Guardiola arsiteki Bayern, Kahn khawatir
A
A
A
Sindonews.com - Mantan penjaga gawang timnas Jerman Oliver Kahn mengaku pesimis Josep 'Pep' Guardiola dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap performa Bayer Muenchen. Filosofi sukses Guardiola yang membawa Barcelona sukses dengan mengandalkan pemain muda serta strategi yang mengutamakan dominasi penguasaan bola sehingga mampu membawanya menjadi pelatih terbaik di dunia tidak lantas membuat Kahn yakin Guardiola akan sukses di Jerman.
"Pep memang dikenal sebagai pelatih yang kerap membawa pemain muda menuju ke tingkat profesional, tapi Bayerm tidak memiliki kualitas yang sama dengan apa yang dilakukan Barcelona di La Masia," tulis Kahn di Bild seperti dilansir Soccerway, Minggu (3/2/2013).
"Sistem yang diinginkan Guardiola tidak akan terwujud dalam satu hari. Tidak seperti mantan pelatih Bayern Louis van Gaal yang memiliki strategi menguasai bola untuk memenangi laga, tetapi Pep ingin sistem yang lebih fleksibel, strategi yang fokus kepada penguasaan dan memainkan bola dengan bagus," sambungnya.
"Siapapun pemain yang tidak bersedia untuk berpartisipasi dalam komposisi pemain secara kolektif tentu akan menemui kesulitan dengan sistem itu. Contohnya, salah satu kesuksesan EL barca adalah memainkan Lionel Messi sebagai 'false no.9'. Tentu menjadi sesuatu yang menarik apabila melihat Muenchen bermain seperti itu pada masa depan," terang Kahn.
"Guardiola dan Direktur Olahraga, Matthias Sammer, harus mengembangkan dan mengimplementasikan filosofi secara konsisten. Melakukan segalanya sesuai rencana merupakan faktor penentu dalam persaingan untuk menjadi tim nomor satu di Eropa," tandasnya.
"Pep memang dikenal sebagai pelatih yang kerap membawa pemain muda menuju ke tingkat profesional, tapi Bayerm tidak memiliki kualitas yang sama dengan apa yang dilakukan Barcelona di La Masia," tulis Kahn di Bild seperti dilansir Soccerway, Minggu (3/2/2013).
"Sistem yang diinginkan Guardiola tidak akan terwujud dalam satu hari. Tidak seperti mantan pelatih Bayern Louis van Gaal yang memiliki strategi menguasai bola untuk memenangi laga, tetapi Pep ingin sistem yang lebih fleksibel, strategi yang fokus kepada penguasaan dan memainkan bola dengan bagus," sambungnya.
"Siapapun pemain yang tidak bersedia untuk berpartisipasi dalam komposisi pemain secara kolektif tentu akan menemui kesulitan dengan sistem itu. Contohnya, salah satu kesuksesan EL barca adalah memainkan Lionel Messi sebagai 'false no.9'. Tentu menjadi sesuatu yang menarik apabila melihat Muenchen bermain seperti itu pada masa depan," terang Kahn.
"Guardiola dan Direktur Olahraga, Matthias Sammer, harus mengembangkan dan mengimplementasikan filosofi secara konsisten. Melakukan segalanya sesuai rencana merupakan faktor penentu dalam persaingan untuk menjadi tim nomor satu di Eropa," tandasnya.
(akr)