Konsolidasi Pengcab Tarung Derajat
A
A
A
Sindonews.com - Pengurus Cabang Tarung Derajat Kota Bandung, Jumat (18/1) malam, gelar konsolidasi guna mempersiapkan diri menghadapi Porda 2014. Sejumlah Atlet dan pelatih dari berbagai satlat hadir guna mendapatkan pengarahan dari Sang Guru Tarung Derajat Aa Boxer.
Ketua Pengcab Tarung Derajat Kota Bandung Erwan Setiawan mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah program mempersiapkan diri menghadapi beberapa kejuaraan yang digelar. Terlebih konsolidasi ini dikhusukan untuk para pelatih sebagai pencetak atlet berbakat.
"Segalanya perlu dipersiapkan dengan segera. Terlebih kita sebelum menghadapi Porda, kita juga akjan menggelar kejuaraan Tarung Derajat se-Kota Bandung Mei nanti, Jadi dari sekarang para atlet dan pelatih harus sudah mempersiapkan diri," ungkap Erwan.
Erwan mengatakan, khususnya pelatih, mereka harus bisa mengangkat motivasi dan prestasi atletnya. Pemain yang memiliki bakat hebat pun jika dilatih dengan cara yang salah maka bakat atket pun terbuang sia-sia.
Erwan menambahkan bahwa selama ini peran pelatih sendiri banyak menuai kritikan dari berbagai pihak. Cara mereka melatih dinilai sudah menyimpang. Pelatih kini hanya melatih dengan mengintruksi pemain, padahal seharusnya pelatih memberi contoh pada pemain.
"Saya banyak mengalami keluhan yang ditujukan untuk pelatih. Maka dari itu saya melalui konsolidasi ini ingin membenahinya. Walau bagaimana pun pelatih adalah orang tua bagi atletnya. Mereka pun guru, maka mereka harusnya dapat dijadikan teladan bagi atlet-atletnya," ungkapnya.
Hal yang lebih penting juga, kata Erwan, pelatih harus bisa meregenerasi para atletnya. Pelatih harus memberi kesempatan kepada para petarung muda untuk tampil. Jangan hanya karena ingin menang, jadi yang dipasang selalu petarung yang senior.
Senada dengan Erwan, Guru Tarung Derajat, Aa Boxer dalam arahannya mengatakan bahwa sekarang ini insan petarung telah sombong. Sebagai petarung yang lahir ditempat dimana tarung derajat dilahirkan, para pelatih ataupun yang dilatih sudah merasa mampu menguasai tarung derajat.
"Sekarang saya lihat semuanya sudah merasa sok jagoan. Padahal mengapa harus merasa sok, kan kita memang jagoan. Namun jangan merasa diri sudah hebat, kekuatan tarung derajat sekarang telah merata. Terbukti di PON Riau, Jabar kalah sama Jateng, kenapa?" tanya Aa.
Ditegaskan Aa, perlu ada pembenahan khususnya dari segi kepelatihan yang harus bisa menyulap bakat-bakat hebat menjadi prestasi membanggakan. Karena sebagai tempat dilahirkannya tarung derajat, sudah seharusnya Kota Bandung mencetak atlet-atlet hebat.
Melalui konsolidasi tersebut, pihak Pengcab Tarung Derajat Kota Bandung berjanji akan menyiapkan berapapun anggaran yang dibutuhkan guna meningkatkan prestasi tarung derajat Kota Bandung
Ketua Pengcab Tarung Derajat Kota Bandung Erwan Setiawan mengatakan bahwa kegiatan ini adalah salah program mempersiapkan diri menghadapi beberapa kejuaraan yang digelar. Terlebih konsolidasi ini dikhusukan untuk para pelatih sebagai pencetak atlet berbakat.
"Segalanya perlu dipersiapkan dengan segera. Terlebih kita sebelum menghadapi Porda, kita juga akjan menggelar kejuaraan Tarung Derajat se-Kota Bandung Mei nanti, Jadi dari sekarang para atlet dan pelatih harus sudah mempersiapkan diri," ungkap Erwan.
Erwan mengatakan, khususnya pelatih, mereka harus bisa mengangkat motivasi dan prestasi atletnya. Pemain yang memiliki bakat hebat pun jika dilatih dengan cara yang salah maka bakat atket pun terbuang sia-sia.
Erwan menambahkan bahwa selama ini peran pelatih sendiri banyak menuai kritikan dari berbagai pihak. Cara mereka melatih dinilai sudah menyimpang. Pelatih kini hanya melatih dengan mengintruksi pemain, padahal seharusnya pelatih memberi contoh pada pemain.
"Saya banyak mengalami keluhan yang ditujukan untuk pelatih. Maka dari itu saya melalui konsolidasi ini ingin membenahinya. Walau bagaimana pun pelatih adalah orang tua bagi atletnya. Mereka pun guru, maka mereka harusnya dapat dijadikan teladan bagi atlet-atletnya," ungkapnya.
Hal yang lebih penting juga, kata Erwan, pelatih harus bisa meregenerasi para atletnya. Pelatih harus memberi kesempatan kepada para petarung muda untuk tampil. Jangan hanya karena ingin menang, jadi yang dipasang selalu petarung yang senior.
Senada dengan Erwan, Guru Tarung Derajat, Aa Boxer dalam arahannya mengatakan bahwa sekarang ini insan petarung telah sombong. Sebagai petarung yang lahir ditempat dimana tarung derajat dilahirkan, para pelatih ataupun yang dilatih sudah merasa mampu menguasai tarung derajat.
"Sekarang saya lihat semuanya sudah merasa sok jagoan. Padahal mengapa harus merasa sok, kan kita memang jagoan. Namun jangan merasa diri sudah hebat, kekuatan tarung derajat sekarang telah merata. Terbukti di PON Riau, Jabar kalah sama Jateng, kenapa?" tanya Aa.
Ditegaskan Aa, perlu ada pembenahan khususnya dari segi kepelatihan yang harus bisa menyulap bakat-bakat hebat menjadi prestasi membanggakan. Karena sebagai tempat dilahirkannya tarung derajat, sudah seharusnya Kota Bandung mencetak atlet-atlet hebat.
Melalui konsolidasi tersebut, pihak Pengcab Tarung Derajat Kota Bandung berjanji akan menyiapkan berapapun anggaran yang dibutuhkan guna meningkatkan prestasi tarung derajat Kota Bandung
(wbs)