LPIS pastikan kickoff IPL dihelat 9 Februari
A
A
A
Sindonews.com - Indonesian Premier League (IPL) musim 2013 dipastikan digelar pada 9 Februari. Kompetisi resmi di bawah PSSI ini akan mempertemukan Juara IPL musim lalu Semen Padang dan Juara Piala Indonesia Persibo Bojonegoro di pertandingan pertama. Namun, penyelenggara liga belum memilih siapa yang bertindak sebagai tuan rumah.
CEO PT Liga Prima Sportindo (LPIS) Widjajanto mengatakan, persiapan menjelang kickoff IPL terus dilakukan. Kompetisi akan diikuti 16 tim peserta, yang lima di antaranya adalah klub promosi. Di hari pertama penyelenggaraan, PT LPIS menjadwalkan satu pertandingan saja.
"Persiapan menjelang IPL terus berjalan. Pembukaan kompetisi sampai saat ini fixed digelar 9 Februari 2013. Hanya akan ada satu pertandingan, tapi masih dalam perdebatan apakah pembukaan akan digelar di Padang atau Bojonegoro," ungkap Widjajanto di Kantor PSSI, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pemilihan lokasi dibukanya kompetisi, ujarnya, mempertimbangkan beberapa faktor penting. Di antaranya penghargaan bagi pemenang IPL musim lalu, dan faktor keinginan sponsor liga. Pihak sponsor biasanya memilih kota yang memiliki akses mudah dan iklim yang menguntungkan.
"Pak Sihar Sitorus (Anggota Komite Eksekutif PSSI ingin memberi penghargaan pada pemenang IPL. Tapi ada juga pendapat bahwa penentuan lokasi diserahkan pada sponsor, di kota mana dia mendapat akses bagus. Itu akan masuk negoisasi lagi," tuturnya.
Berkaca dari pembukaan Indonesia Super League (ISL) yang sempat terkatung-katung karena perizinan, Widja yakin hal itu tidak akan terjadi pada IPL. Sementara untuk mematangkan kesiapan semua tim, pihaknya mengumpulkan seluruh peserta pada 16 Januari mendatang.
"Perizinan IPL tidak ada masalah. Mabes Polri kan minta surat dari Menpora dan sebagainya, itu tidak menjadi problem. Nanti semua peserta berkumpul bersama penyelenggara liga dan Komite Eksekutif PSSI, di sana akan kami cek kegiatan penting di daerah masing-masing, termasuk pemilihan kepala daerah (Pilkada)," ujar Widjajanto.
Dia menyebut, masalah yang mengganjal di penyelenggaraan IPL hanya penyelesaian gaji pemain. Hingga kini, klub yang menunggak pembayaran tinggal Bontang FC. Penyelenggara liga mengaku akan memanggil pengurus klub tersebut pekan ini untuk mencarikan solusi.
Salah satu jalan keluar yang disiapkan adalah dengan memberikan dana talangan. Namun, Widjajanto menyerahkan keputusan akhir pada manajemen Bontang FC, apakah menerima atau tidak bantuan tersebut.
"Sampai saat ini (kemarin) kami belum bisa menjalin komunikasi dengan pengurus Bontang FC. Katanya sedang ada kesibukan pribadi, jadi belum bisa kami jangkau. Pekan ini akan kami panggi untuk memberi klarifikasi, dan kami beri dukungan dulu dengan menawarkan dana talangan. Tapi tergantung dia mau menerima atau tidak. Jika tidak, ya kemungkinan besar mereka masih terlilit tunggakan," ungkap Widja.
Apapun hasil pemanggilan nanti, LPIS akan melaporkannya pada Komite Eksekutif (Exco) PSSI. "Nanti saya laporkan lagi hasilnya pada Exco, mereka yang akan memutuskan status Bontang FC di kompetisi IPL musim ini," ujarnya.
Sementara Anggota Exco PSSI Sihar Sitorus mengatakan,pihaknya siap menindak tegas klub yang masih terlilit hutang pada para pemain. Sanksi bagi klub yang memiliki tunggakan adalah tidak dibolehkan mengikuti kompetisi.
"Kami tegaskan bagi klub yang masih menunggak. Terdapat aturan yang menyatakan bahwa tidak boleh ada tunggakan di musim lalu kalau ingin mengikuti kompetisi musim selanjutnya. Ya otomatis kalau ingin ikut ya harus dilunasi," tutur Sihar di Kantor PSSI.
CEO PT Liga Prima Sportindo (LPIS) Widjajanto mengatakan, persiapan menjelang kickoff IPL terus dilakukan. Kompetisi akan diikuti 16 tim peserta, yang lima di antaranya adalah klub promosi. Di hari pertama penyelenggaraan, PT LPIS menjadwalkan satu pertandingan saja.
"Persiapan menjelang IPL terus berjalan. Pembukaan kompetisi sampai saat ini fixed digelar 9 Februari 2013. Hanya akan ada satu pertandingan, tapi masih dalam perdebatan apakah pembukaan akan digelar di Padang atau Bojonegoro," ungkap Widjajanto di Kantor PSSI, Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta.
Pemilihan lokasi dibukanya kompetisi, ujarnya, mempertimbangkan beberapa faktor penting. Di antaranya penghargaan bagi pemenang IPL musim lalu, dan faktor keinginan sponsor liga. Pihak sponsor biasanya memilih kota yang memiliki akses mudah dan iklim yang menguntungkan.
"Pak Sihar Sitorus (Anggota Komite Eksekutif PSSI ingin memberi penghargaan pada pemenang IPL. Tapi ada juga pendapat bahwa penentuan lokasi diserahkan pada sponsor, di kota mana dia mendapat akses bagus. Itu akan masuk negoisasi lagi," tuturnya.
Berkaca dari pembukaan Indonesia Super League (ISL) yang sempat terkatung-katung karena perizinan, Widja yakin hal itu tidak akan terjadi pada IPL. Sementara untuk mematangkan kesiapan semua tim, pihaknya mengumpulkan seluruh peserta pada 16 Januari mendatang.
"Perizinan IPL tidak ada masalah. Mabes Polri kan minta surat dari Menpora dan sebagainya, itu tidak menjadi problem. Nanti semua peserta berkumpul bersama penyelenggara liga dan Komite Eksekutif PSSI, di sana akan kami cek kegiatan penting di daerah masing-masing, termasuk pemilihan kepala daerah (Pilkada)," ujar Widjajanto.
Dia menyebut, masalah yang mengganjal di penyelenggaraan IPL hanya penyelesaian gaji pemain. Hingga kini, klub yang menunggak pembayaran tinggal Bontang FC. Penyelenggara liga mengaku akan memanggil pengurus klub tersebut pekan ini untuk mencarikan solusi.
Salah satu jalan keluar yang disiapkan adalah dengan memberikan dana talangan. Namun, Widjajanto menyerahkan keputusan akhir pada manajemen Bontang FC, apakah menerima atau tidak bantuan tersebut.
"Sampai saat ini (kemarin) kami belum bisa menjalin komunikasi dengan pengurus Bontang FC. Katanya sedang ada kesibukan pribadi, jadi belum bisa kami jangkau. Pekan ini akan kami panggi untuk memberi klarifikasi, dan kami beri dukungan dulu dengan menawarkan dana talangan. Tapi tergantung dia mau menerima atau tidak. Jika tidak, ya kemungkinan besar mereka masih terlilit tunggakan," ungkap Widja.
Apapun hasil pemanggilan nanti, LPIS akan melaporkannya pada Komite Eksekutif (Exco) PSSI. "Nanti saya laporkan lagi hasilnya pada Exco, mereka yang akan memutuskan status Bontang FC di kompetisi IPL musim ini," ujarnya.
Sementara Anggota Exco PSSI Sihar Sitorus mengatakan,pihaknya siap menindak tegas klub yang masih terlilit hutang pada para pemain. Sanksi bagi klub yang memiliki tunggakan adalah tidak dibolehkan mengikuti kompetisi.
"Kami tegaskan bagi klub yang masih menunggak. Terdapat aturan yang menyatakan bahwa tidak boleh ada tunggakan di musim lalu kalau ingin mengikuti kompetisi musim selanjutnya. Ya otomatis kalau ingin ikut ya harus dilunasi," tutur Sihar di Kantor PSSI.
(aww)