Pemain PSMS berebut nomor bertuah

Kamis, 10 Januari 2013 - 17:26 WIB
Pemain PSMS berebut...
Pemain PSMS berebut nomor bertuah
A A A
Sindonews.com - Bagi pesepakbola, nomor punggung tidak hanya pembeda di lapangan. Tidak sedikit yang menganggap nomor punggung sebagai identitas dan juga harapan tuah. Karena itu sejumlah pemain kerap identik dengan satu nomor tertentu walaupun bermain di klub-klub berbeda.

Tak terkecuali skuad PSMS PT Liga Indonesia. 26 pemain yang didaftarkan punya nomor favorit masing-masing. Seperti M Afan Lubis yang identik dengan nomor punggung 8. Sejak awal berkarir, gelandang berusia 36 tahun ini selalu menggunakan nomor tersebut.

"Dari awal memang pakai nomor 8. Jadi setiap musim karena sudah biasa pakai nomor itu saja. Mungkin sudah identik," kata Affan kemarin.

Menurut Afan, nomor tersebut merupakan harapan keberuntungan. Seperti diketahui, angka delapan dalam tradisi China merupakan angka yang identik dengan keberuntungan karena dari bentuknya, tidak memiliki awal dan akhir dan tidak ada garis yang terputus. "Katanya angka 8 itu keberuntungan. Walaupun saya tidak sepenuhnya memercayai, harapannya bisa beruntung membawa PSMS lebih baik," ucapnya.

Lain Afan, beda lagi Tri Yudha Handoko dengan nomor punggung 24. Pemain berusia 28 tahun itu setia dengan nomor tersebut sejak membela PSDS di musim 2009/2010. Semenjak itu Yudha pun selalu menggunakannya. Namun musim lalu di PSMS IPL, Yudha harus rela menggunakan nomor 4 karena jersey tim mentok di angka 18.

"Simpel saja. Angka itu tengah-tengah tanggal lahirku sama binik (istri) ku. Aku lahir tanggal 23, istriku 25, jadi kuambil tengah-tengahnya 24. Dan aku juga mengidolakan LR (Legimin Raharjo) yang pakai nomor sama 24. Dan sekarang lebih pede saja kalo pakai 24. Kemarin waktu di IPL enggak dapat nomor 24 karena cuma ada pilihan nomor 1 sampai 19," jelasnya.

Uniknya, Yudha tidak mendapatkan nomor itu dengan mulus musim ini. Dia harus bersaing dengan seniornya Dede Ariandi yang juga kerap menggunakan nomor yang sama. Keduanya mendatangi Sekretaris tim, Fityan Hamdi untuk saling berebut saat pendaftaran nomor.

Beruntung bagi Yudha, Dede mengalah dan akhirnya memilih angka 38. Pemain lainnya yang terlibat dalam perebutan nomor adalah Dodi Rahwana dengan Andre Oki Sitepu yang berebut nomor 11. Andre yang lebih junior pun mengalah dan akhirnya menggunakan nomor 90.

Selain itu, eks kapten PON Sumut, Hardiantono juga harus mengalah tidak menggunakan nomor 5 yang dipakainya saat memperkuat Sumut di PON 2012 lalu. Nomor itu digunakan Novianto. Pemain lain yang ogah berganti nomor adalah Alamsyah Nasution yang menggunakan nomor 22. Angka itu juga digunakannya saat memperkuat nomor 22. Juga Herman Batak dengan nomor 58.

Pelatih kepala Suimin Diharja memang membebaskan pemainnya untuk memilih nomor favoritnya masing-masing. Menurutnya itu turut memengaruhi semangat pemain saat berlaga di lapangan. "Abang tidak ada mengatur nomor punggung. Karena itu tuah bagi mereka sendiri. Abang juga tidak mau mereka tidak nyaman jika nomornya abang yang ngasih," jelasnya.

Namun Suimin meminta pemainnya tidak menggunakan nomor 12 dan 13. Alasannya nomor 12 diperuntukkan untuk suporter sebagai pemain ke-12 yang mewarnai perjalanan suatu klub. Sementara 13 untuk wartawan.

"Ini bentuk penghormatan kami untuk suporter dan wartawan yang tidak bisa dilepaskan perannya dalam sebuah tim. Jadi musim ini tidak ada pemain yang menggunakan nomor 12 dan 13," ucapnya
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6687 seconds (0.1#10.140)