Erol: Situasi paling tidak enak sejak membela Persebaya

Selasa, 29 Januari 2013 - 20:18 WIB
Erol: Situasi paling tidak enak sejak membela Persebaya
Erol: Situasi paling tidak enak sejak membela Persebaya
A A A
Sindonews.com - Ada pepatah yang menyebutkan seperti ayam kehilangan induk. Nah, pepatah itu sangat pas menggambarkan situasi di Persebaya Surabaya saat ini. Bagaimana tidak, para pemain yang sudah tidak betah dengan libur panjang Persebaya, akhirnya memutuskan berlatih sendiri.

Ya, tanpa pelatih atau arahan dari manajemen, pemain turun ke lapangan untuk mempersiapkan diri menuju kompetisi. Ini pertama kalinya pemain Persebaya melakukan latihan setelah tim vakum dari kegiatan latihan sejak 5 Januari silam. Selasa (29/1) pagi, pemain merumput dengan dikoordinasi pemain senior Mat Halil dan Erol Iba.

Pemain sekaligus merasa gelisah dengan kondisi di Persebaya, mengingat kompetisi sudah bergulir Februari mendatang. ''Ini sebagai bentuk tanggung jawab. Bagaimana pun kami tidak bisa seterusnya libur latihan sedangkan kompetisi semakin dekat. Harus ada persiapan,” jelas Erol.

Dirinya dan Mat Halil mengambil inisiatif latihan karena melihat kondisi pemain terus menurun. Lama tidak berlatih menurutnya sangat berpengaruh pada kondisi fisik pemain, selain juga organisasi tim. Erol sendiri berharap situasi bakal secepatnya pulih dan Persebaya bisa fokus ke kompetisi Indonesian Super League (IPL).

''Dengan menyesal saya harus mengatakan ini situasi paling tidak enak sejak saya memperkuat Persebaya Surabaya. Pemain tidak tahu apa yang harus dilakukan. Solusi terbaik ya kami berlatih sendiri, karena itu tanggung jawab sebagai pemain,” ungkap mantan pemain Arema Malang dan persipura Jayapura ini.

Dalam latihan itu tidak semua pemain ikut ambil bagian, hanya sekitar 10 pemain saja. Selain Erol dan Halil, ada sejumlah pemain seperti Rendi Irawan, Aris Alfiansyah, Evan Dimas, Feri Ariawan, hingga Ryan Wahyu. Erol berharap lebih banyak pemain lagi yang mengikuti latihan.

Sekaligus dia menampik bahwa langkah pemain itu sebagai tindakan 'memberontak' terhadap keputusan klub yang meliburkan pemain. “Sama sekali tidak. Ini kami lakukan untuk menjaga fisik. Niat kami berlatih dan tidak ada hubungannya dengan hal-hal lain. Saya yakin semua bisa memahami,” cetus pemain yang pernah menjadi kapten Persebaya ini.

Mat Halil membenarkan inisiatif pemain itu murni sebagai bentuk tanggungjawab pemain kepada Persebaya Surabaya. “Kami semua sudah berkomitmen untuk terus membela Persebaya. Jadi karena kompetisi sudah hampir mulai, kami mempersiapkan diri sebisa mungkin,” cetusnya.

Persebaya Surabaya yang digadang-gadang bakal menjadi kandidat kuat menjuarai IPL musim ini tiba-tiba diterpa badai hebat. Persiapan membangun tim yang sudah dipersiapkan berbulan-bulan sebelumnya menjadi berantakan. Persoalan di tatanan manajemen menjalar hingga ke tim.

Itu membuat persiapan pramusim menjadi kacau balau dan bahkan pertandingan ujicoba menghadapi klub Malaysia pun dibatalkan. Lebih parah, Pelatih Persebaya Ibnu Grahan pun tidak memiliki inisiatif. Mantan asisten pelatih ini juga tidak bisa dikonfirmasi terkait latihan yang sudah dilakukan pemain tanpa dirinya.

Situasi rumit ini menjadikan keseriusan Bajul Ijo menuju kompetisi kembali dipertanyakan. Itu masih ditambah keuangan Persebaya yang amburadul setelah ditinggal I Gede Widiade, yang membuat pemain belum juga berstaus permanen di Karanggayam, Surabaya.
(aww)
Copyright ©2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 1.1718 seconds (0.1#10.140)
pixels