Bundesliga sukses mengasah bibit muda

Sabtu, 05 Januari 2013 - 07:37 WIB
Bundesliga sukses mengasah bibit muda
Bundesliga sukses mengasah bibit muda
A A A
Sindonews.com - Bundesliga boleh saja kalah populer dari Liga Primer,Primera Liga, atau Seri A.Namun,kompetisi tertinggi di Jerman itu tercatat sebagai liga yang paling bagus menangani pemain muda.

Bundesliga mendapat banyak pujian karena keseriusannya membina bibit muda. Bayern Muenchen beserta tim lain punya kebijakan yang memungkinkan regenerasi bisa berjalan baik dan sehat.Mereka tidak segan-segan memarkir veteran demi memberi kesempatan pada junior. Saat liga besar Eropa lain berlombalomba memburu pemain bintang,tidak demikian dengan Bundesliga.Mereka lebih suka merekrut pemain mentah atau memiliki potensi menjanjikan.

Setelah direkrut,mereka dengan telaten dibina agar kemampuannya dapat berkembang. Melimpahnya pemain muda di Bundesliga dikuatkan fakta.Hampir semua tim memiliki sejumlah pemain muda. Faktanya,pesepak bola yang berkarier di Jerman rata-rata berusia 23 tahun.Menariknya, kehadiran mereka bukan hanya sebagai pelengkap.Banyak di antara mereka yang berhasil masuk tim inti.

Karena itulah,Bundesliga menjadi tujuan pemain muda.Itu bukan hanya untuk warga pribumi.Bisa dibilang kompetisi ini menjadi surganya pemain muda. Nyatanya,banyak pemain dari benua Afrika,Asia,dan Amerika Latin mengungkapkan keinginannya untuk merumput di Jerman,terutama Bundesliga. Mohamed Salah misalnya.Gelandang serang asal Mesir itu ditengarai sebagai salah satu pemain muda terbaik dari Benua Afrika.

Personel Basel berumur 20 tahun tersebut menyatakan impiannya untuk membela Borussia Dortmund pada musim depan. ”Saya rasa Basel tidak akan mengizinkan saya bergabung bersama Dortmund. Sebab,tim ini biasanya mempersiapkan pemain muda untuk Bayern Muenchen,” ucap Salah,dilansir AFP.

Harapan Salah merupakan gambaran betapa populernya Bundesliga di mata pemain muda.Mereka percaya bisa mencatat karier bagus bila merumput di sana.Pasalnya,tim-tim Bundesliga selalu membukakan pintu bagi talenta muda tidak peduli dari mana mereka berasal. Contohnya keputusan FC Augsburg meminjam Ji Dong-won dari Sunderland.

Padahal,The Black Cats––julukan Sunderland––jarang memainkan penyerang berumur 21 tahun itu sejak dibeli dari Chunnam Dragons.Ini menunjukkan kalau Bundesliga tidak mengenal kasta atau ras. Buktinya,Bundesliga dihuni banyak pemain muda berasal dari Benua Kuning. Sebut saja Takashi Inui (Eintracht Frankfurt), Hiroshi Kiyotake (FC Nuremberg), Son Heung-min (Hamburger SV),Takashi Usami (1899 Hoffenheim),Atsuto Uchida (Schalke 04),Gotoku Sakai (VfB Stuttgart), dan Ja Cheol-koo (FC Augsburg).

Mereka semua berusia di bawah 24 tahun atau masih berumur 22 tahun ketika bergabung. Hebatnya,mereka bisa menunjukkan eksistensinya.Situasi ini jarang terjadi di tempat lain.Liga Primer, Primera Liga,Seri A,dan kompetisi lain masih memandang rendah pemain non- Eropa,khususnya Asia,apalagi yang masih belia. Menariknya lagi,pemain muda di Bundesliga dapat dengan cepat memperlihatkan sinarnya.

Tengok saja Thomas Muller (23 tahun) yang kini menjadi lumbung gol Bayern.Andre Schurrle (22 tahun) yang sekarang jadi salah satu pilar Bayer Leverkusen.Tidak ketinggalan bintang Dortmund Marco Reus (23 tahun)
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6061 seconds (0.1#10.140)