Persib gagal raup untung lebih besar
A
A
A
Sindonews.com - Meski masih banjir sponsor, namun Persib Bandung tetap tak bisa mengelak dari dampak dualisme organisasi dan kompetisi yang terus bergulir. Akibat dualisme Maung Bandung harus rela kehilangan potensi pendapatan menggiurkan dari sektor sponsorship.
Bahkan beberapa sponsor yang musim lalu mendukung kiprah Persib, musim ini memilih mundur karena ketidakpastian. "Ada beberapa sponsor musim lalu yang tidak lagi mensponsori Persib. Itu karena konflik dualisme dan tidak jelasnya kompetisi ISL kemarin tanggal 5 Januari," kata Direktur PT PBB Risha Adiwijaya.
Risha mengungkapkan, tahun lalu Persib memiliki 25 sponsor, namun pada musim kompetisi tahun ini mengalami penurunan. Berkurangnya jumlah sponsor Persib ini tak lepas dari batalnya sejumlah sponsor seperti maskapai penerbangan asal Malaysia, Air Asia.
"Tahun lalu total sponsor ada 25. Untuk tahun ini mengalami penurunan menjadi 15 sampai 20 sponsor. Itu mencakup sponsor platinum, premium, dan ofisial," jelasnya.
Dampak dari dualisme kompetisi, membuat ragu para sponsor yang hendak bergabung dengan Persib. Sehingga, sponsor memutuskan untuk tidak memperpanjang kerja sama dengan PT PBB. "Penurunan memang tidak terlalu banyak, tapi sangat berpengaruh kepada sponsor yang sebelumnya bergabung, karena mereka jadi tidak bergabung," katanya.
Untuk mengantisipasi kejadian itu, lanjut Risha, pihaknya akan lebih mengembangkan produk-produk yang akan diluncurkan PT PBB. Salah satunya adalah merchandise original Persib, yang akan diturunkan secara bertahap.
"Selain merchandise. Ada produk-produk lain yang akan kita luncurkan. Tapi tidak akan kita umumkan sekarang. Karena diluncurkannya secara bertahap," paparnya.
Terkait banyaknya pihak yang secara tidak resmi menjual merchandise Persib, Risha mengatakan, pihaknya tidak melarang hal tersebut. Namun, produk-produk yang disediakan oleh PT PBB adalah original Persib, dan tetap melibatkan pedagang atau distro-distro yang ada di Bandung.
Bahkan beberapa sponsor yang musim lalu mendukung kiprah Persib, musim ini memilih mundur karena ketidakpastian. "Ada beberapa sponsor musim lalu yang tidak lagi mensponsori Persib. Itu karena konflik dualisme dan tidak jelasnya kompetisi ISL kemarin tanggal 5 Januari," kata Direktur PT PBB Risha Adiwijaya.
Risha mengungkapkan, tahun lalu Persib memiliki 25 sponsor, namun pada musim kompetisi tahun ini mengalami penurunan. Berkurangnya jumlah sponsor Persib ini tak lepas dari batalnya sejumlah sponsor seperti maskapai penerbangan asal Malaysia, Air Asia.
"Tahun lalu total sponsor ada 25. Untuk tahun ini mengalami penurunan menjadi 15 sampai 20 sponsor. Itu mencakup sponsor platinum, premium, dan ofisial," jelasnya.
Dampak dari dualisme kompetisi, membuat ragu para sponsor yang hendak bergabung dengan Persib. Sehingga, sponsor memutuskan untuk tidak memperpanjang kerja sama dengan PT PBB. "Penurunan memang tidak terlalu banyak, tapi sangat berpengaruh kepada sponsor yang sebelumnya bergabung, karena mereka jadi tidak bergabung," katanya.
Untuk mengantisipasi kejadian itu, lanjut Risha, pihaknya akan lebih mengembangkan produk-produk yang akan diluncurkan PT PBB. Salah satunya adalah merchandise original Persib, yang akan diturunkan secara bertahap.
"Selain merchandise. Ada produk-produk lain yang akan kita luncurkan. Tapi tidak akan kita umumkan sekarang. Karena diluncurkannya secara bertahap," paparnya.
Terkait banyaknya pihak yang secara tidak resmi menjual merchandise Persib, Risha mengatakan, pihaknya tidak melarang hal tersebut. Namun, produk-produk yang disediakan oleh PT PBB adalah original Persib, dan tetap melibatkan pedagang atau distro-distro yang ada di Bandung.
(wbs)