Elang Jawa tetap di LPIS
A
A
A
Sindonews.com - PT Liga Indonesia (Liga) menambah jumlah kontestan Divisi Utama dari 37 menjadi 42 tim. Bahkan, operator liga di bawah payung KPSI ini masih memberi kesempatan kepada tim lain yang ikut di dalamnya. Namun, hal itu tidak membuat PSS Sleman goyah. Tim Elang Jawa tetap berkomitmen memilih jalur kompetisi yang dikelola PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS).
Manage PSS Supardjiono mengatakan, konstestan di Divisi Utama PT Liga memang diuntungkan dari segi finansial karena lebih hemat biaya untuk laga tandang. Pasalnya, PT Liga membagi grup berdasarkan peta geografis di mana tim-tim peserta berdomosili.
Namun, managemen PSS tidak akan menyeberang ke PT Liga. Tim kebanggaan publik Sleman tetap setia berkompetisi di Divisi Utama yang rencananya juga akan disiarkan secara live oleh MNC Grup bersama kasta tertingginya, Indonesia Primer League (IPL). "Kami tetap berlaga di kompetisi di bawah payung PSSI, yakni PT LPIS," kata Supradjiono, Sabtu (26/1/2013).
PT LPIS sendiri sampai saat ini belum merilis pembagian grup di Divisi Utama. Namun, dari gambaran yang ada, biaya operasional tim yang berlaga di jalur PT LPIS akan lebih banyak menguras keuangan tim dibanding berkompetisi di jalur PT Liga. "Intinya, kami sudah berkomitmen bersama untuk tetap di LPIS, apapun konsekuensinya," tegas dia.
Komitmen terhadap PT LPIS itu juga ditunjukkan managemen PSS usai menggelar pergantian di jajaran managemen. Pergantian posisi di internal managemen tidak mengubah sikap arah kebijakan managemen yang baru. "Kebijakan managemen yang baru tidak mengubah sikap, yakni tetap di LPIS. Kita tidak terpengaruh meski banyak tim dari LPIS berpindah kompetisi di PT Liga," ungkapnya.
Bahkan, managemen PSS sudah mengirimkan surat kesanggupan siap dan bersedia mengikuti kompetisi resmi di bawah PSSI ini kepada PT LPIS. "Managemen sudah mengirimkan surat kesanggupan mengikuti kompetisi LPIS," tegasnya.
Sementara itu, sebelum kick of Divisi Utama LPIS ditabuh pada 3 Maret, managemen PSS mengalami perubahan posisi di tingkat elit managemen. Manager tim yang sebelumnya ditempati Rumadi, kini dipegang Supradjiono. Sedangkan posisi Rumadi saat ini menjabat sebagai manager operasional dan manager teknik diberikan kepada Bambang Nurjoko. Keduanya akan lebih banyak berada di lapangan.
Manage PSS Supardjiono mengatakan, konstestan di Divisi Utama PT Liga memang diuntungkan dari segi finansial karena lebih hemat biaya untuk laga tandang. Pasalnya, PT Liga membagi grup berdasarkan peta geografis di mana tim-tim peserta berdomosili.
Namun, managemen PSS tidak akan menyeberang ke PT Liga. Tim kebanggaan publik Sleman tetap setia berkompetisi di Divisi Utama yang rencananya juga akan disiarkan secara live oleh MNC Grup bersama kasta tertingginya, Indonesia Primer League (IPL). "Kami tetap berlaga di kompetisi di bawah payung PSSI, yakni PT LPIS," kata Supradjiono, Sabtu (26/1/2013).
PT LPIS sendiri sampai saat ini belum merilis pembagian grup di Divisi Utama. Namun, dari gambaran yang ada, biaya operasional tim yang berlaga di jalur PT LPIS akan lebih banyak menguras keuangan tim dibanding berkompetisi di jalur PT Liga. "Intinya, kami sudah berkomitmen bersama untuk tetap di LPIS, apapun konsekuensinya," tegas dia.
Komitmen terhadap PT LPIS itu juga ditunjukkan managemen PSS usai menggelar pergantian di jajaran managemen. Pergantian posisi di internal managemen tidak mengubah sikap arah kebijakan managemen yang baru. "Kebijakan managemen yang baru tidak mengubah sikap, yakni tetap di LPIS. Kita tidak terpengaruh meski banyak tim dari LPIS berpindah kompetisi di PT Liga," ungkapnya.
Bahkan, managemen PSS sudah mengirimkan surat kesanggupan siap dan bersedia mengikuti kompetisi resmi di bawah PSSI ini kepada PT LPIS. "Managemen sudah mengirimkan surat kesanggupan mengikuti kompetisi LPIS," tegasnya.
Sementara itu, sebelum kick of Divisi Utama LPIS ditabuh pada 3 Maret, managemen PSS mengalami perubahan posisi di tingkat elit managemen. Manager tim yang sebelumnya ditempati Rumadi, kini dipegang Supradjiono. Sedangkan posisi Rumadi saat ini menjabat sebagai manager operasional dan manager teknik diberikan kepada Bambang Nurjoko. Keduanya akan lebih banyak berada di lapangan.
(wbs)