Enam pebasket Jatim berpostur 190 cm masuk Pelatnas
Enam pebasket Jatim berpostur 190 cm masuk Pelatnas
A
A
A
Sindonews.com - Tim basket Jawa Timur mendapat obat pelipur lara setelah gagal meraih medali di PON/2012 Riau. Ini setelah enam atlet bola basket junior Jatim dipanggil mengikuti Pelatnas SEA Games 2013 di Myanmar
Enam atlet bola basket Jatim itu berusia 19 tahun dan memiliki tinggi badan rata-rata 190 Cm. Mereka adalah Kristianto Halim, Afan Sahputra, Al Kristian Candra, Laurent Stevanus Oey, Vincent Kosasih, dan Yeriko C. Tuasela.
"Atlet kami yang dipanggil itu bakal menjadi tulang punggung kekuatan tim basket Jatim di PON XIX 2016 Jabar," kata Ketua Umum Pengprov Perbasi Jatim, Dwi Arya Nugraha Oktavianto kepada wartawan usai pelantikan Pengprov Perbasi Jatim periode 2012-2016 di Surabaya, Rabu (9/1).
Menurutnya, dipanggilnya enam pemain itu, menjadi gambaran Jatim berpeluang besar memenuhi target medali emas pada PON Jabar. Sebab, sesuai regulasi KONI Pusat dan PB Perbasi, cabor basket pada PON Jabar dilakukan pembatasan usia maksimal 24 tahun.
"Masih ada waktu empat tahun untuk mempersiapkan tim. Sekarang usia mereka baru 19 tahun, empat tahun mendatang berusia 23 tahun. Jadi, kita sangat diuntungkan dengan peraturan baru itu," ujarnya.
Menghadapi PON Jabar, Perbasi Jatim sudah menyiapkan program memenuhi target emas. Program pertama meningkatkan kemampuan atlet selama dua tahun. "Dari latihan peningkatan kemampuan ini akan kita lakukan promosi dan degradasi," tandasnya.
Program berikutnya adalah persiapan menghadapi PON Jabar. "Dua tahun pemain yang terjaring dimasukkan dalam Puslatda PON. Karena itu, kami minta dukungan KONI Jatim agar basket dapat dimasukkan dalam Puslatda. Kalau tidak sekarang, kapan lagi basket dapat emas," tuturnya.
Dukungan juga diungkapkan mantan Ketua Umum KONI Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Menurut wakil gubernur Jatim ini, basket tetap menjadi andalan Jatim. "Di PON Jabar, basket akan menunjukkan kejayaan. Cabor lain belum menang, basket harus juara," tegasnya.
Gus Ipul sendiri heran prestasi basket Jatim bisa terpuruk di PON Riau. Padahal, pengurusnya dihuni orang-orang hebat. "Sekarang dipegang muka-muka baru, saya yakin basket Jatim berjaya. Semua semua daerah ada basket, tapi tak sehebat jatim," tandasnya.
Enam atlet bola basket Jatim itu berusia 19 tahun dan memiliki tinggi badan rata-rata 190 Cm. Mereka adalah Kristianto Halim, Afan Sahputra, Al Kristian Candra, Laurent Stevanus Oey, Vincent Kosasih, dan Yeriko C. Tuasela.
"Atlet kami yang dipanggil itu bakal menjadi tulang punggung kekuatan tim basket Jatim di PON XIX 2016 Jabar," kata Ketua Umum Pengprov Perbasi Jatim, Dwi Arya Nugraha Oktavianto kepada wartawan usai pelantikan Pengprov Perbasi Jatim periode 2012-2016 di Surabaya, Rabu (9/1).
Menurutnya, dipanggilnya enam pemain itu, menjadi gambaran Jatim berpeluang besar memenuhi target medali emas pada PON Jabar. Sebab, sesuai regulasi KONI Pusat dan PB Perbasi, cabor basket pada PON Jabar dilakukan pembatasan usia maksimal 24 tahun.
"Masih ada waktu empat tahun untuk mempersiapkan tim. Sekarang usia mereka baru 19 tahun, empat tahun mendatang berusia 23 tahun. Jadi, kita sangat diuntungkan dengan peraturan baru itu," ujarnya.
Menghadapi PON Jabar, Perbasi Jatim sudah menyiapkan program memenuhi target emas. Program pertama meningkatkan kemampuan atlet selama dua tahun. "Dari latihan peningkatan kemampuan ini akan kita lakukan promosi dan degradasi," tandasnya.
Program berikutnya adalah persiapan menghadapi PON Jabar. "Dua tahun pemain yang terjaring dimasukkan dalam Puslatda PON. Karena itu, kami minta dukungan KONI Jatim agar basket dapat dimasukkan dalam Puslatda. Kalau tidak sekarang, kapan lagi basket dapat emas," tuturnya.
Dukungan juga diungkapkan mantan Ketua Umum KONI Jatim, Saifullah Yusuf (Gus Ipul). Menurut wakil gubernur Jatim ini, basket tetap menjadi andalan Jatim. "Di PON Jabar, basket akan menunjukkan kejayaan. Cabor lain belum menang, basket harus juara," tegasnya.
Gus Ipul sendiri heran prestasi basket Jatim bisa terpuruk di PON Riau. Padahal, pengurusnya dihuni orang-orang hebat. "Sekarang dipegang muka-muka baru, saya yakin basket Jatim berjaya. Semua semua daerah ada basket, tapi tak sehebat jatim," tandasnya.
(aww)
Explore More