Manajemen Klub IPL mendengkur
A
A
A
Sindonews.com—Manajemen klub-klub kontestan Indonesian Premier League (IPL) ternyata banyak yang masih mendengkur. Jangankan memikirkan terbentuknya tim, susunan kepengurusan pun hingga sekarang banyak yang belum terbentuk. Rata-rata klub masih menganut kepengurusan yang lama.
Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya dan Persema Malang, hingga kini masih mengambang dan belum memutuskan jajaran manajemen secara konkrit. Tercatat hanya Arema IPL yang telah melakukan perombakan manajemen dengan ditunjuknya CEO baru Nur Salam Tabusalla.
Persibo Bojonegoro misalnya, hingga sekarang posisi di manajemen belum ada perubahan dibanding musim sebelumnya. Penataan susunan di manajemen baru akan dilakukan jelang pembentukan tim nanti. Praktis pihak yang ada di manajemen masih sama seperti musim lalu.
“Belum ada perubahan sama sekali. Idealnya ada kontrak lagi dari konsorsium untuk manajemen baru. Mungkin masih menunggu hingga jelang pembentukan tim nanti. Yang pasti tentu ada susunan kepengurusan sebelum menunjuk pelatih dan membentuk tim,” ujar Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya.
Hal yang sama juga terjadi di Persema Malang. Klub yang musim depan kembali memakai julukan Bledeg Biru tersebut juga masih diisi wajah-wajah lama. CEO Persema Didied Poernawan mengatakan hingga kini belum ada perombakan di manajemen.
Didied mengungkapkan, ada kemungkinan susunan manajemen berubah, namun ada kemungkinan dipertahankan. Hanya saja untuk memperkuat posisi manajemen, membutuhkan kontrak baru yang hingga kini belum dilakukan. “Kami menunggu keputusan konsorsium,” cetus Didied.
Kendati belum mendapatkan kontrak, manajemen yang ada sekarang disebutnya sudah mulai bekerja. “Kami sudah memikirkan bagaimana langkah klub ke depannya, termasuk pemain mana yang akan dipertahankan. Manajemen musim lalu masih tetap konsen untuk tim ke depannya,” terangnya.
Arema IPL sebenarnya juga belum menentukan posisi-posisi manajerial untuk musim depan. Sejauh ini baru ada perubahan di posisi CEO dari Fanda Soesilo ke Nur Salam Tabusalla. Sedangkan untuk sejumlah posisi penting di manajemen belum ditunjuk secara pasti siapa yang bakal memegang kendali.
Sebelumnya persoalan manajemen juga dihadapi Persebaya Surabaya yang lambat dalam menentukan CEO Persebaya musim depan. Persoalan di Persebaya bahkan sempat berlarut-larut dan memunculkan kabar adanya perpecahan internal di tubuh klub berjuluk Bajul Ijo.
Malah untuk posisi CEO saja hingga kini masih simpang siur. I Gede Widiade disebut-sebut bakal kembali menjabat CEO Persebaya di IPL 2012-2013. Tapi hingga kini belum ada surat keputusan (SK) yang menguatkan posisi Gede sebagai pemegang kendali utama klub.
Kecuali Arema IPL yang dikuasai Ancora, ketiga klub IPL Jawa Timur masih harus menunggu keputusan dari konsorsium sebagai pemilik saham. Persibo Bojonegoro, Persema Malang dan bahkan Persebaya Surabaya masih disetir konsorsium dalam menentukan kebijakan klub.
Itu berbeda dengan Arema IPL yang sejak musim lalu memang tidak terikat dengan konsorsium. Sehingga keputusan strategis masih bisa dibuat dalam lingkup klub alias tidak harus menunggu kebijakan dari konsorsium
Persibo Bojonegoro, Persebaya Surabaya dan Persema Malang, hingga kini masih mengambang dan belum memutuskan jajaran manajemen secara konkrit. Tercatat hanya Arema IPL yang telah melakukan perombakan manajemen dengan ditunjuknya CEO baru Nur Salam Tabusalla.
Persibo Bojonegoro misalnya, hingga sekarang posisi di manajemen belum ada perubahan dibanding musim sebelumnya. Penataan susunan di manajemen baru akan dilakukan jelang pembentukan tim nanti. Praktis pihak yang ada di manajemen masih sama seperti musim lalu.
“Belum ada perubahan sama sekali. Idealnya ada kontrak lagi dari konsorsium untuk manajemen baru. Mungkin masih menunggu hingga jelang pembentukan tim nanti. Yang pasti tentu ada susunan kepengurusan sebelum menunjuk pelatih dan membentuk tim,” ujar Manajer Persibo Bojonegoro Nur Yahya.
Hal yang sama juga terjadi di Persema Malang. Klub yang musim depan kembali memakai julukan Bledeg Biru tersebut juga masih diisi wajah-wajah lama. CEO Persema Didied Poernawan mengatakan hingga kini belum ada perombakan di manajemen.
Didied mengungkapkan, ada kemungkinan susunan manajemen berubah, namun ada kemungkinan dipertahankan. Hanya saja untuk memperkuat posisi manajemen, membutuhkan kontrak baru yang hingga kini belum dilakukan. “Kami menunggu keputusan konsorsium,” cetus Didied.
Kendati belum mendapatkan kontrak, manajemen yang ada sekarang disebutnya sudah mulai bekerja. “Kami sudah memikirkan bagaimana langkah klub ke depannya, termasuk pemain mana yang akan dipertahankan. Manajemen musim lalu masih tetap konsen untuk tim ke depannya,” terangnya.
Arema IPL sebenarnya juga belum menentukan posisi-posisi manajerial untuk musim depan. Sejauh ini baru ada perubahan di posisi CEO dari Fanda Soesilo ke Nur Salam Tabusalla. Sedangkan untuk sejumlah posisi penting di manajemen belum ditunjuk secara pasti siapa yang bakal memegang kendali.
Sebelumnya persoalan manajemen juga dihadapi Persebaya Surabaya yang lambat dalam menentukan CEO Persebaya musim depan. Persoalan di Persebaya bahkan sempat berlarut-larut dan memunculkan kabar adanya perpecahan internal di tubuh klub berjuluk Bajul Ijo.
Malah untuk posisi CEO saja hingga kini masih simpang siur. I Gede Widiade disebut-sebut bakal kembali menjabat CEO Persebaya di IPL 2012-2013. Tapi hingga kini belum ada surat keputusan (SK) yang menguatkan posisi Gede sebagai pemegang kendali utama klub.
Kecuali Arema IPL yang dikuasai Ancora, ketiga klub IPL Jawa Timur masih harus menunggu keputusan dari konsorsium sebagai pemilik saham. Persibo Bojonegoro, Persema Malang dan bahkan Persebaya Surabaya masih disetir konsorsium dalam menentukan kebijakan klub.
Itu berbeda dengan Arema IPL yang sejak musim lalu memang tidak terikat dengan konsorsium. Sehingga keputusan strategis masih bisa dibuat dalam lingkup klub alias tidak harus menunggu kebijakan dari konsorsium
(wbs)