Italia desak pelaku rasisme ditindak tegas
A
A
A
Sindonews.com – Makin banyaknya kasus rasisme di lapangan hijau membuat Pemerintah Italia akhirnya bersuara. Menteri Dalam Negeri Italia Annamaria Cancellieri menyerukan untuk menjatuhkan tindakan lebih keras kepada para pelaku rasisme
Menurut Cancellieri, tindakan lebih keras itu perlu dilakukan untuk mengakhiri penyalahgunaan perlakuan kepada pemain non-kulit putih oleh fans. Dia juga mengaku turut prihatin dengan apa yang dialami gelandang AC Milan Kevin Prince Boateng yang mendapat ejekan rasisme dari fans klub divisi empat Pro Patria ketika melakoni laga persahabatan.
Tidak terima dengan perlakuan itu, Boateng kemudian memutuskan meninggalkan lapangan dan tidak mau melanjutkan pertandingan. Cancellieri mengatakan sikap Boateng adalah sikap yang baik tapi menurutnya diperlukan strategi yang lebih komprehensif.
’’Episode ini menarik perhatian dan menjadi fenomena yang akhirnya menjadi meluas. Kita harus lebih serius menangani hal itu,” kata Cancellieri seperti dikutip the times, Selasa (8/1/2013).
Pada hari Sabtu (5/1/2013) lalu aksi rasis kembali terjadi di Stadion Olympico ketika beberapa fans Lazio terdengar membuat suara-suara monyet yang ditujukan kepada striker asal Kolombia Victor Cagliari Ibarbo. Sedangkan mayoritas penonton tuan rumah mencemooh dan bersiul untuk meredam rasis.
Cancellieri berpendapat jika aksi rasis hanya dilakukan oleh sebagaian kecil fans maka pertandingan harus tetap dilanjutkan. “Fans yang terlibat dalam nyanyian rasis harus ditindak tegas dan keras. Mereka harus dikeluarkan dari stadion,” Cancellieri menegaskan.
’’Namun jika insiden itu meluas maka permainan harus dihentikan oleh pihak yang bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban umum.”
Menurut Cancellieri, tindakan lebih keras itu perlu dilakukan untuk mengakhiri penyalahgunaan perlakuan kepada pemain non-kulit putih oleh fans. Dia juga mengaku turut prihatin dengan apa yang dialami gelandang AC Milan Kevin Prince Boateng yang mendapat ejekan rasisme dari fans klub divisi empat Pro Patria ketika melakoni laga persahabatan.
Tidak terima dengan perlakuan itu, Boateng kemudian memutuskan meninggalkan lapangan dan tidak mau melanjutkan pertandingan. Cancellieri mengatakan sikap Boateng adalah sikap yang baik tapi menurutnya diperlukan strategi yang lebih komprehensif.
’’Episode ini menarik perhatian dan menjadi fenomena yang akhirnya menjadi meluas. Kita harus lebih serius menangani hal itu,” kata Cancellieri seperti dikutip the times, Selasa (8/1/2013).
Pada hari Sabtu (5/1/2013) lalu aksi rasis kembali terjadi di Stadion Olympico ketika beberapa fans Lazio terdengar membuat suara-suara monyet yang ditujukan kepada striker asal Kolombia Victor Cagliari Ibarbo. Sedangkan mayoritas penonton tuan rumah mencemooh dan bersiul untuk meredam rasis.
Cancellieri berpendapat jika aksi rasis hanya dilakukan oleh sebagaian kecil fans maka pertandingan harus tetap dilanjutkan. “Fans yang terlibat dalam nyanyian rasis harus ditindak tegas dan keras. Mereka harus dikeluarkan dari stadion,” Cancellieri menegaskan.
’’Namun jika insiden itu meluas maka permainan harus dihentikan oleh pihak yang bertanggung jawab untuk menjaga ketertiban umum.”
(aww)