Wali Kota Solo restui duo Persis
A
A
A
Sindonews.com - Wali Kota Solo FX Hadi 'Rudy' Rudyatmo memberi lampu hijau tim asal Kota Solo tetap terbelah menjadi dua. Buktinya suksesor Jokowi ini memberi restu kepada Persis versi Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) dan versi Liga Indonesia (Liga) untuk membentuk tim masing-masing menghadapi kompetisi musim depan.
Pernyataan Mantan Ketua Umum Persis ini sedikit mengejutkan. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan, Rudy dengan tegas menginginkan agar dualisme Laskar Sambernyawa diakhiri. Namun, Rudy memilih melunak mengingat proses penyatuan atau reunifikasi duo Persis sangat sulit diwujudkan. "Silakan dua tim (Persis LPIS dan Persis Liga) membentuk kerangka tim, yang penting kejadian musim lalu yang memalukan tidak terulang lagi," katanya, Rabu (9/1/2013).
Rudy mengatakan, duo Persis harus bisa memberi garansi agar berbagai persoalan yang membelit tidak kembali terulang di musim depan. "Intinya musim depan, jangan lagi ada persoalan gaji pemain yang telat, sewa Stadion Manahan yang nunggak, katering yang belum dibayar atau ngutang," jelasnya.
Untuk itu, Rudy meminta agar duo Persis mempunyai sumber anggaran yang jelas, yang mampu menjadi garansi persoalan musim lalu tidak terulang. Rudy mematok masing-masing Persis harus mempunyai anggaran Rp20 miliar untuk bisa mengarungi satu musim penuh ke depan. Jika syarat utama modal tersebut tidak dimiliki, lebih baik tidak perlu membentuk kerangka tim. "Kalau tidak ada dana, tidak perlu bentuk tim. Nanti malah ngisin-isini (memalukan) Kota Solo dan suporter setianya (Pasoepati)," tegas dia.
Mantan Anggota Komite Normalisasi PSSI ini meminta agar duo Persis segera memaparkan program termasuk sumber pendanaannya di depan pengurus Pengcab PSSI Solo. "Nanti saya juga akan melihat langsung seperti apa pemaparan dan sumber finansialnya keduanya (duo Persis)," imbuhnya.
Melihat pernyataan Rudy, Persis LPIS berada di atas angin. Pasalnya, tim yang dimanageri Joni Sofyan Erwandi ini mengaku sudah memiliki sponsor yang siap mendanai perjalanan semusim ke depan. Sedangkan Persis Liga yang didukung mayoritas tim internal Persis saat ini masih berjuang keras menggaet sponsor.
Untuk dukungan, memang belum ada sikap resmi dari DPP Pasoepati beserta Korwil yang di bawahnya. Yang pasti, salah satu kelompok suporter terbesar di negeri ini, hanya akan mendukung salah satu Persis. Dari kalangan grassroot, ke mana arah dukungan sepertinya tidak berubah seperti musim sebelumnya, yakni ke Persis LPIS. "Belum ada sikap resmi organisasi, tapi yang pasti hanya satu yang kita dukung," kata Sekjend DPP Pasoepati Anwar Sanusi.
Pernyataan Mantan Ketua Umum Persis ini sedikit mengejutkan. Pasalnya, dalam beberapa kesempatan, Rudy dengan tegas menginginkan agar dualisme Laskar Sambernyawa diakhiri. Namun, Rudy memilih melunak mengingat proses penyatuan atau reunifikasi duo Persis sangat sulit diwujudkan. "Silakan dua tim (Persis LPIS dan Persis Liga) membentuk kerangka tim, yang penting kejadian musim lalu yang memalukan tidak terulang lagi," katanya, Rabu (9/1/2013).
Rudy mengatakan, duo Persis harus bisa memberi garansi agar berbagai persoalan yang membelit tidak kembali terulang di musim depan. "Intinya musim depan, jangan lagi ada persoalan gaji pemain yang telat, sewa Stadion Manahan yang nunggak, katering yang belum dibayar atau ngutang," jelasnya.
Untuk itu, Rudy meminta agar duo Persis mempunyai sumber anggaran yang jelas, yang mampu menjadi garansi persoalan musim lalu tidak terulang. Rudy mematok masing-masing Persis harus mempunyai anggaran Rp20 miliar untuk bisa mengarungi satu musim penuh ke depan. Jika syarat utama modal tersebut tidak dimiliki, lebih baik tidak perlu membentuk kerangka tim. "Kalau tidak ada dana, tidak perlu bentuk tim. Nanti malah ngisin-isini (memalukan) Kota Solo dan suporter setianya (Pasoepati)," tegas dia.
Mantan Anggota Komite Normalisasi PSSI ini meminta agar duo Persis segera memaparkan program termasuk sumber pendanaannya di depan pengurus Pengcab PSSI Solo. "Nanti saya juga akan melihat langsung seperti apa pemaparan dan sumber finansialnya keduanya (duo Persis)," imbuhnya.
Melihat pernyataan Rudy, Persis LPIS berada di atas angin. Pasalnya, tim yang dimanageri Joni Sofyan Erwandi ini mengaku sudah memiliki sponsor yang siap mendanai perjalanan semusim ke depan. Sedangkan Persis Liga yang didukung mayoritas tim internal Persis saat ini masih berjuang keras menggaet sponsor.
Untuk dukungan, memang belum ada sikap resmi dari DPP Pasoepati beserta Korwil yang di bawahnya. Yang pasti, salah satu kelompok suporter terbesar di negeri ini, hanya akan mendukung salah satu Persis. Dari kalangan grassroot, ke mana arah dukungan sepertinya tidak berubah seperti musim sebelumnya, yakni ke Persis LPIS. "Belum ada sikap resmi organisasi, tapi yang pasti hanya satu yang kita dukung," kata Sekjend DPP Pasoepati Anwar Sanusi.
(wbs)