Kobe ungkap kelemahan Lakers

Selasa, 08 Januari 2013 - 16:09 WIB
Kobe ungkap kelemahan Lakers
Kobe ungkap kelemahan Lakers
A A A
Sindonews.com - Bintang bola basket Kobe Bryant mengatakan klub Los Angeles Lakers terkendala usia pemain yang menua, namun ia yakin tim tersebut dapat mengatasi kendala itu pada saat permainan playoff.

“Masalahnya adalah kita telah menggali lubang sendiri dan kita harus bertengkar hanya untuk mengejar ketinggalan dan membahas masalah ini,” ujar Bryant pada Radio ESPN, menyusul kekalahan Lakers 103-99 dari Philadelphia pada hari pertama tahun baru.

“Kami yakin kami masih bisa mencapai [babak playoff] namun kita harus melakukan banyak perkelahian untuk sampai ke sana.”

Setelah kalah dari tim muda 76ers, Lakers ketinggalan 9,5 permainan di belakang Los Angeles Clippers dalam divisi Pasifik dan ada di urutan ke-10 dalam Konferensi Barat dimana hanya delapan tim yang bisa maju ke babak playoff.

“Anda melihat tim yang tua. Saya tidak tahu bagaimana cara lain menyampaikannya pada Anda,” ujar Bryant pada wartawan setelah kekalahan Lakers yang terakhir.

Philadelphia mendapat suntikan semangat tinggi dari Jrue Holiday yang berusia 22 tahun (26 poin, 10 assist) dan Evan Turner yang berusia 24 tahun (22 poin, 13 rebound).

“Kami lamban,” keluh Bryant. “Anda lihat tim di sana yang lebih muda dan memiliki kaki-kaki yang lebih segar dan bermain dengan energi yang lebih tinggi, sementara kami terjebak di dalam lumpur.”

Bryant sendiri tidak terlihat lamban karena pemain berusia 34 tahun itu, dalam musim pertandingan ke 17 dengan Lakers setelah bergabung langsung setelah lulus SMA, memimpin liga karena menghasilkan lebih dari 30 angka setiap permainan.

Awal musim yang lambat telah membuat pelatih Mike Brown dipecat setelah lima pertandingan, digantikan oleh Mike D'Antoni, yang senang dengan permainan menyerang dengan cepat.

Selain pemain veteran kunci seperti Pau Gasol, 32, Mette World Peace, 33, dan Steve Nash, 38, pemain tengah Dwight Howard, 27, telah berjuang untuk mempertinggi kecepatan setelah operasi punggung mendadak mengakhiri musimnya tahun lalu.

“Saat mulai menua, hal besarnya adalah mencari cara siap bertanding. Hal itu sulit. Perlu komitmen yang sangat, sangat tinggi,” ujarnya.

Namun pemain yang menua tidak menghambat New York Knicks, yang mengawali musim dengan rekor 21-10, kedua terbaik di wilayah tiimur di belakang juara bertahan Miami Heat, meski usia rata-rata pemain di atas 32.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 3.6180 seconds (0.1#10.140)
pixels