Persela kontra Persiwa, laga tanpa target
A
A
A
Sindonews.com - Pelatih Persiwa Wamena Subangkit mengatakan tidak ada target khusus ketika timnya akan menghadapi Persela Lamongan pada laga kedua Inter Island Cup (IIC) 2012 Grup C pada Senin 10 Desember 2012 mendatang. Selain hanya sebagai persiapan tim, turnamaen ini hanya digunakan kedua tim untuk mengukur sejauh mana daya saing tim kala bertemu lawan tangguh.
“Tidak ada target khusus. Kami fokus pada perbaikan organisasi. Persela mungkin juga sama seperti kami, belum terlalu mapan dan butuh waktu lagi untuk mematangkan tim. Jadi saya tidak terlalu memberi tekanan untuk memenangkan pertandingan. Jika mampu memperbaiki penampilan, bagi saya sudah cukup bagus,” ucap Subangkit, Minggu (9/12/2012).
Melihat persiapan Persiwa dan Persela, sejatinya mereka belum bisa dibandingkan dengan Persipura dan Arema yang telah berbulan-bulan mempersiapkan tim. Keduanya masih banyak melakukan eksperimen untuk mencari format yang tepat sebelum kompetisi mendatang. Hal yang sama juga dirasakan arsitek Persela Lamongan Gomes de Oliviera.
Kekalahan tiga gol di laga perdana memberikan banyak evaluasi terkait kelemahan anak asuhnya. Kendati demikian dia mencoba tidak akan melakukan banyak perubahan di laga kedua, untuk mematangkan konsep yang dibangunnya.
“Satu hal yang menjadi evaluasi adalah terlalu mudahnya pecah konsentrasi. Kami akan mencoba lebih tenang dan terorganisir di pertandingan kedua. Lawan Arema sebenarnya tidak buruk karena kami bisa memberikan tekanan kepada tuan rumah yang unggul kualitas,” beber Gomes.
Soal hasil pertandingan, Gomes tidak terlalu risau karena dia lebih menekankan pada cara bermain anak-anak Laskar Joko Tingkir. “Menang tergantung proses. Jika bermain bagus, kami berpeluang memenangkan pertandingan. Saya harapkan ada perkembangan signifikan di pertandingan lawan Persiwa,” tandasnya.
Laga ini bakal menyuguhkan fakta unik, yakni reuni pelatih Gomes de Oliviera dan Subangkit dengan mantan timnya. Gomes musim lalu menjadi pelatih Persiwa Wamena, sedangkan Subangkit pernah menangani Persela Lamongan pada musim 2010-2011 silam.
“Tidak ada target khusus. Kami fokus pada perbaikan organisasi. Persela mungkin juga sama seperti kami, belum terlalu mapan dan butuh waktu lagi untuk mematangkan tim. Jadi saya tidak terlalu memberi tekanan untuk memenangkan pertandingan. Jika mampu memperbaiki penampilan, bagi saya sudah cukup bagus,” ucap Subangkit, Minggu (9/12/2012).
Melihat persiapan Persiwa dan Persela, sejatinya mereka belum bisa dibandingkan dengan Persipura dan Arema yang telah berbulan-bulan mempersiapkan tim. Keduanya masih banyak melakukan eksperimen untuk mencari format yang tepat sebelum kompetisi mendatang. Hal yang sama juga dirasakan arsitek Persela Lamongan Gomes de Oliviera.
Kekalahan tiga gol di laga perdana memberikan banyak evaluasi terkait kelemahan anak asuhnya. Kendati demikian dia mencoba tidak akan melakukan banyak perubahan di laga kedua, untuk mematangkan konsep yang dibangunnya.
“Satu hal yang menjadi evaluasi adalah terlalu mudahnya pecah konsentrasi. Kami akan mencoba lebih tenang dan terorganisir di pertandingan kedua. Lawan Arema sebenarnya tidak buruk karena kami bisa memberikan tekanan kepada tuan rumah yang unggul kualitas,” beber Gomes.
Soal hasil pertandingan, Gomes tidak terlalu risau karena dia lebih menekankan pada cara bermain anak-anak Laskar Joko Tingkir. “Menang tergantung proses. Jika bermain bagus, kami berpeluang memenangkan pertandingan. Saya harapkan ada perkembangan signifikan di pertandingan lawan Persiwa,” tandasnya.
Laga ini bakal menyuguhkan fakta unik, yakni reuni pelatih Gomes de Oliviera dan Subangkit dengan mantan timnya. Gomes musim lalu menjadi pelatih Persiwa Wamena, sedangkan Subangkit pernah menangani Persela Lamongan pada musim 2010-2011 silam.
(akr)