Baru melatih 14 hari, PSS pecat Hanafi
A
A
A
Sindonews.com - Perhelatan kompetisi Divisi Utama yang dioperatori PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) baru ditabuh 3 Maret mendatang. Namun, sudah ada pelatih yang menjadi korban pemecatan. Dipecat sebelum bertugas resmi. Nasib buruk itu dialami pelatih PSS Sleman, Hanafi.
Hanafi harus menerima ketok palu pemecatan dari manajemen tim Elang Jawa. Persoalan kurang bisa menjalin komunikasi dengan pemain, manajemen dan suporter menjadi alasan utama pemecatan mantan pelatih Madiun Putra itu. Praktis, Hanafi berstatus sebagai pelatih PSS hanya berumur 14 hari, sejak diangkat pada 9 Januari lalu.
Sekretaris PSS Sleman Pustopo mengakui, managemen PSS memilih mengakhiri kerja sama dengan Hanafi. "Ya, kita sudah mengakhiri kerja sama dengan Pak Hanafi. Sangat singkat memamg," katanya, kemarin.
Menurut Pustopo, alasan pemecatan bukan dikarenakan Hanafi tidak menjalankan visi dan misi PSS dalam mengedepankan pemain lokal Sleman. "PSS Sleman memang sedang membangun klub yang dihuni pemain lokal. Mereka bakal mendapat tempat dalam skuad PSS musim ini. Namun, bukan karena Pak Hanafi tidak memainkan mayoritas pemain lokal Sleman. Jadi bukan itu alasannya (memecat Hanafi)," jelas dia.
Pada laga uji coba PSS Sleman kontra Persisko Jambi akhir pekan lalu, Hanafi memang hanya memasang tiga pemain lokal Sleman. Di laga tersebut, PSS Sleman kalah 1-2.
Pustopo mengatakan, penyebab utama pemecatan karena Hanafi dianggap kurang bisa menjalin komunikasi yang sehat dengan managemen dan pemain. Padahal, untuk membentuk soliditas tim diperlukan komunikasi yang sehat dengan semua elemen, termasuk suporter. "Tidak bisa membangun komunikasi akhirnya melahirkan sesuatu," ungkapnya dengan enggan menyebutkan lebih detil 'sesuatu' yang dimaksud tersebut.
Dia memastikan, dengan pemecatan ini tidak berpengaruh terhadap persiapan tim dalam mengarungi kompetisi yang akan digelar satu setengah bulan lagi. Seleksi pemain dan latihan tetap dilakukan seperti biasanya. "Persiapan tetap jalan terus," imbuhnya.
Yang pasti, dalam waktu dekat ini managemen kembali sibuk memilih pelatih. Managemen sudah mengantongi nama calon suksesor Hanafi, namun masih enggan membeberkannya. Informasi yang dihimpun, pelatih PSS musim lalu Widyantoro masuk kandidat bersama eks arsitek Persik Kediri Dananjaya. "Kita akan tunjuk pelatih, mungkin minggu depan sudah resmi (mendapatkan pelatih). Nama-nama pelatih punya peluang (melatih PSS)," ungkapnya.
Hanafi harus menerima ketok palu pemecatan dari manajemen tim Elang Jawa. Persoalan kurang bisa menjalin komunikasi dengan pemain, manajemen dan suporter menjadi alasan utama pemecatan mantan pelatih Madiun Putra itu. Praktis, Hanafi berstatus sebagai pelatih PSS hanya berumur 14 hari, sejak diangkat pada 9 Januari lalu.
Sekretaris PSS Sleman Pustopo mengakui, managemen PSS memilih mengakhiri kerja sama dengan Hanafi. "Ya, kita sudah mengakhiri kerja sama dengan Pak Hanafi. Sangat singkat memamg," katanya, kemarin.
Menurut Pustopo, alasan pemecatan bukan dikarenakan Hanafi tidak menjalankan visi dan misi PSS dalam mengedepankan pemain lokal Sleman. "PSS Sleman memang sedang membangun klub yang dihuni pemain lokal. Mereka bakal mendapat tempat dalam skuad PSS musim ini. Namun, bukan karena Pak Hanafi tidak memainkan mayoritas pemain lokal Sleman. Jadi bukan itu alasannya (memecat Hanafi)," jelas dia.
Pada laga uji coba PSS Sleman kontra Persisko Jambi akhir pekan lalu, Hanafi memang hanya memasang tiga pemain lokal Sleman. Di laga tersebut, PSS Sleman kalah 1-2.
Pustopo mengatakan, penyebab utama pemecatan karena Hanafi dianggap kurang bisa menjalin komunikasi yang sehat dengan managemen dan pemain. Padahal, untuk membentuk soliditas tim diperlukan komunikasi yang sehat dengan semua elemen, termasuk suporter. "Tidak bisa membangun komunikasi akhirnya melahirkan sesuatu," ungkapnya dengan enggan menyebutkan lebih detil 'sesuatu' yang dimaksud tersebut.
Dia memastikan, dengan pemecatan ini tidak berpengaruh terhadap persiapan tim dalam mengarungi kompetisi yang akan digelar satu setengah bulan lagi. Seleksi pemain dan latihan tetap dilakukan seperti biasanya. "Persiapan tetap jalan terus," imbuhnya.
Yang pasti, dalam waktu dekat ini managemen kembali sibuk memilih pelatih. Managemen sudah mengantongi nama calon suksesor Hanafi, namun masih enggan membeberkannya. Informasi yang dihimpun, pelatih PSS musim lalu Widyantoro masuk kandidat bersama eks arsitek Persik Kediri Dananjaya. "Kita akan tunjuk pelatih, mungkin minggu depan sudah resmi (mendapatkan pelatih). Nama-nama pelatih punya peluang (melatih PSS)," ungkapnya.
(aww)