Malaga melawan CFCB

Minggu, 23 Desember 2012 - 07:40 WIB
Malaga melawan CFCB
Malaga melawan CFCB
A A A
Sindonews.com - Larangan tampil di kompetisi Eropa selama empat musim yang dijatuhkan UEFA kepada Malaga mulai 2013/2014 mendapat perlawanan. Los Boquerones mengecam keras keputusan Club Financial Control Body (CFCB) itu.

Dalam pernyataan resmi yang dikeluarkan beberapa jam setelah menerima pemberitahuan dari otoritas tertinggi sepak bola Eropa itu,Malaga menyebutnya sebagai ”ketidakadilan”. Klub milik Sheikh Abdullah Al-Thani ini tidak menerima tuduhan UEFA yang berujung pada pelarangan tampil di semua kompetisi antarklub Benua Biru. Alasan gagal melunasi utang gaji kepada para pemain dinilai klub asal Andalusia itu tidak logis, mengada-ada,dan manipulatif.

”Malaga pasti menyampaikan ketidaksetujuan atas keputusan UEFA.Standar-standar yang mereka terapkan sangat tidak proporsional jika melihat situasi terkini klub.Kami menganggap bahwa klub dihukum dengan tidak adil dan tanpa dasar.Kami hanya dijadikan tumbal dan contoh untuk menghukum klub-klub lain,”bunyi pernyataan manajemen Los Boquerones di situs resmi malagacf.com.

Malaga menyebut,masalah utang gaji yang terjadi pada akhir musim lalu telah sepenuhnya diatasi.Begitu pula dengan kewajiban kepada klub-klub lain saat membeli sejumlah pemain pada transfer window musim panas 2011/2012. Malaga menyatakan,suntikan 7 juta euro dari pemilik klub pada awal musim 2012/2013 telah membuat neraca keuangan stabil.Bahkan, menurut klub berkostum biru langit itu,investasi baru bernilai jutaan euro akan direalisasikan dalam waktu dekat.

”Kami berharap suporter Malaga tenang.Kami ingin menjelaskan bahwa proses restrukturisasi telah dijalankan klub ini sejak musim panas lalu. Semua orang tahu kami mengeluarkan banyak uang untuk melakukan pembenahan.Atas bantuan dari lembaga yang berwenang di Spanyol, kami telah berhasil keluar dari masalah keuangan. Jadi,kami tidak dapat memahami keputusan UEFA,”bunyi pernyataan klub lebih lanjut.

Kekesalan Malaga terhadap lembaga pimpinan Michel Platini itu memuncak.Sebab,bersama Hajduk Split dan Osijek dari Kroasia,Rapid dan Dinamo Bucharest (Rumania),Partizan Belgrade dan FK Vojvodina (Serbia),serta Arsenal Kiev (Ukraina); Malaga menjadi korban pertama CFCB dalam menegakkan regulasi baru Financial Fair Play (FFP).Selain hukuman larangan ambil bagian pada semua level kompetisi antarklub Benua Biru,Malaga diwajibkan membayar denda 300.000 euro.

Dalam amar putusannya,CFCB menyebut Malaga gagal membayar utang gaji pemain sebesar 9 juta euro.Nominal itu mencakup utang gaji pemain dalam dua musim berturut-turut.Meski telah diberi waktu untuk menyelesaikan masalah tersebut,CFCB menilai tidak ada itikad baik dari para petinggi Malaga.Karena itu,dalam sidang yang digelar pada satu hari setelah undian babak 16 Liga Champions,lembaga yang berwenang mengawasi dan melaksanakan FFP itu menjatuhkan hukuman untuk Malaga.

”Bila hingga 31 Maret 2013 tidak bisa membayar kewajiban finansial klub berdasarkan regulasi FFP,Malaga dilarang ikut serta dalam kompetisi di bawah bendera UEFA.Meski lolos lewat kompetisi domestik,Malaga tidak boleh tampil di Eropa pada musim kompetisi 2013/2014,2014/2015,2015/2016,dan 2016/2017,” jelas UEFA di situs resminya. Dengan kondisi seperti itu,apa pun hasil Malaga di Primera Liga dan Liga Champions musim ini tidak akan memiliki makna musim depan.

Fakta menunjukkan,di Primera Liga, Malaga sangat stabil di zona Liga Champions. Sementara pada kompetisi sepak bola antarklub kasta tertinggi Eropa,mereka akan tampil di fase knock-out.Berdasarkan undian yang dilakukan beberapa waktu lalu,mereka akan menghadapi jagoan Portugal FC Porto.Artinya,peluang Malaga tampil di perempat final sebenarnya sangat besar.

”Kami tidak pernah bermimpi melangkah ke tahap yang sangat jauh di Liga Champions. Sebab, sebagai tim debutan,kami tahu diri.Kami hanya ingin bermain sebagai mungkin pada musim perdana.Setelah itu,pada musim selanjutnya, kami akan mencobanya lagi.Kami harus melangkah setahap demi setahap,”ungkap Entrenador Manuel Pellegrini,awal musim ini.

Sayang,dengan hukuman yang baru saja dijatuhkan,keinginan mantan nakhoda Villarreal dan Real Madrid itu membawa Malaga ke Liga Champions lagi pada musim depan terancam gagal.Posisi terhormat di klasemen Primera Liga musim ini juga berpotensi tidak berarti bila manajemen gagal dalam proses banding.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5261 seconds (0.1#10.140)