Fenomena unik Liverpool dan Manchester United

Jum'at, 11 Januari 2013 - 07:49 WIB
Fenomena unik Liverpool dan Manchester United
Fenomena unik Liverpool dan Manchester United
A A A
Sindonews.com - Rivalitas antara Liverpool dan Manchester United (MU) berjalan unik dan intens. Unik lantaran menyangkut persaingan di luar sepak bola. Intens karena kedua kubu terus saja menjaga persaingan sejak Liga Primer memasuki perimbangan kekuatan awal ’90-an.

Dalam urusan sepak bola,rivalitas kedua kubu tersaji dengan bukti keduanya adalah pengumpul trofi terbanyak sejauh ini.The Redsdengan 18 trofi, sedangkan The Red Devilsdengan 19 trofi.Sebelum MU merebut Trofi Liga Primer ke-19 pada 2011, kedua tim sejajar dalam perolehan trofi. Menjelang pertemuan kedua tim Minggu (13/1) malam,rivalitas kedua tim tentu meninggi.Dari sisi prestasi terkini,Liverpool memang tertinggal.

Mereka ada di posisi 8 klasemen dengan perolehan 31 angka.Sebaliknya,MU tengah di puncak klasemen dan berpeluang merebut titel ke-20. Namun,semua itu sepertinya tak akan memiliki arti apa pun ketika kick-offsudah dibunyikan di Old Trafford nanti.Selalu ada drama dan pertandingan akan mencerminkan partai klasik dua klub yang sama-sama menyimpan cerita historis dari keberadaannya hingga sekarang.

Pertemuan pertama musim ini di Anfield,23 September 2012,adalah buktinya.Tak mudah bagi MU meraih kemenangan,meski sukses mendapatkan skor 2-1.Banyak yang menyebut, kemenangan MU kala itu tak lepas dari kartu merah kontroversial yang dikantongi Jonjo Shelvey pada menit ke-39. Sejumlah pengamat menyebutkan,seandainya saja pertandingan berjalan 11 vs 11,kemungkinan hasilnya akan berbeda.Liverpool unggul lebih dahulu melalui Steven Gerrard pada menit ke-46.

Lalu,MU menyamakan keadaan melalui Rafael pada menit ke-51.Dan,gol kemenangan tim tamu lahir pada menit ke-81 dari titik putih. ”Rivalitas antara Liverpool dan Manchester United memang terus saja menarik.Terjadi persaingan yang ketat antara kedua tim dari sisi prestasi. Kedua kota juga memiliki rivalitas di bidang lain di luar sepak bola,”ungkap Pelatih MU SirAlex Ferguson, dikutip BBC.

Di luar sepak bola, persaingan kedua kota juga menunjukkan sisi menarik. Persaingan di bidang musik salah satunya.Jika di Liverpool,Beatles menjadi legendaris masyarakatnya,maka warga Manchester pun tak mau kalah. Joy Division,New Order,The Smiths,The Stone Roses,serta Oasis adalah sejumlah grup band yang tumbuh berkembang di Manchester dan lagu-lagunya menjadi kebanggaan warga kota di sana.

”Fenomena ini memang menjadi salah satu hal unik dari persaingan kedua kubu,”tulis BBC. Minggu besok,SirAlex akan melakoni laga ke-63 sebagai pelatih MU melawan Liverpool. Sebelumnya,pelatih 71 tahun ini mengantongi rekor 29 kali menang,14 draw,dan 19 kali kalah dalam 62 pertemuan.Di sisi lain,ini akan menjadi pertaruhan kembali bagi Manajer Liverpool Brendan Rodgers.

Sejak didatangkan dari Swansea City,awal musim lalu,Rodgers dinilai belum bisa mengangkat performa The Redssebagaimana harapan yang dibebankan.Manajemen Liverpool membebani Rodgers agar tim mampu finis di posisi Liga Champions musim depan. Momentum bagi sebuah klub besar biasanya akan datang begitu mereka meraih hasil positif dalam sebuah kesempatan melawan tim besar lain.The Redsberharap mampu memanfaatkan momen tersebut,meski jalan ke sana harus dilalui dengan perjuangan berat.
(wbs)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6209 seconds (0.1#10.140)