Persis Solo LI masih ngambang
A
A
A
Sindonews.com – Persis Solo versi Liga Indonesia , masih belum menentukan sikap untuk mengikuti kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia atau tidak. Pasalnya hingga saat belum ada pembentukan manajemen dan klub yang pasti.
Saat ini Persis Solo (DU LI) berada di grub lima, bersama dengan PSIM Yogyakarta, PPSM Sakti Magelang , PS Mojokerto Putra, Persewangi Banyuwani, Madiun Putra, dan Persipasi Bekasi . Masuknya, Persis Solo ke Grub lima ini berdasarkan perubahan yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia. Sebelumnya Persis berada di Grub II. Selain Persis, PSIM, PPSM sebelumnya juga di grub II.
Mantan Manajer Persis Solo musim lalu Totok Supriyanto mengaku, pihaknya belum bisa memutuskan untuk mengikuti kompetisi atau tidak, meski saat ini kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, tinggal menunggu hari.
Dia mengaku, perpecahan yang terjadi di kubu Persis menjadi salah satu peyebab utama masih belum adanya geliat di kubu Persis. “Manajemen belum dibentuk, jadi tim yang saat ini ada hanya pemain-pemain lokal Solo yang peduli dengan Persis, dan meraka mau bergabung,” ujarnya, kemarin.
Diakuinya meski saat ini manajemen belum terbentuk, namun tim bayangan sudah ada. Tim bayangan ini diisi pemain-pemain muda asli Solo. Sehingga secara komposisi pemain masih belum terorganisir secara bagus. “Pemain yang ada sekarang ini juga belum pernah latihan, “imbuhnya.
Dengan waktu yang hanya tinggal beberapa hari, Dia mengakui merupakan situasi yang tidak mudah bagi Persis. Terlebih pemain juga belum didaftarkan ke PT Liga.”Kita belum punya pemain yang pasti, makanya belum ada pemain yang didaftarkan,” ujarnya.
Selain masih belum adanya pembentukan manajemen dan tim, Persis Solo versi LI juga dihadapkan dengan masalah tidak didapatnya dukungan dari supporter Pasopati, yang dikenal memiliki basis dukungan cukup besar. Pasopati memilih mendukung Persis Versi Liga Premier Indonesia (LPI).
Padahal dukungan dari supporter ini sangat dibutuhkan untuk memberikan motivasi, kepada para pemain. Selain itu dengan adanya supporter juga akan menambah, pemasukan klub dari penjualan tiket.
Meski tanpa dukungan dari Pasopati Totok mengaku, menghormati keputusan Pasopati yang tidak memberikan dukungan kepada Persis LI. Namun dia enggan untuk berkomentar bayak terkait hal itu.”Kalau soal itu (Dukungan Pasopati) saya tidak bisa berbicara banyak, tetapi kami mngormati keputusan dari meraka,” tandasnya.
Sementara itu pelatih sementara Persis Agung Setyabudi mengaku, meski saat ini tim belum terbentuk, namun tim banyakan sudah ada, sehingga apabila manajemen memutuskan untuk mengikuti kompetisi anak-anak asuhnya sudah siap. “Tim memang belum ada, tetapi pemain-pemainnya sudah ada dan tinggal mematangkan saja, “ ujarnya.
Saat ini Persis Solo (DU LI) berada di grub lima, bersama dengan PSIM Yogyakarta, PPSM Sakti Magelang , PS Mojokerto Putra, Persewangi Banyuwani, Madiun Putra, dan Persipasi Bekasi . Masuknya, Persis Solo ke Grub lima ini berdasarkan perubahan yang dilakukan oleh PT Liga Indonesia. Sebelumnya Persis berada di Grub II. Selain Persis, PSIM, PPSM sebelumnya juga di grub II.
Mantan Manajer Persis Solo musim lalu Totok Supriyanto mengaku, pihaknya belum bisa memutuskan untuk mengikuti kompetisi atau tidak, meski saat ini kompetisi Divisi Utama Liga Indonesia, tinggal menunggu hari.
Dia mengaku, perpecahan yang terjadi di kubu Persis menjadi salah satu peyebab utama masih belum adanya geliat di kubu Persis. “Manajemen belum dibentuk, jadi tim yang saat ini ada hanya pemain-pemain lokal Solo yang peduli dengan Persis, dan meraka mau bergabung,” ujarnya, kemarin.
Diakuinya meski saat ini manajemen belum terbentuk, namun tim bayangan sudah ada. Tim bayangan ini diisi pemain-pemain muda asli Solo. Sehingga secara komposisi pemain masih belum terorganisir secara bagus. “Pemain yang ada sekarang ini juga belum pernah latihan, “imbuhnya.
Dengan waktu yang hanya tinggal beberapa hari, Dia mengakui merupakan situasi yang tidak mudah bagi Persis. Terlebih pemain juga belum didaftarkan ke PT Liga.”Kita belum punya pemain yang pasti, makanya belum ada pemain yang didaftarkan,” ujarnya.
Selain masih belum adanya pembentukan manajemen dan tim, Persis Solo versi LI juga dihadapkan dengan masalah tidak didapatnya dukungan dari supporter Pasopati, yang dikenal memiliki basis dukungan cukup besar. Pasopati memilih mendukung Persis Versi Liga Premier Indonesia (LPI).
Padahal dukungan dari supporter ini sangat dibutuhkan untuk memberikan motivasi, kepada para pemain. Selain itu dengan adanya supporter juga akan menambah, pemasukan klub dari penjualan tiket.
Meski tanpa dukungan dari Pasopati Totok mengaku, menghormati keputusan Pasopati yang tidak memberikan dukungan kepada Persis LI. Namun dia enggan untuk berkomentar bayak terkait hal itu.”Kalau soal itu (Dukungan Pasopati) saya tidak bisa berbicara banyak, tetapi kami mngormati keputusan dari meraka,” tandasnya.
Sementara itu pelatih sementara Persis Agung Setyabudi mengaku, meski saat ini tim belum terbentuk, namun tim banyakan sudah ada, sehingga apabila manajemen memutuskan untuk mengikuti kompetisi anak-anak asuhnya sudah siap. “Tim memang belum ada, tetapi pemain-pemainnya sudah ada dan tinggal mematangkan saja, “ ujarnya.
(wbs)