Juku Eja keberatan di angka Rp12 miliar

Juku Eja keberatan di angka Rp12 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Aturan PT LPIS yang menetapkan bujet minimal setiap klub sebesar Rp12 miliar menjadi beban berat bagi PSM Makassar.
CEO PT Paggolona Sulawesi Mandiri, Rully Habibie mengatakan, soal penyediaan dana ini masih sangat memberatkan bagi bebetapa klub termasuk PSM.
"Nilai Rp 12 miliar adalah nilai yang dipatok PT LPIS untuk masing-masing klub untuk musim ini, semuanya sudah mencakup gaji dan dana taktis tim," sebut keponakan mantan presiden RI BJ Habibie ini.
Namun Rully melanjutkan bahwa meski PT LPIS akan menerapakan regulasi tersebut, tetapi bisa jadi keputusan ini akan direvisi ulang mengingat beberapa klub dengan target memenangkan kompetisi tidak sepakat.
Dengan aturan itu, reaksi manajemen PSM adalah akan melakukan pembicaraan lebih detail dengan pihak LPIS sehubungan dengan masalah budget cap tersebut, karena tentunya kita juga tidak mau pada akhirnya kita di kenakan sangsi karena hal tersebut. "Sebenarnya ini yang sulit karena bisa menjadi dilema perusahaan atau klub, " kata Rully.
Nilai total bujet yang akan dikeluarkan seluruh klub di IPL musim ini sesuai dengan pemberlakuan budget cap sebesar Rp12 miliar. Di mana 60% dari nilai tersebut digunakan untuk gaji pemain, pelatih dan ofisial sementara sisanya dalam operasional atau dana taktis tim.
Selain Masalah dana Rp 12 M tersebut, juga dibahas mengenai di berlakukannya sistem deposit untuk masing-masing klub, dimana klub nantinya diharuskan menyetor sejumlah dana kepada PT LPIS yang nantinya dipergunakan untuk klub yang mengalami kesulitan keuangan di pertengahan kompetisi.
"Nilainya yang mana akan di tentukan segera, dan digunakan pada saat terjadi sesuatu, sekarang juga masih dibahas, kami belum tahu berapa besar nilainya, " sambungnya.
CEO PT Paggolona Sulawesi Mandiri, Rully Habibie mengatakan, soal penyediaan dana ini masih sangat memberatkan bagi bebetapa klub termasuk PSM.
"Nilai Rp 12 miliar adalah nilai yang dipatok PT LPIS untuk masing-masing klub untuk musim ini, semuanya sudah mencakup gaji dan dana taktis tim," sebut keponakan mantan presiden RI BJ Habibie ini.
Namun Rully melanjutkan bahwa meski PT LPIS akan menerapakan regulasi tersebut, tetapi bisa jadi keputusan ini akan direvisi ulang mengingat beberapa klub dengan target memenangkan kompetisi tidak sepakat.
Dengan aturan itu, reaksi manajemen PSM adalah akan melakukan pembicaraan lebih detail dengan pihak LPIS sehubungan dengan masalah budget cap tersebut, karena tentunya kita juga tidak mau pada akhirnya kita di kenakan sangsi karena hal tersebut. "Sebenarnya ini yang sulit karena bisa menjadi dilema perusahaan atau klub, " kata Rully.
Nilai total bujet yang akan dikeluarkan seluruh klub di IPL musim ini sesuai dengan pemberlakuan budget cap sebesar Rp12 miliar. Di mana 60% dari nilai tersebut digunakan untuk gaji pemain, pelatih dan ofisial sementara sisanya dalam operasional atau dana taktis tim.
Selain Masalah dana Rp 12 M tersebut, juga dibahas mengenai di berlakukannya sistem deposit untuk masing-masing klub, dimana klub nantinya diharuskan menyetor sejumlah dana kepada PT LPIS yang nantinya dipergunakan untuk klub yang mengalami kesulitan keuangan di pertengahan kompetisi.
"Nilainya yang mana akan di tentukan segera, dan digunakan pada saat terjadi sesuatu, sekarang juga masih dibahas, kami belum tahu berapa besar nilainya, " sambungnya.
(aww)