PSSI janji tegas hukum para pembangkang

Kamis, 17 Januari 2013 - 18:03 WIB
PSSI janji tegas hukum para pembangkang
PSSI janji tegas hukum para pembangkang
A A A
Sindonews.com - Timnas Indonesia tetap butuh pemain-pemain yang berkompetisi di Indonesia Super League (ISL). Kalimat itu berulang kali didengung-dengungkan PSSI. Namun, ibarat pepatah Anjing Menggonggong, Kafilah Berlalu, imbauan itu tidak digubris mayoritas klub ISL. Namun kali ini, PSSI berjanji akan berlaku lebih tegas bagi pembangkang.

Jadwal panjang yang bakal dilakoni Timnas Indonesia di kualifikasi Piala Asia 2015 harus diantisipasi dengan mendatangkan pemain baru dari semua kompetisi di Indonesia.

"Timnas Akan melakoni perjalanan jauh, habis ini baru pertandingan perdana (melawan Irak). Dan yang kedua melawan Arab, habis itu China. Jadi masih ada kesempatan. Jadi kita mengimbau, supaya marilah bersatu, ini untuk tim nasional. FIFA juga mengimbau, AFC juga seperti itu, supaya untuk Timnas itu, bersatulah untuk negara," kata Koordinator Timnas, Bob Hippy di Stadion Mini Universitas Sumatera Utara, Medan, Senin (17/1).

Didukung AFC, Bob Hippy menyatakan, PSSI akan bertindak tegas terhadap klub-klub yang menolak mengizinkan pemainnya bergabung. "Jilong (perwakilan AFC untuk Indonesia) juga bilang, kalau kalian (PSSI) panggil, tapi harus beberapa kali dilakukan. Secara tertulis, secara persuasif juga ke mereka, dan masih juga tidak bisa, harus dihukum," ucapnya menegaskan.

Ada beberapa klub yang hingga imbauan dan surat dikirmkan , namun tidak menjawab sama sekali, hukuman segera diberikan. Namun, klub atau pemain yang masih menjalin komunikasi dengan induk olahraga sepakbola di Indonesia itu, tetap dinanti keputusannya.

Memang, baru beberapa klub yang masih dalam komunikasi karena persoalan yang telah berlangsung lama tersebut membutuhkan argumen-argumen jelas dan alasan-alasan tertentu dari organisasi yang dipimpin Djohar Arifin Husin.

"Respons ini kami tunggu. Ada tiga atau empat klub dan tentunya pemainnya yang merespons, tapi nggak enak disebutkan pemainnya. Dengan asosiasi pelatih, kami juga komunikasi, bahwa mereka punya peranan mengimbau pemain. Ini untuk sepakbola nasional," sebutnya.

Sanksi akan dijatuhkan oleh EXCO PSSI melalui komite disiplin (komdis). AFC juga meminta PSSI untuk tegas dan menunjukkan kuasanya.

"Ketegasan itu yang kita lakukan. Dulu masih tenggang rasa mungkin ada kawan di sana dan kawan di sini. Kali ini dia (Jilong) bilang lakukan tindakan-tindakan yang kalian berhak melakukan itu, tentu lewat rapat, imbauan, surat-menyurat. Semua surat-surat diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan kirim ke saya melalui kerja sama dengan Komite Olimpiade Indonesia," beber bob menjelaskan.

Ketegasan diperlukan agar kondisi penentangan tidak terus berlanjut. Soal sanksinya apa, diatur sesuai statuta. "Jilong ke Indonesia memberitahukan ke semua orang apa yang benar, apa pun yang dilakukan harus ke PSSI. Bikin kompetisi 10 biji harus izin ke sini, bikin kompetisi silakan," sebutnya lagi

Bagi pemain yang bermain di Timnaas namun berpotensi mendapat sanksi dari klub, Bob menjamin PSSI menggaransi nasib pemain tersebus seperti gaji. Klub yang akan menampungnya termasuk pemain yang belum mendapatkan klub seperti Oktovianus Maniani.

"Kami akan jamin, saya akan carikan dia untuk dapatkan klub. Mereka dapat jaminan untuk dapat gaji juga karena saya akan datang ke beberapa pihak yang akan membiayai mereka, dalam arti satu tahun mereka akan dibayar penuh," tegasnya.

Soal Raphael Maitimo yang bermain di klub VV Capelle Liga Topklasse Divisi III Belanda jug diberikan kesempatan untuk bermain di Indonesia. "Dia kan di Belanda, jadi dia hanya pulang pergi lagi, setiap saya perlu dia, dia akan datang di sini. Kalau dia mau pindah ke sini (Indonesia) silahkan, tidak akan terlantar mereka," ucap Bob lagi.

Soal Irfan, paling lambat pekan ini diperkirakan sudah akan bergabung pemusatan latihan di Medan.
"Saya bisa membenarkan Irfan Bachdim, tapi jangan terlalu lama, at least 1 minggu atau 10 hari sudah bisa datang ke sini. Karena itu menyangkut hidupnya juga, dia sudah punya keluarga, mencari nafkah. Kembali lagi juga soal profesionalisme, kalau dia bisa berlatih menjaga kondisi, tidak masalah," pungkasnya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7935 seconds (0.1#10.140)
pixels