Fasilitas minim, pelatih PSM dipaksa berimprovisasi
A
A
A
Sindonews.com - Jadwal liga yang makin dekat ditambah minimnya fasilitas untuk pemain, membuat tim pelatih PSM Makassar, melakukan improvisasi program. Caranya, memaketkan latihan fisik, termasuk taktik dan strategi di setiap latihan.
Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan PSSI, kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2012/2013, dimulai pada Selasa (19/2) mendatang. Namun dengan waktu yang semakin sempit tersebut, berbagai kendala menghadang tim Juku Eja.
Misalnya, tidak tersedianya mes, pola makan dan tidur pemain yang tidak teratur, termasuk belum adanya suplemen untuk Syamsul Chaeruddin dkk, membuat tim pelatih, melakukan improvisasi program.
Caranya, memaketkan latihan fisik, dengan taktik dan strategi dalam setiap latihan pada minggu kedua di bulan Januari. Padahal, standar ideal, cara tersebut dinilai kurang baik dan tidak sesuai dengan perencanaan.
Asisten Pelatih PSM Imran Amirullah menjelaskan, dalam perencanaan awal yang dibuat Pelatih Kepala PSM Petar Segrt, seharusnya program latihan fisik, digelar pada minggu pertama dan kedua bulan Januari ini.
Kemudian di minggu ketiga hingga keempat, masuk latihan taktik dan strategi. Minggu kelima, adalah uji coba. ''Tapi dengan tidak lengkapnya fasilitas pendukung untuk pemain, pelatih tidak berani memaksakan fokus latihan fisik,” jelasnya.
Alasannya, latihan fisik sangat mengurus tenaga dan dibutuhkan pola makan, istrahat yang teratur, termasuk vitamin untuk memudahkan pengembalian stamina setelah habis terkuras.
Dipaketkannya program tersebut juga, berdampak pada program lainnya. Misalnya waktu latihan. Biasanya, dalam sepekan, PSM menjalani sembilan hingga 10 kali latihan baik sore maupun pagi.
Namun saat ini, waktunya dikurani dan hanya menjadi tujuh hingga delapan kali saja dalam satu pekan. Kondisi ini dinilai tidak ideal. Karena sudah bisa diprediksi, hasil yang diraih, akan sangat jauh dari harapan.
Kondisi tersebut harus dihadapi. Karena tidak ada pilihan lain bagi pelatih, kecuali melakukan improvisasi program latihan untuk anak-anak asuhnya. ''Kalau harus menunggu tersedianya mes, dan fasilitas lainnya, bisa-bisa kita tidak latihan dan hanya berdiam diri,” ucapnya.
Kondisi ini pula yang membuat Petar belum berani memasang target untuk kompetisi musim mendatang. Alasannya, sangat banyak kendala yang dihadapi dalam mejalani latihan.
CEO PSM Makassar Rully Habibie mengaku, seharusnya ketersediaan mes, serta fasilitas pendukung lainnya, rampung pada minggu pertama bulan ini. Namun dengan berbagai hambatan yang dihadapi, manajemen mengubah rencana.
Berdasarkan Infomasi, pada minggu kedua bulan Januari ini, semua kelangkapan dan fasilitas pendukung tim, sudah harus tersedia. “Untuk mes ada teman-teman di Makassar yang mengurusnya,” ucapnya.
Menurut Rully, saat ini dia fokus membereskan beberapa negosiasi dengan pihak-pihak sponsor. Termasuk untuk penyandang dana PSM. ''Jangan khawatir, kami sangat siap melakukan persiapan untuk musim mendatang,” pungkasnya.
Berdasarkan jadwal yang dikeluarkan PSSI, kompetisi Indonesian Premier League (IPL) 2012/2013, dimulai pada Selasa (19/2) mendatang. Namun dengan waktu yang semakin sempit tersebut, berbagai kendala menghadang tim Juku Eja.
Misalnya, tidak tersedianya mes, pola makan dan tidur pemain yang tidak teratur, termasuk belum adanya suplemen untuk Syamsul Chaeruddin dkk, membuat tim pelatih, melakukan improvisasi program.
Caranya, memaketkan latihan fisik, dengan taktik dan strategi dalam setiap latihan pada minggu kedua di bulan Januari. Padahal, standar ideal, cara tersebut dinilai kurang baik dan tidak sesuai dengan perencanaan.
Asisten Pelatih PSM Imran Amirullah menjelaskan, dalam perencanaan awal yang dibuat Pelatih Kepala PSM Petar Segrt, seharusnya program latihan fisik, digelar pada minggu pertama dan kedua bulan Januari ini.
Kemudian di minggu ketiga hingga keempat, masuk latihan taktik dan strategi. Minggu kelima, adalah uji coba. ''Tapi dengan tidak lengkapnya fasilitas pendukung untuk pemain, pelatih tidak berani memaksakan fokus latihan fisik,” jelasnya.
Alasannya, latihan fisik sangat mengurus tenaga dan dibutuhkan pola makan, istrahat yang teratur, termasuk vitamin untuk memudahkan pengembalian stamina setelah habis terkuras.
Dipaketkannya program tersebut juga, berdampak pada program lainnya. Misalnya waktu latihan. Biasanya, dalam sepekan, PSM menjalani sembilan hingga 10 kali latihan baik sore maupun pagi.
Namun saat ini, waktunya dikurani dan hanya menjadi tujuh hingga delapan kali saja dalam satu pekan. Kondisi ini dinilai tidak ideal. Karena sudah bisa diprediksi, hasil yang diraih, akan sangat jauh dari harapan.
Kondisi tersebut harus dihadapi. Karena tidak ada pilihan lain bagi pelatih, kecuali melakukan improvisasi program latihan untuk anak-anak asuhnya. ''Kalau harus menunggu tersedianya mes, dan fasilitas lainnya, bisa-bisa kita tidak latihan dan hanya berdiam diri,” ucapnya.
Kondisi ini pula yang membuat Petar belum berani memasang target untuk kompetisi musim mendatang. Alasannya, sangat banyak kendala yang dihadapi dalam mejalani latihan.
CEO PSM Makassar Rully Habibie mengaku, seharusnya ketersediaan mes, serta fasilitas pendukung lainnya, rampung pada minggu pertama bulan ini. Namun dengan berbagai hambatan yang dihadapi, manajemen mengubah rencana.
Berdasarkan Infomasi, pada minggu kedua bulan Januari ini, semua kelangkapan dan fasilitas pendukung tim, sudah harus tersedia. “Untuk mes ada teman-teman di Makassar yang mengurusnya,” ucapnya.
Menurut Rully, saat ini dia fokus membereskan beberapa negosiasi dengan pihak-pihak sponsor. Termasuk untuk penyandang dana PSM. ''Jangan khawatir, kami sangat siap melakukan persiapan untuk musim mendatang,” pungkasnya.
(aww)