Waduh, gaji pemain Persebaya IPL dibayar separo
A
A
A
Sindonews.com - Nasib Persebaya IPL semakin tidak jelas. Setelah memutuskan meliburkan pemain tanpa batas waktu, gaji pemain ternyata juga tidak terbayar penuh.
Pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengatakan selama dua bulan, yaitu Desember dan Januari, Erol Iba dkk hanya menerima 50 persen dari gaji per bulan sesuai dengan draf kontrak. "Pemain terima gaji 50 persen dari nomimal di kontrak. Baru saat kompetisi, mereka mendapatkan gaji penuh," jelas Ibnu.
Pembayaran gaji pemain dilakukan di Mess Persebaya secara tunai sebelum latihan pagi kemarin. Akibat pembayaran tunai ini jadwal latihan mengalami keterlambatan 45 menit dari jadwal yang seharusnya dimulai pukul 07.00 WIB. "Pembayarannya tunai, tidak hanya pemain juga seluruh ofisial juga sudah menerima gaji, " ucapnya.
Pembayaran gaji dua bulan ini cukup mengejutkan. Sebab, Jumat (4/12) kemarin merupakan hari latihan terakhir. Artinya, Erol Iba dkk dibayar tanpa harus mengeluarkan keringat karena batas waktu liburan tidak ditentukan sampai ada kejelasan jadwal kompetisi Indonesia Primer League (IPL). "Di Persebaya, sistemnya terima gaji dulu baru bekerja," elak Ibnu.
Meski libur tanpa batas waktu, Ibnu berharap para pemain tetap menjaga kondisi fisik masing-masing, "Jika sewaktu-waktu sudah kita panggil sudah siap latihan. Ke depan, seluruh pemain, tim pelatih dan manajemen tetap satu visi untuk membawa Persebaya berprestasi," harapnya.
Anehnya, meski mengaku sudah melunasi gaji pemain selama dua bulan, bukan berarti Persebaya terbebas dari krisis keuangan. Justru sebaliknya, sampai saat ini masih menunggak pembayaran listrik Mes Persebaya sebesar Rp10 juta. Bahkan, saat ini aliran listrik diputus sebagian.
Disinyalir, keputusan meliburkan pemain tanpa batas waktu juga terkait langkah penghematan. Artinya jika tidak ada latihan maka Persebaya tidak perlu mengeluarkan biaya sewa lapangan maupun katering dan lain-lain. "Kita fokus dulu untuk menyelesaikan administrasi pemain, " bantah Ram Surahman, Media Officer Persebaya.
Terkait tunggakan tagihan rekening listrik senilai Rp 10 juta, Ram mengatakan akan segera diatasi dalam waktu dekat ini,"Selama ini sumber dana kita hanya berasal dari satu kantong, yakni Pak Gede (CEO Persebaya). Saya kira ini hanya masalah waktu, " ucapnya.
Sementara pemain senior Persebaya, Mat Halil tidak mempemasalahkan gaji dua bulan hanya dibayar setengah. "Sejak awal kesepakatannya memang begitu, baru kompetisi mulai nanti dibayar penuh. Alhamdulillah sudah terbayar bulan Desember dan Januari, " ucapnya.
Pelatih Persebaya Ibnu Grahan mengatakan selama dua bulan, yaitu Desember dan Januari, Erol Iba dkk hanya menerima 50 persen dari gaji per bulan sesuai dengan draf kontrak. "Pemain terima gaji 50 persen dari nomimal di kontrak. Baru saat kompetisi, mereka mendapatkan gaji penuh," jelas Ibnu.
Pembayaran gaji pemain dilakukan di Mess Persebaya secara tunai sebelum latihan pagi kemarin. Akibat pembayaran tunai ini jadwal latihan mengalami keterlambatan 45 menit dari jadwal yang seharusnya dimulai pukul 07.00 WIB. "Pembayarannya tunai, tidak hanya pemain juga seluruh ofisial juga sudah menerima gaji, " ucapnya.
Pembayaran gaji dua bulan ini cukup mengejutkan. Sebab, Jumat (4/12) kemarin merupakan hari latihan terakhir. Artinya, Erol Iba dkk dibayar tanpa harus mengeluarkan keringat karena batas waktu liburan tidak ditentukan sampai ada kejelasan jadwal kompetisi Indonesia Primer League (IPL). "Di Persebaya, sistemnya terima gaji dulu baru bekerja," elak Ibnu.
Meski libur tanpa batas waktu, Ibnu berharap para pemain tetap menjaga kondisi fisik masing-masing, "Jika sewaktu-waktu sudah kita panggil sudah siap latihan. Ke depan, seluruh pemain, tim pelatih dan manajemen tetap satu visi untuk membawa Persebaya berprestasi," harapnya.
Anehnya, meski mengaku sudah melunasi gaji pemain selama dua bulan, bukan berarti Persebaya terbebas dari krisis keuangan. Justru sebaliknya, sampai saat ini masih menunggak pembayaran listrik Mes Persebaya sebesar Rp10 juta. Bahkan, saat ini aliran listrik diputus sebagian.
Disinyalir, keputusan meliburkan pemain tanpa batas waktu juga terkait langkah penghematan. Artinya jika tidak ada latihan maka Persebaya tidak perlu mengeluarkan biaya sewa lapangan maupun katering dan lain-lain. "Kita fokus dulu untuk menyelesaikan administrasi pemain, " bantah Ram Surahman, Media Officer Persebaya.
Terkait tunggakan tagihan rekening listrik senilai Rp 10 juta, Ram mengatakan akan segera diatasi dalam waktu dekat ini,"Selama ini sumber dana kita hanya berasal dari satu kantong, yakni Pak Gede (CEO Persebaya). Saya kira ini hanya masalah waktu, " ucapnya.
Sementara pemain senior Persebaya, Mat Halil tidak mempemasalahkan gaji dua bulan hanya dibayar setengah. "Sejak awal kesepakatannya memang begitu, baru kompetisi mulai nanti dibayar penuh. Alhamdulillah sudah terbayar bulan Desember dan Januari, " ucapnya.
(aww)