Wiwin beralih jadi asisten pelatih
A
A
A
Sindonews.com - Basket sepertinya sudah menjadi dunia yang lekat bagi seorang Cokorda Raka Satria Wibawa.Terbukti,setelah sudah tak bermain lagi,saat ini Cokorda memilih tetap menggeluti dunia kepelatihan dengan menjadi asisten pelatih.
Tidak ada yang berbeda dari Cokorda dalam kesehariannya.Tubuhnya yang jangkung dengan tinggi 205 cm atau 2 meter lebih ini membuat dirinya mudah dikenali jika sudah berada di dalam lapangan basket. Memakai celana gombordan kaus oblong tanpa lengan,tangannya masih piawai memainkan bola basket.Tapi,kali ini berbeda dengan keseharian Cokorda sebelumnya.
Jika sebelumnya pria kelahiran Bali,4 Mei 1977,ini banyak berpeluh keringat sebagai pemain,kali ini Cokorda lebih banyak memutar otak memberi instruksi. Ya,dunia pelatih adalah dunia yang digeluti Cokorda saat ini.Meski belum berprofesi penuh sebagai seorang pelatih kepala, Cokorda mengaku saat ini dirinya sudah tak sekuat dulu lagi di lapangan bola keranjang. “Saya sudah capek,Mas,sudah nggak kuat lagi,”kata Wiwin,sapaan akrab Cokorda,saat berbincang dengan SINDOterkait keputusannya menjadi asisten pelatih.
Wiwin memilih Satria Muda (SM) Britama, jawara National Basketball League (NBL) musim lalu,untuk berguru ilmu kepelatihan. Namun,Wiwin saat ini tidak berada di tim SM yang berkompetisi di NBL,tapi saat ini didapuk sebagai asisten pelatih di klub Indonesia Warriors (IW).Tim ini merupakan tim peserta ASEAN Basketball League (ABL),sebuah kompetisi bola basket antarklub terbaik di negara ASEAN atau AsiaTenggara.
Di IW inilah Wiwin mulai meretas jalan menjadi seorang pelatih.Bersama rekannya sesama mantan pemain,Firman Mulyono, Wiwin bahu- membahu bertugas sebagai asisten pelatih mendampingi Pelatih Kepala IW John Todd Purves.Dari pelatih berkebangsaan Amerika Serikat (AS) dan juga diskusi dengan para pemain,Wiwin mulai melahap ilmu kepelatihan bola keranjang secara perlahan. Wiwin pun mengaku akan serius menekuni dunia kepelatihan.Meski demikian,dia belum bisa menjanjikan sampai kapan nanti memutuskan akan benar-benar menjadi seorang pelatih kepala.
Yang jelas,mantan pemain SM dan pemain yang lama membela klub Garuda Bandung ini mengaku sangat menikmati dunianya saat ini sebagai asisten pelatih.Terlebih di skuad IW saat ini masih dihuni banyak pemain yang sewaktu dirinya menjadi pemain adalah rekan-rekannya sendiri, seperti Amin Prihantono,Wario Wuysang, dan para juniornya seperti Agustinus Indrajaya dan Cristiano Ronaldo Sitepu.
Tidak ada yang berbeda dari Cokorda dalam kesehariannya.Tubuhnya yang jangkung dengan tinggi 205 cm atau 2 meter lebih ini membuat dirinya mudah dikenali jika sudah berada di dalam lapangan basket. Memakai celana gombordan kaus oblong tanpa lengan,tangannya masih piawai memainkan bola basket.Tapi,kali ini berbeda dengan keseharian Cokorda sebelumnya.
Jika sebelumnya pria kelahiran Bali,4 Mei 1977,ini banyak berpeluh keringat sebagai pemain,kali ini Cokorda lebih banyak memutar otak memberi instruksi. Ya,dunia pelatih adalah dunia yang digeluti Cokorda saat ini.Meski belum berprofesi penuh sebagai seorang pelatih kepala, Cokorda mengaku saat ini dirinya sudah tak sekuat dulu lagi di lapangan bola keranjang. “Saya sudah capek,Mas,sudah nggak kuat lagi,”kata Wiwin,sapaan akrab Cokorda,saat berbincang dengan SINDOterkait keputusannya menjadi asisten pelatih.
Wiwin memilih Satria Muda (SM) Britama, jawara National Basketball League (NBL) musim lalu,untuk berguru ilmu kepelatihan. Namun,Wiwin saat ini tidak berada di tim SM yang berkompetisi di NBL,tapi saat ini didapuk sebagai asisten pelatih di klub Indonesia Warriors (IW).Tim ini merupakan tim peserta ASEAN Basketball League (ABL),sebuah kompetisi bola basket antarklub terbaik di negara ASEAN atau AsiaTenggara.
Di IW inilah Wiwin mulai meretas jalan menjadi seorang pelatih.Bersama rekannya sesama mantan pemain,Firman Mulyono, Wiwin bahu- membahu bertugas sebagai asisten pelatih mendampingi Pelatih Kepala IW John Todd Purves.Dari pelatih berkebangsaan Amerika Serikat (AS) dan juga diskusi dengan para pemain,Wiwin mulai melahap ilmu kepelatihan bola keranjang secara perlahan. Wiwin pun mengaku akan serius menekuni dunia kepelatihan.Meski demikian,dia belum bisa menjanjikan sampai kapan nanti memutuskan akan benar-benar menjadi seorang pelatih kepala.
Yang jelas,mantan pemain SM dan pemain yang lama membela klub Garuda Bandung ini mengaku sangat menikmati dunianya saat ini sebagai asisten pelatih.Terlebih di skuad IW saat ini masih dihuni banyak pemain yang sewaktu dirinya menjadi pemain adalah rekan-rekannya sendiri, seperti Amin Prihantono,Wario Wuysang, dan para juniornya seperti Agustinus Indrajaya dan Cristiano Ronaldo Sitepu.
(wbs)