''Ini keputusan bersama tahun lalu, jadi harus komit dengan keputusan itu,” kata Eko, Kamis (18/10/2012).
Menurut Eko, dirinya yakin kongres PSSI versi KLB Ancol 10 November akan benar-benar melihat ke belakang, melihat perjuangan, serta kepentingan tim-tim lain yang sejak awal berkomitmen dengan PT LI. Sehingga tidak akan mudah memutuskan menerima Semen Padang maupun Persijap.
Terkait peluang ke ISL, Eko mengatakan, secara pribadi dirinya tidak mempersoalkan di level mana pun Laskar Mataram, julukan PSIM bermain. Dengan catatan, tim kebanggaannya tetap bernaung di bawah PT LI. “ Di mana saja tidak masalah, disesuaikan dengan kemampuan finansial,” kata dia.
Dia menambahkan, sebelum kongres nantinya memutuskan menerima atau menolak SP dan Persijap, semestinya kedua kontestan IPL musim lalu itu mendapatkan semacam punishment. Dengan begitu, akan tercipta rasa keadilan di antara tim yang sejak awal di bawah bendera LI. ''Ya biar fair lah,” pungkasnya.
Sebelumnya, Direktur Teknik PSIM, Dwi Irianto mengatakan, bakal meminta ketua umum untuk berpindah haluan ke PT LPIS jika kongres menerima SP dan Persijap.
''Itu akan melukai tim Divisi Utama, terutama yang sudah menembus babak delapan besar. Jika ada penambahan seharusnya diambil tim Divisi Utama dengan peringkat tertinggi diluar zona promosi,” kata dia.
(wbs)