Legendaris yakin Persib bisa juara
A
A
A
Sindonews.com - Dukungan penuh disampaikan mantan pemain Persib Bandung yang ikut mengantarkan Maung Bandung menjuarai Liga Indonesia musim 1994/1995. Para legenda Persib itu optimistis skuad arahan pelatih Djadjang Nurdjaman bisa mengakhiri penantian panjang.
Puasa gelar juara selama 18 tahun, dinilai terlalu lama buat tim dengan reputasi besar seperti Persib. Meski memiliki reputasi sebagai klub dengan sejarah panjang dan prestasi membanggakan. Kenyataannya prestasi Persib saat ini, belum sebanding dengan reputasinya.
Memiliki materi pemain memadai dan manajerial yang mapan, terutama dalam urusan kesiapan finansial. Idealnya Maung Bandung bisa meraih gelar juara tanpa harus menunggu hingga nyaris dua dekade lamanya. Persib dinilai hanya perlu bersabar dan menyeragamkan program antara manajemen dengan staf pelatih.
''Persib sudah memiliki modal. Ada banyak pemain penting yang berpengalaman meraih gelar juara. Tinggal bagaimana caranya memaksimalkan pengalaman mereka bersama tim ini (Persib). Satu hal penting lainnya adalah mensinergikan antara visi manajemen dan pelatih,” ucap Yusuf Bachtiar, mantan gelandang Persib di era 1980’an dan 1990’an.
“Saya selalu optimistis melihat perkembangan tim. Tapi saya lihat, dari segi persiapan masih kurang. Karena kenyataannya tim masih belum konsisten. Setiap bermain di kandang sendiri mungkin tidak ada masalah. Yang harus jadi pelajaran tentu saja ketika menjalani pertandingan away. Kalau dibilang masalah mental, mereka sudah kuat. Jadi buat saya lebih persoalaan persiapan dan itu butuh proses,” tandasnya.
Menurut Yusuf untuk mengatasi problem saat menjalani laga tandang. Persib bisa mensiasatinya dengan lebih memperbanyak kegiatan uji coba di luar Bandung. Namun, bukan berarti staf pelatih dibawah kendali Djadjang Nurdjaman minim rencana untuk melakukan itu.
Sebab faktanya, Djanur seringkali kesulitan memboyong tim besutannya menjalani program persiapan di luar Bandung. Contoh terakhir adalah pembatalan rencana pemusatan latihan di Kabupaten Kuningan. Meski sudah dijadwalkan jauh hari, Djanur akhir harus mengubur rencana tersebut karena di satu sisi dituntut juga untuk mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang dianjurkan PT PBB.
''Kita punya banyak pemain bintang dan pemain nasional. Tapi memang saya lihat tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi laga tandang. Sekarang, kita harus mengoptimalkan lebih banyak main di luar. Kalau bisa, sebelum kompetisi, kita bisa uji coba away sekali,” ujarnya.
Pesan dan saran juga disampaikan legenda Persib lainnya, Yudi Guntara. Salah seorang anggota dari skuad 1994/1995 itu menilai secara tim Persib sudah cukup bagus. ''Selama pramusim permainnya juga cukup baik, saya yakin pasti juara. Tapi keyakinan itu harus dikembalikan lagi ke pemain,” jelas Yudi.
Bagi Yudi motivasi adalah kata kunci yang bakal menuntun Persib ke tangga juara tahun ini. Segala kendala lain akan terkikis jika semua pemain mempunyai motivasi yang sama. “Tinggal motivasi pemain. Saya kira Persib mampu, punya kualitas pemain nasional. Tim pelatih juga pasti paham dengan kondisi yang ada,” tandasnya.
Puasa gelar juara selama 18 tahun, dinilai terlalu lama buat tim dengan reputasi besar seperti Persib. Meski memiliki reputasi sebagai klub dengan sejarah panjang dan prestasi membanggakan. Kenyataannya prestasi Persib saat ini, belum sebanding dengan reputasinya.
Memiliki materi pemain memadai dan manajerial yang mapan, terutama dalam urusan kesiapan finansial. Idealnya Maung Bandung bisa meraih gelar juara tanpa harus menunggu hingga nyaris dua dekade lamanya. Persib dinilai hanya perlu bersabar dan menyeragamkan program antara manajemen dengan staf pelatih.
''Persib sudah memiliki modal. Ada banyak pemain penting yang berpengalaman meraih gelar juara. Tinggal bagaimana caranya memaksimalkan pengalaman mereka bersama tim ini (Persib). Satu hal penting lainnya adalah mensinergikan antara visi manajemen dan pelatih,” ucap Yusuf Bachtiar, mantan gelandang Persib di era 1980’an dan 1990’an.
“Saya selalu optimistis melihat perkembangan tim. Tapi saya lihat, dari segi persiapan masih kurang. Karena kenyataannya tim masih belum konsisten. Setiap bermain di kandang sendiri mungkin tidak ada masalah. Yang harus jadi pelajaran tentu saja ketika menjalani pertandingan away. Kalau dibilang masalah mental, mereka sudah kuat. Jadi buat saya lebih persoalaan persiapan dan itu butuh proses,” tandasnya.
Menurut Yusuf untuk mengatasi problem saat menjalani laga tandang. Persib bisa mensiasatinya dengan lebih memperbanyak kegiatan uji coba di luar Bandung. Namun, bukan berarti staf pelatih dibawah kendali Djadjang Nurdjaman minim rencana untuk melakukan itu.
Sebab faktanya, Djanur seringkali kesulitan memboyong tim besutannya menjalani program persiapan di luar Bandung. Contoh terakhir adalah pembatalan rencana pemusatan latihan di Kabupaten Kuningan. Meski sudah dijadwalkan jauh hari, Djanur akhir harus mengubur rencana tersebut karena di satu sisi dituntut juga untuk mendukung kebijakan efisiensi anggaran yang dianjurkan PT PBB.
''Kita punya banyak pemain bintang dan pemain nasional. Tapi memang saya lihat tidak ada persiapan khusus untuk menghadapi laga tandang. Sekarang, kita harus mengoptimalkan lebih banyak main di luar. Kalau bisa, sebelum kompetisi, kita bisa uji coba away sekali,” ujarnya.
Pesan dan saran juga disampaikan legenda Persib lainnya, Yudi Guntara. Salah seorang anggota dari skuad 1994/1995 itu menilai secara tim Persib sudah cukup bagus. ''Selama pramusim permainnya juga cukup baik, saya yakin pasti juara. Tapi keyakinan itu harus dikembalikan lagi ke pemain,” jelas Yudi.
Bagi Yudi motivasi adalah kata kunci yang bakal menuntun Persib ke tangga juara tahun ini. Segala kendala lain akan terkikis jika semua pemain mempunyai motivasi yang sama. “Tinggal motivasi pemain. Saya kira Persib mampu, punya kualitas pemain nasional. Tim pelatih juga pasti paham dengan kondisi yang ada,” tandasnya.
(aww)